Renungan dan Ibadah Minggu, 09 Januari 2022

”Yesus Adalah Anak Allah”
Lukas 3:15-17, 21-22

3:15 Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias,
3:16 Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
3:17 Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”
3:21 Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit
3:22 dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”

Setiap manusia merasakan kebutuhan yang sama akan Allah dalam hatinya.  Manusia mengetahui bahwa dirinya telah berdosa  dan itulah menjadi penghalang hubungan antara manusia dengan Allah.   Banyak orang mencari pengajaran dari dunia dan manusia namun tidak ada yang benar. Jika seorang manusia menginginkan keselamatan dari Allah, maka ia harus belajar tentang kebenaran dan rencana dari Allah atas hidupnya. Yesus adalah firman Allah yang melalui-Nya manusia beroleh jalan kebenaran bagi keselamatan dirinya. Yesus berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”( Joh 14:6). Ia adalah gambar Allah yang tak kelihatan.( Kol 1:15). Allah telah ditunjukkan dengan sempurna dalam Yesus Kristus. Jadi, jika manusia ingin mengetahui kebenaran tentang Allah, dia harus belajar kebenaran ini dari Yesus Kristus. (Invocasio)

Mesias (Ibrani:Mashiah) artinya“yang diurapi”, (Yunani ) artinya Kristus. Sebutan Mesias bagi orang Yahudi adalah seorang tokoh masa depan yang akan datang sebagai wakil Allah untuk membawa keselamatan bagi umat Yahudi. Dalam Khotbah Lukas 3: 15-17, 21-22 menerangkan bahwa Mesias dan  Penolong dalam kehidupan tergambar dalam: 

1. Yohanes Pembaptis, menerangkan siapa dirinya dan siapakah Yesus. Dugaan orang banyak bahwa     Yohanes Pembaptis adalah Mesias yang diharapkan  namun dimentahkan oleh pernyataannya bahwa   dirinya bukanlah Mesias dengan perbedaan pembabtisan  yakni  Yohanes membaptis dengan air, tetapi Mesias yang akan adatang membaptis dengan Roh Kudus dan api, sebagai tanda yang baru.tidak mendapat pertolongan.

2. Yohanes Pembaptis menyatakan bahwa kedatangan Mesias menuntut setiap orang percaya mengambil keputusan percaya atau tidak percaya, tidak ada tempat yang netral, sebab alat penampi sudah siap di tanganNya.  Orang yang mau ditolonglah yang tertolong, orang yang tidak mau ditolong tidak mendapat pertolongan.

3. Roh Kudus turun ke atas Yesus dan sebagai proklamasi sendiri dari Allah  bahwa Yesus adalah  AnakNya yang Dia kasihi dan KepadaNya Dia berkenan. Yesus diurapi dan diberi kuasa oleh Roh Kudus bagi pelayananNya, sehingga Ia dapat melakukan tugasnya dengan berkemenangan. (Tema). 

 Kedatangan Mesias  bagi kita orang-orang berdosa adalah inisiatif Allah sendiri  dan tentunya kita harus menyambutnya dengan penuh iman percaya. Percaya berarti berkenyakinan kokoh bahwa Yesus adalah Anak Allah dan satu-satunya Mesias, yang mampu menuntun kita kepada kehidupan yang kekal, sehingga bolehlah hidup dalam berkemenangan. (Epiphanias). Karena itu janganlah takut terhadap hidup dalam kebenaran. Kata jangan takut bukanlah seruan untuk hidup nekad, cari mati  atau hidup seenak hati  secara serampangan tapi  mengandung  tanggung jawab dalam menata hidup menurut kehendak Tuhan. (Bacaan)  Mesias yang dinanti-nantikan itu adalah Yesus Kristus, sehingga kita tidak perlu lagi menantikan yang lain, sebab dalam Yesus Kristus janji Allah tentang Mesias sudah digenapi. Mesias adalah pemimpin yang mengorbankan dirinya untuk kebaikan manusia yang berdosa. Renungan: Tetap bersyukur meskipun sulit, selalu berbagi walaupun mengalami kekurangan, ingat Tuhan, selalu ingat sesama. (MG) 

Klik di sini untuk warta jemaat