Renungan dan Ibadah Minggu, 06 Maret 2022

“Allah Menyelamatkan Orang yang Berseru Kepada-Nya”

Roma 10: 8 – 13
10:8 Tetapi apakah katanya? Ini: “Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” Itulah firman iman, yang kami beritakan.
10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
10:11 Karena Kitab Suci berkata: “Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.”
10:12 Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

Dalam perjalanan hidup banyak saja masalah besar terjadi, semakin hari seakan semakin banyak masalah yang harus dihadapi manusia di dunia ini. Bukan saja karena sulitnya mencari penyelesaian atas masalah, tetapi juga karena adanya masalah baru yang sering timbul sebelum masalah yang ada bisa diatasi. Sebagai manusia kita cenderung mengandalkan akal budi yang terbatas, dengan demikian kita seringkali tidak dapat memahami cara kerja Tuhan dalam proses menolong kita. Karena itu walaupun kita sedang mengalami berbagai kesulitan bukan hanya dengan mengandalkan doa, tetapi juga meyakini dan merasakan pertolongan dan penyertaan dari Tuhan. (Tema)

Melalui nas hari ini Paulus menunjukkan kesalahan fatal orang-orang Yahudi yang tidak percaya yang akan menjadi kebinasaan bagi mereka. Memang benar bahwa Allah memberi mereka hukum Taurat yang sangat dipuja, tetapi seharusnya mengetahui bahwa kehadiran Mesias yang dijanjikan adalah merupakan penggenapan hukum Taurat itu sendiri. Orang Yahudi tidak percaya terhadap Yesus Kristus sebagai Tuhan karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah. Mereka tidak mengerti, tidak percaya, dan tidak menyadari keadilan Allah yang teguh, sehingga suka membenci, menghukum, dan menuntut pembalasan dosa. Mereka juga tidak menyadari betapa kita memerlukan kebenaran Allah supaya layak datang kehadapan-Nya. Sebab, jika saja mereka menyadarinya, pastilah tidak akan berani menentang apa yang ditawarkan Injil. Allah hanya menuntut respons sederhana: hati yang percaya dan yang melahirkan pengakuan bahwa Yesuslah Tuhan dan Juruselamat.

Tuhan Yesuslah sebenarnya tujuan Taurat sebab hanya Ia telah memenuhi tuntutan Taurat dengan sempurna. Bukanlah Taurat sebagai jalan untuk orang berharap diselamatkan, tetapi iman kepadaNya, sebab Yesus Kristus nyata-nyata sudah datang menjadi manusia, mati dan bangkit. Dalam pasal 10 dijelaskan bagaimana orang Israel dapat dibebaskan dari murka Allah yakni percaya dengan hatinya sehingga mereka dapat dibenarkan. Untuk dibebaskan, atau diselamatkan dari murka itu mereka perlu mengaku bahwa Kristus adalah Tuhan, maka dalam setiap persoalan mereka tidak perlu lagi naik banding kepada Kaisar, tetapi kepada Dia yang mempunyai nama atas segala nama, Yesus Kristus.(Invocavid)

Renungan hari ini mengajarkan bahwa kita harus senantiasa berseru kepada Tuhan dalam menghadapi semua persoalan yang sedang dihadapi. Sebagaimana orang Mesir menindas bangsa Israel dengan sangat kejam, akan tetapi ketika bangsa Israel berseru kepada Tuhan, Tuhan mendengarkan suara mereka dan melihat kesengsaraan dan kesukaran mereka serta penindasan terhadap mereka. Lalu Tuhan membawa mereka ke luar dari Mesir dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung, dengan kedahsyatan yang besar serta dengan tanda-tanda mujizat-mujizat.(Bacaan. Akan tetapi sebelum berseru kita harus benar-benar mengenal dengan benar siapakah Allah dan juga harus percaya terhadap Allah itu sendiri. Oleh sebab itu sebagai orang percaya, marilah kita semua berusaha mengenal Tuhan dengan benar melalui firman-Nya agar kita dapat berseru dan selalu dekat senantiasa bersamaNya. (Invocasio).
Renungan: Jangan pernah berusaha menyelesaikan setiap persoalan dengan kekuatan atau cara kita sendiri, melainkan teruslah datanng dan berseru kepada Tuhan dalam setiap situasi kehidupan.

Pdt. Maslon Ginting

Warta Jemaat dapat diunduh pada link berikut: Momo 06 Maret 2022