
Cari Jiwa
Dewasa Dalam Bersaksi
Nas: 2 Timotius 1: 8 – 9
Tema: Cari Jiwa
Agar PERMATA GBKP
1. Memahami arti bersaksi adalah sebagai panggilan kudus yang
berdasarkan kasih karunia Allah
2. Berani menyaksikan imannya, tidak malu dan rela menderita
2 Timotius 1: 8 – 9
1:8 Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman
I. PENDAHULUAN
Metode: Gallery Walk
“Cari jiwa bersama Yesus, bawa kabar keselamatan, cari jiwa Bersama Yesus segenap hati.” Penggalan lirik lagu ini mengarah pada kewajiban dan tanggung jawab orang Kristen. Mencari jiwa dengan membawa kabar keselamatan dan dilakukan dengan segenap hati merupakan arti dari bersaksi. Memberitakan Injil adalah tugas panggilan dan tanggung jawab orang percaya kepada Yesus Kristus. Injil adalah kabar baik tentang karya Yesus untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Matius 28:19-20 menjelaskan bahwa ada tiga perintah penting yaitu memberitakan Injil, membaptis, dan mengajar. Dapat diartikan bahwa, bersaksi tentang Tuhan sudah menjadi tugas dan tanggung jawab setiap manusia yang sudah diselamatkan. Celakalah manusia yang tidak bersaksi tentang Tuhan (1 Kor. 9:13). Artinya celakalah kita jika kita tidak mengerjakan keselamatan kita. Prinsip fundamental dalam Amanat Agung Yesus Kristus adalah Injil harus diberitakan (Mrk. 16:15). Istilah Yunani yang digunakan untuk kata ‘Beritakanlah Injil’ adalah Kerusate yang artinya memberitakan Injil adalah pekerjaan yang terus-menerus dilakukan dan tidak boleh berhenti.
Salah satu bagian dari tri tugas gereja ialah bersaksi tentang Tuhan. Dalam bersaksi, banyak tantangan dan rintangan yang akan kita hadapi. Baik itu tantangan dari diri sendiri maupun dari orang lain. Lalu bagaimana mengatasi tantangan itu? Kita akan belajar dari Timotius yang melakukan tugas panggilannya dan tetap berani bersaksi tentang Tuhan.
II. ISI
Kitab 2 Timotius berisikan nasihat-nasihat pribadi yang diberikan
Paulus kepada Timotius. Paulus dan Timotius memiliki hubungan yang
khusus. Terlihat dalam awal kitab ini. Paulus memanggil Timotius dengan panggilan “anakku yang kukasihi” (ay.2). Pada masa itu, Paulus berada dalam penjara di Roma. Surat ini dituliskan karena Paulus kuatir akan tugas panggilan Timotius. Maka Paulus hadir meneguhkan dan menguatkan Timotius supaya tidak malu bersaksi tentang Tuhan (ay.7). Peneguhan yang diberikan Paulus ialah dengan menyatakan bahwa Allah sudah memberikan kekuatan, kasih dan ketertiban (ay.7). Roh itulah yang meneguhkan dan menguatkan Timotius untuk melakukan tugas panggilannya serta menghilangkan rasa malu dalam bersaksi tentang Tuhan.
Kerap kali manusia malu bersaksi mengenai Tuhan karena menurutnya topik mengenai Tuhan sudah tidak penting dan bukanlah tren masa kini. Kebanyakan manusia lebih tertarik membahas selebriti, barang-barang branded, pekerjaan, dll. Padahal, sebenarnya semua topik yang ada di dunia itu dibawah kuasa Tuhan. Bagi orang percaya, Tuhanlah yang menyelamatkannya (ay-9). Keselamatan tidak dapat ditemukan dimanapun kecuali dalam Kristus. Keselamatan yang sudah kita terima itulah yang patut kita saksikan kepada orang lain. Dan Tuhanlah yang memanggil manusia dengan panggilan kudus (ay.9). Dalam arti bahwa panggilan untuk hidup kudus. Hidup sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki.
