Melala ring-ring sada kula
1 Kor 12:12-27. (GBP)
Korintus sangat kaya oleh kemajuan pedagangan, perbankan, pendidikan dan industri. Tidak mengherankan jika banyak anggota jemaat orang-orang sukses dalam karir dan ekonomi. Subur hidup individualis, eksklusif, dan menganggap orang lain jadi lebih rendah. Dari sana akar timbul perpecahan dan perselisihan
Paulus berbicara bahwa jemaat itu adalah tubuh Kristus artinya jemaat adalah milik Kristus, bukan manusia, sebab Dialah sebagai kepalaNya.
Kepemilikan memiliki relevansi sebab sangat rentan terhadap pengultusan para pemimpin maupun kehormatan bagi orang-orang kaya. Perlu dietahui bahwa pemilik jemaat adalah Kristus, bukan para rasul (Kefas, Paulus, Apolos). Dengan kesadaran inilah, kita dapat secara bersama-sama terhadap gereja/ jemaat, membangun rasa memiliki walaupun kita sebagai anggota sangat heterogen (berbeda-beda)
Kita sebagai anggota jemaat dilihat secara kolektif: semua anggota adalah tubuh Kristus dan disatukan melalui karya Roh (12:12-14). Dan secara individual, turut mengambil bagian dalam pran masing-masing untuk pembangunan tubuh Kristus. Artinya tidak cukup menjadi anggota simpatisan, atau hanya tunas tanpa hasil= benalu.
Tubuh kita terdiri dari macam-macam bagian dan semuanya harus saling melengkapi. Kita semua sama namun, berbeda, tetapi justru perbedaan kita saling melengkapi dan saling menguatkan sehingga hasilnya makin besar apalagi untuk Tuhan! Bekerja dan berkorban harus dilaksanakan secara bersama-sama dan terus menerus.
Untuk menggerakkan tubuh ketika bekerja dan melayani maka kepada masing-masing anggota harus terjadi : Saling mendengar, saling mengisi, saling menopang, saling membangun. Sebab melalui pekerjaan yang satu akan mempunyai relasi yang tersambung dengan anggota yang lain. Satu saja yang sakit semuanya ikut jadi sakit, satu dipuji, maka semuanya ikut mendapatkan penghargaan.
Tema : Melala Ring-ring sada Kula
Persekutuan dalam tubuh Kristus bukan seperti mesin, tetapi seperti tubuh manusia, sebab kita diciptakan menurut teladan atau gambar Allah. Kristus menjadi Kepala dan tubuhNya adalah kita Ef 1:22-23.
Persekutuan dalam tubuh Kristus menjadikan orang-orang percaya harus saling melayani satu dengan yang lain (12-31). Karya pertobatan Roh Kudus membuat kita memiliki karunia-karunia tertentu yang harus kita pakai untuk melayani Tuhan, melayani sesama dan lingkungan.
Persekutuan dalam dalam tubuh Kristus memberi pertumbuhan yang seimbang karena masing masing diberikan berbagai karunia rohani untuk kepentingan bersama (Ef. 4:11-13). Pada saat karunia itu digunakan maka masing-masing bagian akan dibangun secara utuh. Kita bisa mendapatkan kekuatan dari karunia yang dimiliki orang lain, sehingga perbedaan dan keragaman menjadi sumber kekayaan untuk bertumbuh bersama.
Persekutuan dalam tubuh Kristus menyediakan perlindungan rohani (Kis. 20:28; Ibr. 13:17). Melalui persekutuan masing-masing anggota jemaat mendapatkan berbagai pelayanan yang diperlukan, bahkan gereja terus memantau pertumbuhan rohaninya sehingga dapat tumbuh dengan sehat.
Persekutuan dalam tubuh Kristus jadi sarana pertumbuhan karakter (Ams. 27:17). Karakter akan diasah melalui interaksi dengan gesekan-gesekan yang terjadi. Dari sana kta belajar untuk mengerti kelemahan dan kelebihan orang lain, belajar memahami orang lain. Dengan demikian kita selalu belajar merendahkan hati untuk membangun bertumbuh bersama. GBP: jadi alat menuju arah menjalankan program agar tujuan tercapai.
Goal yang dicapai:
- Dari banyaknya perbedaan, maka tentu banyak juga factor membuat perasaan hidup tidak jadi nyaman? Sebagai tubuh Kristus kita bekerja untuk kita sajakah atau untuk kepentingan kerajaan Allah?
- Perlu sikoreksi: Lakinlah ndia arah kita/ keluarganta adalah bagian dalam tumbuhan parasit/ benalu ataupun jadi tunas-tunas liar?
Rekaman kesimpuan bahan sermon PJJ
Pdt. Maslon Ginting