Tema Melumbar Mere.
Mas 37:25-26. (Pengentasan Kemiskinan)
Dalam Mazm 37, raja Daud memperlihatkan tentang keberhasilan hidup orang fasik dan keberhasilan orang benar ditengah-tengah dunia. Hidup orang fasik: keberhasilan selalu ditempuh dengan kelicikan, kekerasan dan menghalalkan segala cara demi mencapai apa yang mereka inginkan. ( ay 14.) Tetapi dalam kelimpahan mereka tidak menemukan arti kehidupan Mengapa? Karena tidak menjadi berkat secara rohani, dan ujungnya adalah kebinasaan. Ayt 10,20: Sesungguhnya, orang-orang fasik akan binasa.
KBBI: Orang benar berarti orang yang tidak salah, orang benar, lurus hatinya, tidak bohong , tidak palsu dll. Secara rohani orang benar adalah orang yang takut kepada Allah dan percaya kepada Kristus, yakni orang-orang yang di benarkan melalui pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, sehingga ia menjadi hamba kebenaran , (Rom 6:18), selalu menempuh jalan orang baik dan memelihara jalan-jalan orang benar “(Ams 2:20)”.
Mazmur ini mengingatkan bahwa orang benar bukan berarti tidak akan bertemu dengan ancaman, tetapi arah e dalan kiniteken mengatasi segala pencobaan dengan terlebih dahulu mencari Kerajaan Allah, maka kita akan mendapatkan segala yang kita butuhkan. Tuhan berjanji bahwa Ia tidak saja peduli dan menolong, tetapi memberi pada kecukupan, lihatlah pada burung pipit, (Mat 6). Artinya pemeliharaan Allah tidak saja masa dulu dan sekarang tetapi sampai selama-lamanya, termasuk kepada generasi ke dua dan ketiga. Pengertiannya ialah: dalam rentang waktu yang panjang, Allah tidak pernah meninggalkan anak-Nya baik mereka miskin maupun kaya, sampai anak-anak mereka akan diberkati! Jadi Hidup orang benar:
1.Hidup yang taat dan tunduk kepada kebenaran dalam Tuhan. 2.Membawa diri dalam kekudusan karena Allah itu kudus, tanpa kekudusan tidak seorangpun dapat melihat Tuhan.
Lalu apa berkat bagi orang benar itu ?
Tuhan menetapkan langkah-langkahnya (23), apabila ia jatuh , tidaklah sampai tergelatak ( 24 ), tidak pernah di tinggalkan Tuhan ( 25) Anak cucunya menerima berkat ( 26 ) dan keturunannya akan menjadi berkat.
Tema : Melumbar mere. Menabur dan berbagi dengan cinta kasih.
1. Kita memberi karena Tuhanlah yang terlebih dahulu memberi, karena itu bertindaklah dengan iman. • Raja Daud, mengajari hidupnya terus kepada anak-anaknya bagaimana hidup benar, sehingga selalu menumbuhkan: kepekaan dan kepedulian terhadap kehidupan sekitar. Artinya jika kita menghendaki agar Tuhan memberkati hidup dan keluarga kita, belajarlah untuk selalu hidup dengan benar di hadapan Tuhan, yakni berusaha dan berkomitmen untuk hidup mengasihi dan berkorban. Sikap dan tindakan yang dilakukan oleh orangtua pasti diikuti oleh anak-anak dan cucu-cucunya, itulah sebabnya Daud menegaskan “anak cucunya menjadi berkat”. Belas kasihan Tuhan akan disediakan bagi orang-orang benar, dan selalu memperdulikan serta memperhatikan setiap tetesan air mata anka-anakNya. Setiap hari Tuhan memberikan pinjaman, agar senantiasa memiutanginya untuk dapat mengembangkan kehidupannya yang layak dan benar dihadapan Tuhan.
2. Tanam dan taburlah kasih Allah sebagai bukti bahwa kita percaya dan mengasihi Allah dengan segenap hati.
Kita berinvestasi bagi anak cucu kita, bukan saja dengan masallah pendidikan, asuransi, atau harta warisan sebab semua itu tidak akan kekal. tetapi menginvestasikan hidup benar di hadapan Allah. Sebab Allah berjanji bahwa mereka yang benar hidupnya tidak akan pernah ditinggalkan oleh Allah. Sehingga dalam menghadapi segala sesuatu mereka memperoleh pertolongan Tuhan. Lebih jauh dari pada itu bagi orang yang hidup benar, bukan saja mereka yang hidup benar yang akan menikmati berkat Allah, namun Allah menjanjikan bahwa kepada anak cucu merekapun akan dipelihara oleh Allah, sehingga tidak ada keturunan yang kekurangan, atau menjadi peminta-minta.
Karena itu, peganglah janji TUHAN bahwa tidak akan pernah orang benar ditinggalkan Tuhan, hidupnya selalu dijamin serta dipelihara oleh-Nya setiap hari.
Kesimpulan
- Hidup benar adalah tujuan hidup orang percaya, dengan landasan inilah kita tetap dapat melakukan setiap pelayanan dan pekerjaan sampai ke- pada tingkat kualitas iman yang tinggi. (bukan hanya sekedarnya).
- Memberi (mere alu melumbar) berarti tetap dilakukan oleh landasan sukacita, karena oleh anugrah Allah sendiri, sama seperti Kristus ketika Ia berkorban dan memberi, tetap dilakukan atas dasar tunduk kepada Allah dengan sikap rendah hati melalui segenap hidupnya.
- Melalui PJJ mari kita belajar memberi dengan benar kepada Tuhan: melalui Yayasan gereja kita (YKPD, PPOS, G. Kasih), gereja dan saudara yang butuh pertolongan.
- Sebagai orang tua, mari belajar seperti pengalaman iman Daud,selalu belajar dan mengajari bagaimana berbagi dan memberi dalam iman, terhadap semua anak-anaknya, dengan demikianlah ia mampu melihat pemeliharaan Allah dalam hidupnya. •Mari belajarlah dengan benar dari hal kecil: melalui persembahan,setia dalam persepuluhan dan kegiatan-kegiatan kasih dalam gereja lainnya.