“Hidup Berdasarkan Kehendak Roh Kudus”
Roma 8:8-11
Pentakosta, disebut juga hari ke limapuluh setelah Yesus bangkit adalah penggenapan atas perjanjian yang dinyatakan oleh Yesus sebelum Dia naik ke Sorga, yakni: Roh Kudus akan diberikan kepada para murid untuk menolong dan memperlengkapi mereka menjadi saksi Kristus sampai ke ujung bumi, dan menjadikan semua persekutuan-persekutuan orang percaya, menjadi gereja yang hidup. (Tema) Jadi, Pentakosta adalah kuasa Roh Kudus diberikan kepada semua orang percaya untuk menceritakan dan menyaksikan perbuatan-perbuatan Allah, sehingga semua lidah akan mengaku Yesus adalah Juruslamat.
Hidup menurut Roh ialah tunduk kepada pimpinan dan kemampuan Roh Kudus dan memusatkan pikiran pada hal-hal dari Allah. Paulus mengatakan bahwa tidak mungkin seseorang untuk mengikuti hukum daging dan pimpinan Roh pada saat yang bersamaan (ayat :7-8; Gal 5:17-18). Jikalau seorang gagal melawan keinginan dosa berarti mengabaikan pertolongan Roh dan sebaliknya hidup menurut hukum daging (ayat 13), dia menjadi seteru Allah (ayt 7; Yak 4:4) dan dapat menantikan kematian rohani yang kekal (ayt.13). Mereka yang terutama mengasihi dan memperhatikan hal-hal dari Allah dalam hidup ini dapat mengharapkan hidup kekal dan hubungan dengan Allah (ayt 10-11). Semua orang percaya sejak saat menerima Yesus Kristus telah memiliki Roh Kudus yang berdiam dalam mereka. (Invocasio). Orang-orang yang hidup menurut daging adalah orang-orang yang berhubungan dengan hidup penuh dosa. Sementara orang yang hidup menurut Roh adalah orang-orang yang hidup menurut pimpinan dan kuasa Roh. Keinginan daging bertentangan dan bermusuhan dengan Allah dan tidak bersedia tunduk pada hukum Allah. Dalam ayat 9-11 Paulus menjelaskan bahwa hidup orang-orang yang dikuasai kedagingan adalah orang yang hidupnya bukanlah milik Kristus, sementara orang-orang yang berada dalam Roh, adalah orang-orang yang dipimpin oleh Roh Allah sehingga kita dapat berseru ya Abba, ya Bapa, dan juga adalah sebagai ahli waris yang berhak menerima janji-janji Allah, bersama-sama dengan Kristus, yaitu supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. (Bacaan).Orang yang hidup dalam Roh akan selalu berfikir dan bertindak seturut dengan Roh tersebut dan yang akan memberikan kehidupan karena dengan Roh dia mematikan perbuatan-perbuatan daging, tetapi orang yang hidup dalam daging dia akan selalu berusaha memuaskan kedagingannya yang menyebabkan kematian. Tetapi orang-orang yang hidup dalam Roh adalah orang-orang yang sudah menanggalkan manusia lamanya dan hidup dalam manusia baru.
Orang-orang yang hidup dalam Roh atau orang-orang yang hidup dalam manusia baru adalah orang-orang yang hidup dalam belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemah lembutan, dan kesabaran, mau mengampuni seorang akan yang lain, mengenakan kasih sebagai pengingat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Oleh sebab itu sebagai orang beriman di Hari Pentakosta ini hendaknyalah kita mampu keluar dari manusia lama kita dengan mengalahkan semua kuasa daging dan hiduplah dengan dipimpin oleh Roh Kudus dengan hidup seturut dengan kehendak Tuhan. Namun, masalah utama yang kita hadapi adalah ketidakberdayaan melawan kuasa dosa yang ada di dalam diri kita. Masalahnya adalah mau tetapi tidak mampu. Kita bersyukur karena ada Roh Kudus yang melepaskan kita dari segala perbudakan dosa sehingga Roh itu sendiri memberi kehidupan yang memerdekakan. Renungan: Apakah ketaatan dan penyerahan kita kepada-Nya sudah mencerminkan hidup yang dipenuhi oleh Roh Kudus?. (MG).