“Setia Mengerjakan Pekerjaan Tuhan”
Tuhan adalah Allah yang setia dan selalu tunduk kepada apa yang menjadi kehendak BapaNya, sampai harus menyerahkan nyawaNya bagi penebusan dosa umat manusia. Ciri dari seorang yang setia adalah dapat dipercaya, sebab kesetiaan dan kepercayaan itu seperti perangko dan lem, satu kesatuan. Maka ruang lingkup pelayanannya tidak saja di gereja, tetapi juga dalam dalam keluarga, dunia pekerjaan dan hidup bermasyarakat. Pepatah berkata: Mencari orang yang pintar, dan ahli banyak, tetapi mencari orang yang setia itu tidaklah mudah. Apakah kita sebagai orang Kristen dapat dikelompokkan sebagai orang-orang yang setia itu? Setialah melayani dan bertekunlah dalam doa (Invocasio).
Paulus mengakui bahwa pekerjaan pemberitaan Injil itu dapat berlangsung karena dukungan dari teman sepelayanannya dalam Kristus. Ada Epafras yang tekun berdoa, Lidia yang murah hati, ada Titikhus yang selalu menghibur, ada Onesimus saudara yang setia. Rasul Paulus mendengar bahwa persoalan agama asing yang sedang menimpa jemaat Kolose, dan juga telah berdampak juga mengancam jemaat yang ada di Laodikia. Karena itu Paulus meletakkan pondasi pengajaran bahwa jemaat di Kolose tidak hanya memonopoli dalam pengajaran Kristus dengan benar, tetapi juga kabar itu harus memberitakannya di jemaat Laudikea, dengan demikian semakin banyak orang yang mendengarkan, semakin banyak juga orang percaya bahwa Yesus itu adalah Tuhan dan Juruslamat. Salah satu pertumbuhan iman bagi jemaat adalah adanya pengajaran yang benar dan sehat. Karena itu, berbagi dalam ajaran Tuhan sangat penting dikembangkan supaya tidak ada jemaat yang pertumbuhan rohaninya terhambat. Dalam tubuh Kristus, ada saja orang-orang yang dihadirkan oleh Tuhan dengan setia mendukung dalam tugas panggilan pelayanan di depan umum, dan Rasul Paulus banyak bergantung kepada orang-orang seperti itu. Pekerjaan Tertius sebagai penulis memberi Paulus gaya tulisan yang penuh kuasa (Rm. 16:22). Doa-doa yang konsisten dari Epafras yang berada di balik layar menjadi dasar yang kuat bagi pelayanan Paulus dan gereja mula-mula. Lidia dengan murah hati membuka rumahnya ketika Paulus yang kelelahan membutuhkan pemulihan (Kis. 16:15). Jelas, pekerjaan Paulus tidak akan pernah terwujud tanpa dukungan dari rekan-rekan sepelayanannya. Marilah kita setia dengan karunia dan talenta yang sudah Tuhan percayakan kepada kita, sekalipun pelayanan kita tidak terlihat dan dipandang orang, tetapi jika kita melakukannya dengan setia, maka pada waktunya kita akan mendapatkan upah dari Bapa kita (Mat. 25:21). (Tema). Minggu ini kita memperingati Minggu Tri Tugas Gereja, artinya tugas dan panggilan sebagai orang percaya adalah untuk memuliakan dan melayani Allah. Martin Luther berkata : tujuan tertinggi manusia adalah memuliakan Allah. Demikian juga Augustinus mengatakan bahwa semua manusia akan gelisah sebelum mereka menemukan ketenangan didalam Allah. Pada sisi lain Allah telah mempersiapkan gereja, sebagai tubuh Kristus yang kelihatan sebagai sarana untuk bersekutu, bersaksi dan melayani, sekaligus sebagai menifestasi pelayanan kepada Allah dan semuanya ini tidak terlepas dari peran serta Roh Kudus yang terus “membangun” dan “memperkaya” seluruh orang-orang percaya. Dalam bacaan: bukan pada tempat tertentu, waktu tertentu, atau keadaan tertentu tapi dalam keutuhan hidup sebagai suatu persembahan yang berkenan bagi Allah. Renungan: Tetaplah setia dalam menjalankan tugas-tugas kita dengan penuh tanggungjawab dan dilakukan hanyalah untuk kemuliaan Tuhan Yesus Kristus saja. (MG).