

Jadilah Garam dan Terang
(HARI SUMPAH PEMUDA: 28 OKTOBER)
Agar PERMATA GBKP:
- Mampu memahami perannya sebagai garam dan terang dunia berdasarkan teks.
- Memberikan sumbangsih sebagai pemuda Indonesia dengan menjadi teladan.
Metode: Diskusi dan Aksi
I. PENDAHULUAN
“Pertama: kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kedua: kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Ketiga: kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Demikianlah isi teks Sumpah Pemuda yang diikrarkan pemuda-pemudi Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 dan menjadi momentum yang berharga dalam sejarah kehidupan bangsa Indonesia. Menyulut rasa cinta tanah air dan mengobarkan semangat untuk memperjuangkan kemerdekaan NKRI dalam bingkai persatuan dan kesatuan di tengah kepelbagaian. Saat itu pemuda dan pemudi Indonesia memberikan sumbangsih yang besar bagi bangsa dan negara ini yang dapat kita refleksikan saat ini di dalam kehidupan PERMATA GBKP, apakah kita PERMATA GBKP yang juga adalah bagian dari bangsa ini, ditambah lagi sebagai orang percaya kita telah menerima panggilan Tuhan sebagai garam dan terang dunia telah memberikan pengaruh yang positif bagi negeri ini? Mari kita renungkan melalui PA PERMATA GBKP minggu ini.
II. ISI
Setelah Yesus memanggil murid-murid untuk mengikut Dia, Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; la mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Yesus di seluruh Siria dan banyak orang datang untuk memperoleh kesembuhan dari Yesus dan Yesus menyembuhkan mereka. Maka semakin banyaklah orang yang mengikuti Yesus, mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan. Ketika Yesus melihat orang banyak y berbondong-bondong itu naiklah la ke atas bukit dan setelah la duduk, datanglah murid-muridNya kepadaNya. Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, pengajaran ini dikenal dengan kotbah di bukit. Pengajaran Yesus di atas bukit menerangkan tentang Kerajaan Sorga, bagaimana kehidupan orang-orang kepunyaan Kerajaan Sorga.
Yesus menyatakan bahwa Kerajaan Sorga itu sungguh berlainan dengan kerajaan dunia ini. Dan Matius 5:13-16 yang menjadi bahan PA PERMATA GBKP minggu ini merupakan bagian dari kothah Yesus di atas bukit, menerangkan tentang peranan para murid yang dipanggil Allah sebagai garam dan terang dunia. yang Ay. 13 “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Dengan tegas Yesus menyatakan arti keberadaan murid muridNya di dunia ini. Kalimat “kamu adalah garam dunia” ini berbentuk indikatif (kalimat pernyataan), bukan imperatif (kalimat perintah untuk mengubah sesuatu). Artinya Yesus tidak bermaksud meminta para muridNya untuk berubah menjadi orang lain tetapi la semata-mata ingin menyatakan keberadaan mereka sebagai milik Kerajaan Allah. Maksud Yesus mereka harus menjadi sebagaimana Allah telah menciptakan mereka. Yesus membicarakan hal ini sehubungan dengan aniaya yang akan dialami oleh para muridNya. Seperti halnya garam, orang-orang Kristen mungkin tampak kecil, tak berarti minoritas dan tak berdaya di tengah masyarakat yang begitu gila kekuasaan Namun memiliki kemampuan untuk memasuki semua lapisan dan meresap secara menyeluruh.
Demikianlah Yesus meyakinkan para murid dan orang percaya bahwa anggota Kerajaan Allah memiliki kualitas yang melampaui nilainya di mata dunia bahkan sangat berpengaruh di dalam kehidupan seperti yang tergambar dalam fungsi garam di dalam kehidupan, yaitu:
- Bahan Pengawet Garam merupakan bahan pengawet yang sangat penting pada zaman Yesus hidup. Dan pada zaman modern ini pun, kita akrab dengan kegunaan garam sebagai bahan pengawet daging, untuk menghindarkannya dari kebusukan. Yesus menyatakan bahwa peranan murid-muridnya dan orang Kristen adalah sebagai garam dunia yang memiliki pengaruh “mengawetkan masyarakat yang bila dibiarkan menjadi rusak dan membusuk. Kehadiran orang Kristen di dunia ini dimaksudkan Allah untuk melindungi dunia dari kerusakan dan memperlambat kebusukan dunia.
- Memberikan Rasa Pada Makanan Garam bekerja memberikan rasa yang enak pada masakan. Semahal apapun bahan makanan yang dimasak tanpa kehadiran garam maka masakan itu menjadi hambar dan tidak sedap dimakan. Selain itu kita juga sering menggunakan garam sebagai bumbu, karena garam bersifat memunculkan rasa, misalnya ketika kita memasak bubur kacang hijau yang pada dasarnya rasa yang dominan adalah rasa manis dari gula aren tetapi untuk memunculkan rasa manis yang lebih sedap kita menambahkan sedikit garam agar rasa manis bubur kacang hijau itu menjadi lebih legit. Demikianlah kehadiran orang Kristen di dunia ini memberikan pengaruh yang positif sehingga kehidupan semakin baik, memunculkan rasa semangat sehingga orang lain dapat merasakan kasih dan damai sejahtera dari Tuhan.
- “Berkaitan Dengan Kesehatan” Yehezkiel 16:4 mengisyaratkan kebiasaan bangsa Yahudi untuk menggosok bayi yang baru lahir dengan garam. Hal ini mungkin sekali bukan merupakan suatu ritual pembersihan diri, namun semata-mata dilakukan bagi alasan kesehatan. Satu hal yang pasti adalah jika kesehatan diabaikan sejak dini, maka penyakit atau bahkan kematian akan menjadi akibatnya. Karena itu sebagai anak-anak Allah, PERMATA GBKP bertekadlah untuk menjadi garam bagi masyarakat sedini mungkin.
