Renungan Ibadah Minggu, 26 November 2023

Lit Paksana Nadingken Kegeluhen/

Ada Waktunya Meninggalkan Kehidupan”

2 Tim 4:6-8

4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. 4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. 4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Di dunia ini, kita hidup ada batasnya. Ada waktunya kita akan meningggalkan dunia ini. Minggu ini kita memasuki Minggu akhir Tahun Gereja yang mengingatkan kita akan apa yang sudah kita jalani. Baik jalan kehidupan jasmani maupun rohani kita. Sejauh mana sudah membawa berkat bagi diri dan orang lain. Paulus seorang Rasul yang meninggalkan kenyamanan dan karir dalam hidupnya. Dia memilih menjadi Pemberita kabar Keselamatan dari Yesus Kristus. Paulus menulis surat kedua kepada Timotius ketika Paulus di dalam penjara, sedang menjalani proses pengadilan. Dalam surat ini terasa relasi yang begitu dekat antara Paulus dan Timotius. Ada kasih sayang yang mendalam seperti seorang Bapa kepada anaknya. Paulus merasa kesepian berada di penjara dan kerinduan hatinya agar Timotius bisa segera datang kepadanya (2 Tim 4:9-). Kesepian Paulus karena banyak orang yang selama ini telah percaya kepada Yesus pergi dan ada yang melawan ajaran yang telah diajarkan Paulus selama ini. (2 Tim.4:14-15). Paulus tahu hidupnya tidak lama lagi. Oleh sebab itu, dapat kita simpulkan bahwa Surat 2 Timotius ini berisi perkataan terakhir dari Paulus yang dicatat dalam Akitab, yang ditulis ketika dia menunggu mati syahid di penjara Roma. Dari sudut pandang dunia, hidup Paulus akan berakhir dengan kegagalan yang menyedihkan. Lebih dari 30 tahun Paulus meninggalkan segala sesuatu demi Kristus; yang dia alami banyak penderitaan, penganiayaan dan kebencian dari bangsanya. Pelayanannya telah menghasilkan berdirinya banyak gereja, namun banyak orang Kristen selama ini tidak lagi setia kepada Kristus dan kepadanya (2 Tim 1:15). Kini dia di penjara, Paulus menghadapi kematian. Keadaan ini menunjuk seolah-olah ia gagal dalam misinya di antara orang bukan Yahudi. Namun, rasul Paulus yang tidak sedikit pun kehilangan arah dan semangat pemberitaan Injil dalam hidupnya. Ada tiga perkataan penting dalam perikop ini:

1. Darahku sudah mulai tercurah sebagai persembahan

Darahku sudah mulai tercurah adalah berasal dari konsep persembahan umat Yahudi. Dia adalah Yahudi tulen dan golongan Farisi. Paham sekali akan arti kurban. Paulus memaknai kematiannya bukan kematian yang sia-sia. Tetapi memiliki makna bagi penyerbaran Injil yang selama ini telah dia perjuangkan. Maknanya adalah dia telah melakukan yang terbaik selama dia mengenal Kristus Yesus.

2. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik dan mencapai garis akhir/Finish

Paulus sering memakai metafora olah raga dalam surat-suratnya menerangkan makna iman dalam Kristus. Meninju angin, Lari ke depan dan Melatih diri. Memang ada dua turnamen olah raga pada saat itu yang sangat terkenal yaitu Olimpiade dan Istimians games. Keduanya ada bentuk olaharaga atletik dan olahraga yang lain. Paulus memakai metafora itu dan megatakan mengakhiri pertandingan yang baik. Ada dua makna dapat kita tangkap, pertama pertandingannya baik karena pertandingan dalam iman kepada Krsitus dan keinginan dunia. Yang kedua bahwa dia telah setia kepada Kristus hingga akhir hidupnya.

3. Telah tersedia mahkota kebenaran

Ini adalah puncak pengharapan seorang atlit yaitu memenangkan pertandingan dan mendapatkan mahkota. Paulus mengibaratkan bahwa ketika dia bertanding dan mengakhiri hidupnya di dunia maka mahkota kebenaran telah disediakan baginya yaitu kehidupan yang kekal bersama Kristus Yesus.

Manusia ada batas kehidupan di dunia ini. Oleh karena itu, kita gunakan kesempatan dalam hidup kita untuk melayani Tuhan dan menjadi BERKAT bagi banyak orang. Kita akan meninggalkan dunia dan hidup kekal bersama Tuhan Yesus Kristus. Teruslah kita berjuang dalam pertandingan iman sampai Tuhan memanggil kita dan kita memperoleh Mahkota kemenangan dari Tuhan kita. (RS)

Warta Jemaat dapat didownload di sini