Renungan dan Ibadah Minggu, 31 Oktober 2021

“Kegeluhen Si Ipelimbarui”

Terj: “Hidup yang Diperbaharui”

Kolose 3: 10 – 11

3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
3:11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.

Kokohnya sebuah bangunan sangat tergantung pada dasar atau pondasinya. Apabila pondasi yang dibuat kuat, kokohlah bangunan itu. Sebaliknya apabila pondasi yang dibangun asal-asalan, bangunan pun tidak akan kokoh. Demikian pula kehidupan iman. Atas dasar apakah kehidupan iman orang percaya di bangun? Jika bangunan kehidupan orang percaya didasarkan pada “Yang Kekal” kitapun memperoleh kepastian kekal, sebaliknya jika berpegang pada “yang fana” pasti tidak akan tahan uji. Ibarat emas dan sekam. Emas jika dipanaskan akan semakin murni sedangkan sekam jika terbakar akan habis dalam sekejab. (Invocasio)

Paulus adalah sebagai ahli bangunan yang telah meletakkan pondasi ditengah-tengah jemaat Korintus. Sebagai ahli bangunan rohani dia menjelaskan bagaimana caranya bekerja. Pertamatama sesuai dengan karunia yang telah diberikan Tuhan untuk meletakkan dasar pondasi itu. Karunia itu adalah merupakan kehormatan khusus dari Allah bagi Paulus (Rm. 15:20). Dalam kaitan dengan jemaat Korintus, Paulus memang sebagai perintis (Kis. 18), dan mereka adalah buah pelayanannya. Paulus memberikan nasehat agar mereka yang meneruskan pembangunan jemaat itu (ay. 10b). Dengan membangun pondasi saja tidak cukup, tetapi jemaat perlu terus dibangun dengan baik secara terus menerus. Paulus dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada pondasi lain selain Yesus Kristus. (ay 11). Pertanyaan: Yesus Kristus yang seperti apa? Bukankah sebagian orang memberitakan Yesus tetapi bukan Yesus yang benar (2Kor. 11:4)? Bukankah yang lainnya juga memberitakan “injil yang lain” (Gal. 1:6-7)?

Yesus Kristus yang dimaksud Paulus adalah Dia yang disalibkan. 1 Korintus 2:2 “aku memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan”. Bagi jemaat Korintus hal ini adalah kebodohan (1:23), tetapi bagi kita hal ini justru sebagai hikmat dan kuasa Allah (1:24). Allah adalah pemilik kehidupan, pemilik pekerjaan pelayanan. Setiap orang yang bekerja bagi Tuhan adalah orang- orang yang menjadi alat di tangan Tuhan. Tiap orang yang bekerja bagi Tuhan membangun di atas dasar Kristus, dari sanalah akan terjadi reformasi atau pembaharuan terhadap kebenaran. Sama seperti Raja Hiskia dengan menghanguskan semua bentuk penyembahan kepada berhala dan hanya fokus kepada Tuhan. (Bacaan). Oleh karena itu, setiap orang yang melayani hendaklah membangun dengan sungguhsungguh, sebab setiap pekerjaan akan diuji dan para pekerja akan diminta pertanggung jawabannya atas pekerjaan itu. Barang siapa yang tahan uji akan beroleh upah sebaliknya yang asal-asalan akan menuai kerugian.

Ingatlah bahwa tubuh kita adalah Bait Allah jadi jalanilah hidup dengan benar, dengan kelakukan yang berkenan di hadapan Tuhan. Hidup dengan hikmat Allah akan membawa kita kepada pembaharuan dan pertumbuhan tentang kebenaran sejati dalam Tuhan. Berpeganglah pada “yang kekal” bukan “yang fana”. Dalam minggu reformasi ini, mari kita jalani kehidupan dan iman tetap pada kebenaran Allah, sehebat apapun badai kehidupan menghantam kita, kehidupan ini akan tetap kokoh.
Renungan: ketika kita dipilih untuk melayani dalam pekerjaan pelayanan gereja, akan seperti apakah pelayanan yang kita letakkan bagi Tuhan. Mari tetap fokus kepada orang-orang yang kita layani dan hanya meletakkan dasar pelayanan kita, yakni Yesus Kristus sang kebenaran.

Pdt. Maslon Ginting

Warta Jemaat dapat diunduh pada link berikut: Momo 31 Oktober 2021