Milikilah kerelaan untuk membayar harga, apapun respon dunia terhadap kita. Jika hidup kita dimaksudkan untuk memberi pengaruh moral yang besar bagi orang lain, maka berarti penting bagi kita untuk berlaku sebagaimana layaknya seorang Kristen di tengah-tengah mereka, serta menempatkan diri secara benar sedari awal. Jangan menunda untuk menunjukkan kualitas kita sebagai garam dunia dengan alasan usia kita yang masih muda, tapi mulailah dari sekarang untuk membawa dampak baik bagi lingkungan kita. Ay. 14-16 “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Ada tidaknya pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, di atas kaki dian, sehingga semua orang di dalam rumah itu. orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga”. Yesus kembali menjelaskan kepada pengikutNya dengan kalimat “kamu adalah dunia”. Yesus sendiri adalah terang dunia (Yoh. 8:12). Yesus adalah terang besar yang telah datang bagi mereka yang hidup dalam bayangan (Mat. 4:16) dan yang memanggil kita keluar dari bayangan untuk terangnya yang ajaib agar kita dapat mengungkapkan perbuatan-perbuatanNya yang besar (Bnd. 1 Pet. 2:9) karena itu kita adalah terang di dalam Tuhan dan dengan menunjukkan kualitas hidup sebagai anak-anak terang (Ef. 5:1-21) kita menjadi pembimbing dan petunjuk bagi orang lain. Untuk menjelaskan maksudnya Yesus kemudian menggunakan dua perumpamaan lainnya. Yang pertama adalah perumpamaan tentang sebuah kota yang karena letaknya di atas bukit keberadaannya terlihat jelas dan tak mungkin disembunyikan. Dekat Nazaret ada sebuah kota di atas gunung. Rumah-rumahnya sudah nampak dari jauh, karena warnanya yang putih tampak jelas sekali di tengah-tengah tumbuh tumbuhan yang kehijau-hijauan itu. Kota itu menarik perhatian tanpa harus menonjolkan dirinya
Demikianlah murid-murid Tuhan Yesus tanpa harus menonjolkan diri tapi kualitasnya membuat orang lain tertarik kepadanya dan nama Tuhan dipermuliakan. Yang kedua adalah perumpamaan tentang suatu cahaya yang karena sinarnya menerangi seluruh rumah, keberadaannya tidak mungkin disembunyikan. Kita yang adalah terang di dunia di dalam Tuhan selayaknyalah keberadaan kita bukan untuk menyembunyikan ataupun membatasi cahaya kemuliaan Allah, melainkan untuk membiarkannya bersinar bagi semua orang melalui pikiran, perkataan dan perbuatan kita dalam kehidupan sehari-hari.
III. APLIKASI
Salt And Light (Ind. Garam dan Terang) adalah sebuah identitas yang diberikan Yesus kepada murid-muridNya dan kepada kita orang percaya yang menegaskan pemanggilan Allah bagi kita untuk memberi pengaruh yang baik di dunia ini sesuai dengan kualitas yang ada pada garam dan terang. Kita bukan lagi dalam proses-menjadi garam dan terang tetapi justru Yesus menegaskan bahwa kita adalah garam dan terang itu sendiri sebagaimana Allah telah menciptakan kita dengan tujuan membawa kebaikan bagi dunia ini. Kita dituntut untuk melindungi dunia ini dari kerusakan dan memperlambat kebusukannya, kehadiran PERMATA GBKP memberi rasa, pengaruh dan dampak yang positif bagi bangsa ini, membangkitkan semangat bagi orang yang putus asa, menjadi teladan di dalam pergaulan yang sehat, orang-orang yang ada di dekat kita merasakan bahwa cara berpikir, cara berbicara dan cara bertindak mereka dari hari ke hari semakin sehat karena keberadaan kita di dekat mereka. Kehadiran PERMATA GBKP menjadi terang yang membimbing dan menunjukkan kebenaran dan kemuliaan Allah sehingga banyak orang yang tertarik dan ingin meneladani Kristus yang adalah Terang Besar bagi dunia in Karena itu kita juga harus mempertahankan kualitas kita sebagai garam terang dunia dengan terus menjaga hubungan kita dengan Tuhan yang S Empunya kehidupan dan tetap meneladani Kristus. Sebab seperti yang dikatakan Yesus “jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang”, dan terang b bukan dan Sang
IV. DISKUSI DAN AKSI
- Baca kembali Matius 5:13-16, bagaimana pendapat anda tentang nas dikaitkan dengan peran PERMATA GBKP sebagai pemuda-pemudi Indonesia?
- Coba diskusikan teladan apa saja yang dapat PERMATA GBKP berikan sebagai pemuda-pemudi Indonesia sekaligus garam dan terang dunia di keluarga, gereja, sekolah, kampus, tempat kerja, masyarakat? Dan diskusikan apa saja yang menjadi tantangan di dalam melakukannya?
- Aksi: Dalam rangka menghayati semangat yang terkandung di dalam Sumpah Pemuda, buatlah aksi PERMATA GBKP berpartispasi dalam kegiatan masyarakat, contohnya: melakukan sosialisasi cara mencuci tangan yang baik dengan membuat flyer, membagikan masker dan hand sanitizer, membersikan pemakaman umum, ikut menjaga keamanan kampung/ poskamling dan lain-lain.
V. USULAN LAGU
- KEE No. 183:1-4 “Kekeken Ngikut Yesus”
- Jadikan Kami Satu
- Doa Kami (Doa Kami Untuk Indonesia)

