PA PERMATA 08 Juli 2022

Carilah Sumber Hidup

PERINGATAN HARI ANTI NARKOBA

Amsal 13 : 14 – 20

13:14 Ajaran orang bijak adalah sumber kehidupan, sehingga orang terhindar dari jerat-jerat maut.
13:15 Akal budi yang baik mendatangkan karunia, tetapi jalan pengkhianat-pengkhianat mencelakakan mereka.
13:16 Orang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tetapi orang bebal membeberkan kebodohan.
13:17 Utusan orang fasik menjerumuskan orang ke dalam celaka, tetapi duta yang setia mendatangkan kesembuhan.
13:18 Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.
13:19 Keinginan yang terlaksana menyenangkan hati, menghindari kejahatan adalah kekejian bagi orang bebal.
13:20 Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.

Agar PERMATA GBKP:

  1. Mengetahui tentang ajaran bijak (Firman Tuhan) sebagai sumber Agar PERMATA GBKP kehidupan.
  2. Menghindari NARKOBA dan menolong teman yang sudah terjerumus dalam penyalahgunaan NARKOBA.

Metode: Sharing dan Aksi menolong teman yang terikat kuasa NARKOBA

I. PENDAHULUAN
Menjadi bijak dalam hidup adalah impian semua orang. Sayangnya, tidak semua orang ingin berproses dalam mencapai impian itu, sehingga menjadi bijak seakan nikmat untuk dipikirkan, tapi sukar untuk dihidupi. Orang yang bijak bukanlah yang tiada kesalahan dan cela, melainkan mampu memilah mana yang menjadi kelemahan dan kelebihan; dan menerimanya. Kemampuan memilah dan memetakan diri ini menjadikan seseorang tahu batasan dalam hidup. Secara sederhana, “saya tahu bahwa NARKOBA itu tidak baik; oleh karena itu saya akan berupaya semaksimal mungkin untuk tidak bersentuhan’ dengan NARKOBA, karena saya punya kelemahan, yakni mudah sekali menjadi adiktif terhadap suatu hal yang baru.” Dari kalimat tersebut, kita sadar bahwa NARKOBA tidak baik dan tidak ingin bersentuhan karena memiliki kelemahan tertentu. Pengetahuan akan kelemahan itulah yang menjadikan seseorang bijaksana.
Kita semua tahu bahwa NARKOBA adalah zat adiktif yang merusak tubuh dan psikis jika dikonsumsi dalam dosis yang berlebihan. Tapi, pengetahuan itu tidak mudah untuk dijalani, sehingga terdapat 3,4 juta orang Indonesia menyalahgunakan NARKOBA.3 Tentu, massa yang begitu banyak itu memiliki motif yang beragam dalam tindakan mereka menyalahgunakan NARKOBA, sehingga jika kita arif melihat fenomena ini, maka NARKOBA akan selalu ada dan tidak bisa kita kendalikan keberadaannya. Namun, kita sanggup mengendalikan diri untuk menolak NARKOBA dalam hidup dan keseharian
Oleh karena itu, saya mengajak kita untuk memiliki dasar hidup yang kuat dan kokoh agar tidak mudah terkecoh dengan godaan dunia akan nikmat sementara dari NARKOBA.

II. ISI
Amsal adalah kitab kebijaksanaan seiringan dengan kitab Kidung Agung dan kitab Pengkhotbah. Dalam penulisannya, kitab Amsal menyajikan hal mana yang baik dan memberi dampak yang positif, dan mana yang tidak. Artinya, penulisan Amsal selalu berpusat pada perbandingan baik dan buruk, sehingga memudahkan sidang pembaca – yakni keluarga Israel – dalam memahami maksud dan tujuan Amsal tersebut.
Terkhusus pada pasal 13:14-20, Salomo ingin mengajarkan bahwa didikan dan pengajaran yang bijaksana adalah sumber kebahagiaan. Artinya, hidup yang didasari oleh kebijaksanaan dari Tuhan menghadirkan kebahagiaan. Kebahagiaan itu sama besarnya dengan keselamatan. Untuk memahami lebih seksama, kita perhatikan penekanan teks berikut,
Ayat 14: Tercatat bahwa jika ada ancaman maka ajaran kebijaksanaan itu menyelamatkan. Melalui teks ini Salomo menekankan pentingnya sumber hidup yang bermuara pada kebijaksanaan Tuhan – atau sering kita sebut dengan Firman Tuhan. Firman Tuhan yang menjadi pusat hidup akan membawa setiap individu demi keselamatan.
Ayat 15: Hidup yang mendasar pada Firman Tuhan menjadikan seseorang pribadi yang dapat dipercaya bahkan disanjung. la tidak hidup susah, melainkan bahagia (lihat ayat 14). Artinya, jika Firman Tuhan tidak menjadi sumber kehidupan maka kita akan mendapat kesempatan.
Ayat 16 – 18: Salah satu prinsip penting menjadi orang yang bijak adalah berpikir dahulu sebelum bertindak. Kita mempertimbangkan segala keputusan yg kita ambil dalam hidup: apakah keputusan itu memberi kebalkan kepada diri dan orang lain? Sehingga, dasar pertimbangan itu menjadikan seseorang memiliki keberhasilan. Artinya, pertimbangan yang matang direnungkan, menghadirkan keberhasilan di masa mendatang. Keberhasilan seiring dengan penghormatan, sedangkan keengganan untuk dididik menjadikan seseorang itu miskin. Bagi Salomo, seseorang yang berpikir dahulu sebelum bertindak memiliki pertimbangan yang seksama dan baik, akan menjadi kaya dan dihormati. Sebaliknya, seseorang yang tidak memiliki pertimbangan dalam setiap keputusan, akan hidup susah dan miskin, terlebih dianggap menjadi pribadi yang tidak dapat dipercaya
Ayat 19 – 20: Puncak sikap kebijaksanaan itu adalah sanggup berpaling dari kejahatan. Ada perubahan yang terjadi dalam diri jika sumber hidup kita bermuara pada Firman Tuhan. Berpaling dari kejahatan menjadikan seseorang tersebut memiliki pergaulan dengan sesama orang bijak. Pergaulan yang sehat ini, membangun dasar hidup yang kuat dan kokoh sehingga tidak menjadi celaka melainkan menjadi terang bagi orang yang bodoh. 3 Dari penekanan teks yang dijelaskan, maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa, seseorang yang memilik kebijaksanaan dalam hidup akan memerhatikan setiap keputusan yang diambil, karena setiap keputusan yang didasari kebijaksanaan Tuhan akan mendatangkan keberhasilan, kepercayaan, kehormatan, dan kekayaan.
Dari penekanan teks yang dijelaskan, maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa, seseorang yang memilik kebijaksanaan dalam hidup akan memerhatikan setiap keputusan yang diambil, karena setiap keputusan yang didasari kebijaksanaan Tuhan akan mendatangkan keberhasilan, kepercayaan, kehormatan, dan kekayaan.

