Ibadah Minggu 22 Mei 2022

 Yakobus 5: 13-16 Tema: Doa Orang Benar Besar Kuasanya

HDS: Yeremia 29:1-14 Tema: Aku Tau Rancangan Yang Ku-buat Bagi Kamu

Sering kali kita menganggap doa hanya sebagai legalitas bahwa kita datang kepada Tuhan. Doa menjadi sebuah rutinitas sehari-hari yang dilakukan tanpa menyadari betapa penting dan besar kuasanya dalam hidup kita. Namun, Alkitab menunjukkan bagaimana doa sanggup mengubah hal-hal yang tampaknya mustahil. Dari PL dan PB, kita melihat banyak bukti bagaimana doa memberi kemenangan.    Ketika doa  tak dijawab, jangan merasa Tuhan tidak mendengar, sebab jawaban doa membutuhkan waktu. Yang  penting dan utama adalah menunggu dan tetap percaya. (Invocasio).

Siapakah yang dimaksud dengan orang benar? Firman Tuhan mengajarkan, bahwa orang benar adalah mereka yang “dibenarkan karena percaya kepada Tuhan Yesus Kristus” (Roma 3:26, 5:1). Orang benar adalah orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat sehingga mereka dibenarkan.   Jadi orang benar bukanlah orang yang tidak berdosa, tetapi orang yang sadar bahwa ia berdosa dan karena itu ia butuh pengampunan dan  keselamatan dari Tuhan. (Tema). Orang sakit yang sadar bahwa ia sakit, ia butuh obat dari dokter. Iman bukan sekedar masalah percaya. Tetapi Percaya, dan harus mempercayakan diri sepenuhnya kepada Yesus yang kita percayai. Percayakah kita bahwa Yesus itu adalah Allah? Percaya. Jangan lupa setanpun percaya bahwa Yesus itu adalah Allah  Jadi, percaya tidak hanya sekedar mengaku dengan mulut bahwa Yesus itu adalah Tuhan, namun kita juga mempercayakan hidup seutuhnya kepada-Nya. Pertanyaan: mengapa kita datang meminta sesuatu dari Tuhan?  Kalau Tuhan sudah tahu, mengapa kita mesti meminta dalam doa? Ingat, permintaan itu bukanlah masalah dapat atau tidak dapat, melainkan merupakan tanda bahwa kita benar-benar bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Seperti anak-anak yang minta atau tidak minta, orang tuanya sudah siapkan uang sekolah. Namun, setiap kali ia butuh,  pasti memintanya kepada orangtuanya. Berkenaan dengan hubungan dengan Tuhan, itu adalah tanda ia bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Jadi orang benar adalah orang yang mengaku berdosa, karena itu ia membutuhkan Tuhan. Oleh karena itu, ia juga adalah orang yang mempercayakan diri dan menaruh kepercayaan kepada Tuhan dalam doa. Jadi orang benar itu dalam berdoa bukan menyerah, tetapi selalu berserah dengan rendah hati. (ROGATE)

Yang menjadi pertanyaan: sanggupkah kita menghadapi hari depan? Jawabnya: tidak kalau hanya  mengandalkan kekuatan,  kepintaran seseorang, sebab kemampuannya sangatlah terbatas. Kekuatan yang   dibutuhkan adalah kekuatan adikodrati atau kekuatan yang melebihi kodrat alam, dan ini hanya diperoleh melalui doa dan persekutuan  dengan Tuhan. Meskipun dalam keadaan tertekan dan sengsara, Tuhan selalu memperhatikan umat-Nya. Allah mengizinkan hal itu terjadi sebagai bagian dari proses menjadikan mereka bangsa yang setia, dengar-dengaran kepada- Nya, sehingga rancangan masa depan  akan dinyatakan.   Bagi kita tentu Tuhan telah memberikan rancangan, janji dan karya penyelamatan-Nya, yang telah melepaskan dari perbudakan dosa. Dengan demikian kehidupan kita telah dan sedang serta terus mengalami masa depan penuh harapan, tetaplah berdoa. (Bacaan/HDS). Renungan: Masa depan penuh harapan memang bukan hanya soal jasmani melainkan juga hal rohani. Masa depan penuh harapan selalu tersedia bagi setiap kita orang-orang yang percaya kepada-Nya dengan syarat kita hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, bersedia diproses, serta memahami cara kerja Tuhan atas seluruh hidup kita. (MG) .