Renungan ibadah minggu 27 Agustus 2023

*”Melakukan Seperti Yang Tuhan Kehendaki”*

Kejadian 17: 1 ~ 8

Sunat sebagai tanda perjanjian Allah dengan Abraham
17:1 Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: “Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. 17:2 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak.” 17:3 Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya: 17:4 “Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. 17:5 Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. 17:6 Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja. 17:7 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. 17:8 Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.”

Semboyan “Mamre Er-pemere, Mamre Er-diate” menjadi indentitas mamre sesungguhnya, Mamre GBKP dikenal Er-pemere dan Er-diate. Sejalan dengan HUT MAMRE ke-28 tahun, tepat di tanggal 25 Agustus 1995 ditetapkan menjadi salah satu kategorial kepada kaum Bapak GBKP.

Seorang bapa, sosok yang dipercayakan sebagai kepala keluarga, Imam, Pemimpin, yang diberikan tanggung jawab untuk taat dan melakukan perintah Tuhan. seperti Abram, tokoh yang dipanggil Allah: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan kutunjukkkan kepadamu, aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyur; dan engkau akan menjadi berkat” Kej. 12:1-2. Di dalam Kejadian 17:1-5, Allah berjanji kepada Abraham akan membuat keturunan Abraham menjadi sejumlah besar bangsa. Walaupun saat itu Abraham berumur sembilan puluh sembilan tahun, Abraham tidak berpikir bahwa janji yang diucapkan Tuhan tidak masuk akal. Sekalipun Abraham tidak dikaruniai satu anak pun pada saat itu, Abraham berani memilih untuk percaya kepada janji Allah.

Ketika Allah menginginkan hal-hal yang tampak mustahil terjadi dalam hidup, justru kita kadang meragukan kemampuan Allah. Akal budi kita sering kali menjadi persoalan utama. Ketidakmampuan pikiran manusia memahami cara kerja Allah membuat manusia menganggap rancangan Allah sebagai kemustahilan. Memang dibutuhkan kerendahan hati dan ketaatan kita untuk melihat bagaimana Allah mengabulkan janji-Nya.

Marilah kita menunjukkan kesetiaan dan ketaatan kepada Allah. Karena Ia setia dan tidak pernah ingkar janji. Setiap pergumulan hidup kita justru harus dilihat sebagai ujian iman. Dengan demikian kita dapat mengatasi persoalan.

Bukan hal yang mudah untuk Firman Tuhan yang menjadi khotbah minggu ini.  Sebab penting sekali menyadari kehidupan Mamre. Teladan yang senantiasa memperlihatkan kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah. Ada istilah Etalase (bahasa Prancis : etalage, susunan, pameran) adalah sebutan untuk lemari, kotak, atau rak berkaca yang dipakai untuk memamerkan berbagai barang, seperti benda seni di galeri, benda antik di museum atau barang dagangan di toko. Dan ini menjadi Ilustrasi, semestinya kehidupan Mamre menjadi etalase memamerkan kehidupan orang Kristen . Fil 4: 8-9, Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap di dengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.    

Melakukan kehendak Tuhan itu sama artinya dengan hidup dalam rencana Tuhan; dengan kata lain, kita mengerjakan apa yang menjadi maunya Tuhan. Dan ini terpancar dalam kehidupan Mamre GBKP “TERIDAH, TERGEJAP, ERNANAM”, dalam setiap aspek kehidupan yang dijalaninya. Jadi, Mamre dipanggil untuk menjadi berkat dan berdampak bagi orang lain melakukan perbuatan kasih dan mengandalkan Tuhan senantiasa dalam hidupnya. Er-diate ras Er-Pemere,diwujudnyatakan bukan sekedar slogan/semboyan kategorial saja. (RS)

Warta jemaat dapat didownload di sini