III. APLIKASI
Dari dasar perenungan Amsal 13:14-20, maka kita belajar untuk memiliki kebijaksanaan berpikir, terkhusus dalam pengambilan keputusan. Hidup kita .selalu bermuara pada keputusan demi keputusan. Setiap harinya kita memilih untuk tetap belajar Firman Tuhan. Dari bangun pagi sampai malam kita kembali tidur, selalu berpikir positif, dan menghidupi kehidupan yang berguna, menunjukkan bahwa kita mengambil keputusan yang baik dalam pilihan pilihan yang diberikan kepada kita ditengah keseharian kita. Begitu juga ketika kita melihat bahaya ancaman NARKOBA disekitar kita. Kita ditantang untuk memilih untuk menolaknya karena kita sadar bahwa NARKOBA tidak memberi dampak yang baik bagi diri dan sekitar kita.
Tidak berhenti disitu, kita diajak juga untuk memberi pengaruh yang baik kepada sekitar kita, terkhusus teman kita yang sudah menyalahgunakan NARKOBA. Kita SEHARUSNYA MEMILIH UNTUK MENERANGI mereka, bukan menghindari mereka. Bagaimana caranya kita dapat memiliki dasar hidup yang baik sekaligus memberi pengaruh yang baik kepada sesama kita, ingatlah tiga hal ini:

  1. Ingatlah bahwa apapun yang kita pikirkan, lakukan, dan perkatakan, akan memengaruhi orang lain. Sekarang pilihannya ada pada kita, pengaruh seperti apa yang mau kita berikan kepada orang lain?
  2. Ingatlah bahwa Tuhan menciptakan kita dengan penuh nilai baik. Pergunakanlah kebaikan itu bagi diri dan kepada orang lain. Janganlah kita rusak nilai baik itu, hanya karena kita bertindak gegabah tanpa memikirkan dampaknya terlebih dahulu.
  3. Ingatlah bahwa kita juga bertanggungjawab atas kehidupan orang lain. Sebaik-baiknya kita, kita bertanggungjawab untuk menghadirkan kebaikan Tuhan dalam keseharian. Jika kita berkawan dan berteman dengan mereka yang terjerat kuasa NARKOBA, jadilah pribadi yang kokoh dan kuat dalam prinsip untuk tidak juga terjerat, dan disaat yang sama menjadi terang bagi mereka agar mereka berpaling dari kejahatan.

IV. SHARING dan AKSI (Menolong PERMATA GBKP yang terjerat kuasa NARKOBA)

  1. PERMATA GBKP diajak untuk menceritakan pengalaman hidup mereka dalam setiap upaya menjadi pribadi yang bijak. Mungkin bisa menceritakan pengalaman menolak ragam godaan ditengah pergaulan dan keseharian. Atau ceritakan juga perihal masa lalu yang masih terjerat dengan kuasa NARKOBA atau kebiasaan buruk lainnya. Mulailah untuk menolong jikalau ada teman yang terjerat kuasa NARKOBA (mendengarkan curahan hatinya, mendoakannya dan terus berusaha agar dia terlepas dari jerat NARKOBA).
  2. Rencanakan sebuah seminar, webinar, atau bahkan sosialisasi terkait NARKOBA dan dampaknya ditengah persekutuan PERMATA GBKP kita. Kerjasamalah dengan Moderamen GBKP!

V. USULAN LAGU

  1. KEE 199 “Senang Gundari Geluhku”
  2. Jadikan Aku Rumah DoaMu
  3. Jangan Seorang Pun Menganggap Engkau Rendah