Bahan Renungan Minggu 16 Juli 2023

“Menanam Untuk Mendatangkan Hasil”

Yeremia 31:1-6

Perjanjian baru

31:1 “Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku akan menjadi Allah segala kaum keluarga Israel dan mereka akan menjadi umat-Ku. 31:2 Beginilah firman TUHAN: Ia mendapat kasih karunia di padang gurun, yaitu bangsa yang terluput dari pedang itu! Israel berjalan mencari istirahat bagi dirinya! 31:3 Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. 31:4 Aku akan membangun engkau kembali, sehingga engkau dibangun, hai anak dara Israel! Engkau akan menghiasi dirimu kembali dengan rebana dan akan tampil dalam tari-tarian orang yang bersukaria. 31:5 Engkau akan membuat kebun anggur kembali di gunung-gunung Samaria; ya, orang-orang yang membuatnya akan memetik hasilnya pula. 31:6 Sungguh, akan datang harinya bahwa para penjaga akan berseru di gunung Efraim: Ayo, marilah kita naik ke Sion, kepada TUHAN, Allah kita!

    Pertobatan adalah syarat mutlak untuk mengalami kasih karunia. Kasih karunia Allah itu telah  dikerjakan dalam Anak-Nya yang tunggal yaitu  Yesus Kristus yang datang untuk menderita, tersalib, mati dan dibangkitkan. Karena itu janganlah mudah tergoda dengan keberhasilan atau hasil usaha yang diperoleh dari usaha manusia, sebab apa yang kelihatan pada kita yakni jabatan, harta, kekuasaan pondasinya tidak kokoh. Tetapi   dengan kekuatan dari  pada Tuhan, membuat kita akan sanggup berdiri teguh dalam menghadapi setiap badai kehidupan.  Itulah semangat kerja dan perjuangan orang-orang benar, sebab keberhasilan hanya dapat diraih oleh orang-orang yang hidupnya hanya di dalam Tuhan. (Invocasio).

    Saat dalam situasi sulit  atas apa yang dialami bangsa Israel di pembuangan, maka Tuhan datang melalui nabi Yeremia akan memperbarui perjanjian-Nya, dengan demikian umatNya tetap mengalami kasih dari Allah walaupun masih di tengah kesulitan dan kesusahan. Tuhan  berkata “Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.” (ay 3). Yeremia menegaskan bahwa tidak lama lagi Tuhan Allah akan membawa mereka kembali pulang, semua ini terjadi oleh karena kasih-Nya yang kekal sebagaimana  perjanjian dengan Abraham dan dengan Israel. Israel akan memiliki sukacita, damai sejahtera, kemakmuran, dan persekutuan yang baru di dalam Tuhan.   Semua itu dapat terlaksana karena Tuhanlah yang melihat umat-Nya dari jauh yakni dari tahkhta-Nya adalah Tuhan yang perkasa yang sanggup memenuhi janji-Nya yakni janji kasih kekal kepada umat-Nya. Ditengah Kesulitan, cobaan dan pergumulan hidup sering membuat umatNya berhenti mengasihi Tuhan  bahkan membatalkan perjanjian-secara sepihak. Namun Tuhan Allah tidak pernah berhenti  oleh sebab kasih-Nya kekal melebihi dari murkaNya. Oleh sebab itulah, Tuhan datang melalui Yeremia, untuk memperbarui kembali perjanjian-Nya  yakni akan membawa mereka pulang kembali ke negerinya Yerusalem.  Yeremia melihat perjalanan pulang kembali merupakan suatu sukacita besar karena Tuhan yang perkasa  sanggup memenuhi janji-Nya  yakni membangun kembali kehidupan yang digambarkan seperti suasana musik dan tari-tarian. Mengapa? Sebab seluruh umat Isael akan kembali menanam anggur di pegunungan Samaria: yakni wilayah pertanian (anggur). Sementara Yehuda dan Sion penuh dengan ketenangan dan kemakmuran. Jadi Samaria daerah pertanian yang subur, dan di Jerusalem hidup beribadah dan memuji Tuhan. 

    Minggu ini adalah minggu menanam,  sebagai orang percaya, kita harus tetap  bekerja keras, dan apapun yang dikerjakan selalu dimulai dengan mengandalkan  kuasa kebenaran dari Tuhan.  Dalam Gal 6:9a: Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.  Mengapa belum menuai hasil? 9a: Belum Waktunya. Sama halnya petani yang menanam  kalau belum waktunya,   jika dipaksakan,  hasilnya tidak akan memuaskan.  Melalui  bacaan: jangan hidup kita selalu menjadi beban.  Gal 6:7: Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan  Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.  Jika kita ingin menuai kebaikan, taburlah kebaikan. Jika anda ingin diberkati, maka belajarlah untuk memberkati semua orang. Renungan:  ingatlah bahwa  Tuhan akan selalu memberikan  sukacita dan kemenangan,  karena itu, dalam setiap kali menanam, taburlah dengan baik, kita akan menuai kebaikan, dan berkat dari Tuhan. (MG).

Warta jemaat dapat didownload di sini