Sermon PJJ 13 Oktober 2021

Tuhan Dibata erdahin alu ratur
Kej 2:4b-9.

Allah telah menjadikan semua penciptaan secara sempurna, agar berfokus pada DiriNya, sehingga kuasa Allah menjadi standar yang berlaku untuk seluruh ciptaanNya. Manusia diciptakan pada kondisi di mana belum ada hujan, dan hanya ada kabut naik ke atas dari bumi Itulah sebabnya salah satu perintah kepada manusia adalah untuk menguasai bumi (Kej 1:28), agar mengeluarkan hasilnya. Mengapa belum ada semak dan tumbuh-tumbuhan di padang? Allah belum menurunkan hujan ke bumi, belum ada orang yang mengusahakan tanah itu. Kita melihat bagaimana cara kerja Allah yang tidak pernah bekerja sendiri, tapi bekerja dalam ketigaan-Nya yang esa, agar manusia pun dapat ikut ambil bagian dalam bekerja dan menghasilkan sesuatu.

Allah bukanlah Allah yang transendent, yang terpisah dari ciptaanNya, tetapi Allah yang imanent, yang begitu dekat dan hadir dalam persekutuan intim dalam seluruh ciptaanNya. Manusia (Adam dan Hawa) diciptakan dari debu tanah, yang diberi nafas (Roh) oleh Tuhan. Oleh karena itu manusia sangat berbeda dengan semua ciptaan Tuhan lainnya, Penciptaan dalam Kejadian Pasal 1 saling melengkapi dan saling menjelaskan dalam pasal 2, begitu juga sebaliknya, dengan demikian semakin sempurna pemahaman kita, bagaimana Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya dengan baik dan teratur. Allah menciptakan manusia dengan sebuah tujuan untuk menjadi makhluk yang produktif. Potensi tersebut sudah Allah tanamkan di dalam diri kita, sehingga tidak ada alasan untuk menyanggah berdalih. Menghasilkan sesuatu, dan bekerja bersama-sama dengan Allah, itulah panggilan hidup demi mencapai rencana Allah, yang mulia maka Tuhan menempatkan manusia itu di taman Eden.

Masmur 90:2 “Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah”. Allah sendirilah yang menjadi sumber, pelaku dalam penciptaan langit dan bumi. Ibrani 11:3 “Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.”

Tema: Tuhan Dibata Erdahin alu ratur (GBP)
Garis-garis besar Pelayanan eme berisi tentang rencana program gereja yang tertuang melalui tema, strategi, sasaran yang dituju, tantangan, dan peluang yang dicapai. Perumusan ini dilakukan melalui berbagai tahapan dari penelitian, evaluasi dan goal yang dicapai melalui visi dan tahun gereja. Dan dari sanalah sebagai landasan majelis dan semua kategorial untuk membuat program tahunan: nama program, tujuan, goal yang dicapai, biaya, sumbernya dari mana. Ada keteraturan dan bisa dievaluasi.

Tuhan menghendaki agar manusia bekerja dan beraktifitas yang dimulai dari rencana dan selalu menghadirkan Tuhan, agar teratur, disiplin dan benar. Tuhan menciptakan manusia dan menempatkannya di taman Eden. Maka manusia diberi tanggung jawab: beranak cucu, menguasai dan menaklukkan isi bumi.

Manusia harus memiliki rencana dan visi dalam: rumah tangga, pekerjaan dan pelayanan, dan terus ada evaluasi. Tujuan agar kekurangan dan kegagalan jangan terulang Kembali, tapi tetap mampu berkreatif dan inovatif.

Goal yang dicapai:
1. Ibas kerina pendahin, keluarganta enggo me jelas visinta tiap tahun?
2. Tahun 2022: eme Kreatif merawat lingkungen/Gerakan lingkungan hijau. Kai nge banci sibere masuken maka kerina kita ikut jadi bagian ibas menjaga ras menata alam alu penginjilan global.

Rekaman Kesimpulan Sermon PJJ 13 Oktober