Renungan dan Ibadah Minggu, 12 September 2021

“Maba Persembahen Ukur Meriah”

Yohanes 12: 1 – 8
Yesus diurapi di Betania

12:1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
12:2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
12:5 “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?”
12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
12:7 Maka kata Yesus: “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
12:8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.”

Cinta bukanlah cinta kalau memperhitungkan harga. Cinta memberikan semua miliknya dan satu – satunya penyesalan adalah bahwa ia tidak mempunyai lebih banyak lagi untuk diberikan”. Itulah yang dilakukan Maria untuk Yesus. Dengan tindakan iman ini, menjadi sebuah refleksi bagaimana kita mampu menyangkal diri untuk melakukan Firman Tuhan dan mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan, yaitu hidup untuk Firman, dan memperlihatkan kasih kepada Allah dengan mampu mengorbankan sesuatu yang paling berharga dan terbaik untuk Tuhan. Luk 14: 11 “Siapa yang meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa yang merendahkan diri akan ditinggikan. (Invocasio).

Maria saudara Marta, ketika datang Yesus, ia melakukan sesuatu yang terbaik bagi Tuhan, sebab dia tahu bahwa tidak banyak waktu lagi untuk bersama Yesus sebab saat kematian Yesus sudah sangat dekat, Maria mengambil setengah kati minyak Narwastu murni yang sangat mahal harganya lalu meminyaki kaki Yesus dan menyeka kaki Yesus dengan rambutnya sendiri. Minyak Narwastu sangat mahal harganya dan biasanya dipakai untuk kecantikan, untuk pemakaman, sebagai obat dan digunakan dalam pekerjaan imamat. Menurut perhitungan minyak Narwastu yang dipakai Maria dapat dijual sebesar 300 Dinar. (upah seorang pekerja selama 1 tahun). Maria memberi apa yang berharga yang dimilikinya untuk Yesus. Ketika banyak orang semakin membenci Yesus dan para pemimpin Yahudi berusaha membunuh Yesus, Maria justru menunjukan cinta yang melimpah untuk Yesus dan memuliakan-Nya melebihi kebiasaan waktu itu. Di Israel jika ada tamu yang berkunjung tuan rumah akan menyambut tamunya dengan membasuh kaki si tamu dengan air dan menyekanya dengan kain. Maria bukan memakai air biasa melainkan minyak wewangian yang mahal. Maria tidak menyeka dengan kain tapi dengan rambutnya sendiri. Rambut adalah mahkota seorang perempuan. Tindakan Maria adalah suatu simbol pemberian hidup sepenuhnya kepada Yesus, yakni cinta yang besar tanpa memperhitungkan harga. Sikap Maria dan Yudas adalah pilihan bagi kita: Cinta Yesus atau cinta diri sendiri?

Memuliakan Yesus atau mencari keuntungan bagi diri sendiri? Tindakan Maria adalah teladan yang dikehendaki Allah bagi kita terutama ketika menyadari betapa besarnya kasih dan pemeliharaan Tuhan sepanjang kehidupan kita. Terhadap umat Israel, ucapan syukur ini harus dirayakan dengan penuh sukacita dan berhenti dari semua pekerjaannya. (Bacaan).

Ketulusan akan bermuara pada tindakan pengorbanan, sementara kemunafikan hanya menghasilkan tindakan yang mencari keuntungan dan kenyamanan diri sendiri. Ketulusan Maria mengajari kita sebagai orang percaya mau berkorban dan merelakan hak milik yang paling berharga hanya untuk memuliakan nama-Nya.
Renungan: Berbahagialah kita yang sudah melakukan yang terbaik pada pesta kerja rani di tahun ini, karena Tuhan sudah melimpahkan berbagai berkat dan belas kasihan-Nya yang tidak pernah berkesudahan. (Tema). Tetaplah bersyukur, berdoa, memuji, memuliakan, memberi persembahan dengan landasan Firman-Nya, sebab dalam Yer 17: 7 : Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan.

Pdt. Maslon Ginting

Warta Jemaat dapat diunduh pada link berikut: Momo 12 September 2021