Renungan dan Ibadah Minggu, 26 September 2021

“Idengkehken Dibata Pertotonta”

Mazmur 20
Doa mohon kemenangan bagi raja

20:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (20-2) Kiranya TUHAN menjawab engkau pada waktu kesesakan! Kiranya nama Allah Yakub membentengi engkau!
20:2 (20-3) Kiranya dikirimkan-Nya bantuan kepadamu dari tempat kudus dan disokong-Nya engkau dari Sion.
20:3 (20-4) Kiranya diingat-Nya segala korban persembahanmu, dan disukai-Nya korban bakaranmu. Sela
20:4 (20-5) Kiranya diberikan-Nya kepadamu apa yang kaukehendaki dan dijadikan-Nya berhasil apa yang kaurancangkan.
20:5 (20-6) Kami mau bersorak-sorai tentang kemenanganmu dan mengangkat panji-panji demi nama Allah kita; kiranya TUHAN memenuhi segala permintaanmu.
20:6 (20-7) Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.
20:7 (20-8) Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita.
20:8 (20-9) Mereka rebah dan jatuh, tetapi kita bangun berdiri dan tetap tegak.
20:9 (20-10) Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!

Pernahkah kita bayangkan, kemungkinan apa yang bisa dilakukan ketika badai kehidupan tiba-tiba datang? Mungkinkah kita putus asa, atau juga kita langsung mencari cara-cara instan untuk memperbaiki keadaan? Apakah kita mempunyai iman bahwa Tuhan hadir dan bekerja aktif di dalam kehidupan kita? Apakah kita yakin bahwa seburuk apapun keadaan dan seberat apapun beban yang kita pikul siapkah menanggungnya? Kalau kita sungguh-sungguh percaya bahwa Tuhan Yesus telah rela mati demi menolong dan menyelamatkan kita, maka seharusnyapun kita tetap percaya bahwa Dia terus menyertai kita.

Mazmur ini adalah liturgi ibadah dan doa sebelum seorang raja dan pasukannya maju ke medan perang. Peperangan adalah hal yang umum dalam kehidupan bangsa-bangsa kuno termasuk bangsa Israel. Nyanyian Musa dan seluruh bangsa Israel setelah menyebrangi laut Teberau dalam Kel 15:3: Tuhan itu pahlawan perang; Tuhan, itulah nama-Nya. Menang atau kalah dalam perang ada di tangan Allah. Seorang raja sebagai panglima perang dan seluruh pasukan harus selalu merendahkan diri di hadapan Allah, dan senantiasa memohon pertolongan Allah. Wujud konkret kekuatan Allah terlihat bagaimana Tuhan memberikan kemenangan dalam setiap masalah yang dihadapi oleh umat-Nya, dan itulah sebabnya Daud tidak pernah raguragu mengajak seluruh umatnya untuk percaya dan berseru kepada Tuhan. Ketika Saul mengangkat Daud menjadi kepala pasukan seribu dan dikirim ke medan perang, Daud tetap setia dan dekat kepada Tuhan, ia tetap mengasihi Tuhan dan Tuhan pun sangat mengasihinya. Karenanya, segala perjalanan dan peperangannya dijadikan berhasil oleh Tuhan dan dapat memberi keyakinan, harapan dan sukacita. Melalui pengharapan itulah pada akhirnya menjadi kekuatan bagi umat Allah untuk tidak takut dan gentar dalam menghadapi siapa pun, sebab mereka menyadari bahwa Allah senantiasa menyertai umat-Nya. Semua pertolongan Allah ini membuat umat Allah tetap setia memuliakan nama-Nya, sama seperti Paulus ketika berada di penjara, jemaat terus berdoa, agar Paulus tetap memiliki kekuatan dan keberanian untuk memberitakan kebenaran dan kebesaran Tuhan, hingga Injil terus diberitakan. (Invocasio/Bacaan).

Seharusnyalah bagi setiap orang percaya meyakini bahwa adanya keberhasilan adalah oleh karena penyertaan dan pertolongan dari Tuhan. Keberhasilan orang percaya adalah karena perkenan dan berkat Tuhan. Kalau kita tahu bahwa Tuhan yang berdaulat itu mempunyai rencana atas kehidupan kita, percayalah bahwa tidak akan pernah bisa digagalkan hanya oleh kesulitan itu sendiri. Seperti halnya Daud dan Paulus ketika menghadapi peperangan yang besar, mereka selalu ditopang oleh doa, oleh kuasa Tuhan, dan inilah yang memampukan dia untuk tetap setia kepada kebenaran sampai rencana Tuhan tergenapi. Dalam minggu mendoakan pelayan Tuhan ini, marilah dengan setia dan rendah hati selalu tekun mendoakan mereka dan keluarganya, agar dalam pelayanannya Tuhan dimenangkan. Renungan: Tuhan bisa memakai orang lain ketika kita melawan kehendak-Nya, namun jika kita terus bersandar pada Tuhan dalam doa dan pengharapan Dia selalu memberikan kekuatan kepada kita.

Pdt. Maslon Ginting

Warta Jemaat dapat diunduh pada link berikut: Momo 26 September 2021