Paulus juga menasehati Timotius supaya tidak takut untuk menderita bagi Kristus (ay.8b). Secara tidak sadar, semakin mengikut Tuhan Yesus semakin berat penderitaan yang dialami. Mengapa demikian? Sebagai pengikut Tuhan Yesus, kita telah menjadi bagian dari tubuh-Nya. Maka dari itu, apapun yang dialami dan dilakukan Tuhan Yesus akan kita alami dan lakukan juga baik itu penderitaan ataupun kebahagiaan. Namun berbahagialah setiap kita yang menderita karena nama-Nya karena upah kita besar di surga (Mat. 11-12). Penderitaan datang untuk mendewasakan iman manusia supaya tetap berpengharapan pada-Nya. Tuhan akan memberikan roh yang membangkitkan dan memperlengkapi kekuatan orang yang berserah kepada-Nya. memampukan manusia untuk menghadapi penderitaan dan bersaksi atas segala perbuatan Tuhan yang kita alami dalam kehidupan kita sebagai manusia yang sudah diselamatkan.
III. APLIKASI
Sebagai PERMATA GBKP, seharusnya memahami bahwa bersaksi merupakan salah satu tugas panggilan gereja yang harus dilakukan. PERMATA GBKP harus bijak menyikapi perkembangan zaman, perkembangan zaman sekarang ini menimbulkan banyak hal yang menarik pemuda untuk jauh dari Tuhan. Maka dari itu, PERMATA GBKP harus menomorsatukan Tuhan dalam setiap situasi kehidupan. Mulai dari perkataan, perbuatan dan pemikiran kita harus tertuju kepada Tuhan, karena Tuhan sudah menyelamatkan kita dan memberikan kehidupan bagi kita.
Kita harus berani bersaksi kemanapun, dimanapun, dan kapanpun. Namun dalam mungkin akan menerima penolakan. Kita tidak perlu terlalu menghiraukan bersaksi, tidak selamanya kesaksian kita diterima orang lain, kita juga penolakan tersebut, biarlah itu menjadi urusan masing-masing pribadi dengan Tuhan. Tetaplah bersaksi dengan bekal yang sudah Tuhan berikan yaitu roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban (ay. 7). Jangan malu karena Tuhan tapi berani untuk nama Tuhan. Jadilah saksi Tuhan yang memberikan kesaksian tentang Tuhan kepada semua orang.
Ibrani 12:1 mengatakan bahwa, kita memiliki banyak saksi bagaikan
awan yang mengelilingi kita. Banyak orang yang memperhatikan setiap gerak dan langkah kita, baik dari perkataan, perbuatan, dan cara kita berpikir. Dari kehidupan kita yang menomorsatukan Tuhan dan selalu bersaksi tentang Tuhan mampu mengubahkan orang lain untuk semakin percaya kepada Tuhan. Maka dari itu, marilah menjaga panggilan hidup kudus Tuhan yang ada dalam kita dengan hidup sesuai dengan apa yang dikehendaki Tuhan. PERMATA GBKP harus berani bersaksi tentang Tuhan!
IV. METODE: Gallery Walk
Metode Gallery Walk ialah salah satu strategi dalam bentuk pameran dalam diskusi kelompok yang memberikan kesempatan dan berkontribusi pada setiap anggota kelompok untuk berpendapat dan mendengarkan pendapat anggota lainnya sehingga dapat mengakibatkan daya emosional untuk menemukan hal-hal baru.
Prosedur metode Gallery Walk:
1. Bagilah PERMATA GBKP menjadi beberapa kelompok
2. Berikan waktu untuk berdiskusi. Topik diskusinya adalah Apa yang
menjadi tekad PERMATA GBKP kedepannya dalam hal BERSAKSI
TENTANG TUHAN!
3. Tekad tersebut dibuat dalam bentuk nyanyian! Silahkan mengeluarkan
kreatifitas-kreatifitas pemuda masa kini
4. Silahkan take a video dan posting di akun sosial media yang dimiliki!
V. USULAN LAGU
Tuhan Ini Tugas Kami
PA PERMATA GBKP seminggu sekali
Setiap PA kehilangan sendal swallow
PERMATA GBKP malu bersaksi?
Apa kata dunia, hellow!
Det. Novinni Br Ginting, S.Si-Teol
(Komisi Teologia PERMATA GBKP)
BIMBINGAN PA PERMATA GBKP TAHUN 2025