Bahan Sermon PJJ 1 September 2021

Nats:   Amsal 13:1;15:20.
Tema: Mereken Ajar.

Amsal 13:1 berisi tentang:
1.Kehidupan orang bijak dan benar berbanding terbalik dengan hidup orang-orang pencemooh.
2.Anak yang bijak adalah anak yang taat dan mendengarkan didikan ayahnya (orang tuanya). Persoalannya adalah apa yang harus dilakukan orang tua agar anak-anaknya mau mendengar  dan mena- ati didikan itu: Yang jelas orang tua itu sendiri harus hidup dalam hikmad itu sendiri, dan meminta kekuatan kepada Tuhan agar diberi kemampuan untuk mengajarkannya melalui pendidikan, etika, budaya dan teladan dalam hidupnya.
3.Pentingnya memiliki  kesabaran dan kesungguhan sebab  proses ini dilakukan dalam jangka panjang,  dan melalui proses kerja sama itulah, akan terbentuk kemampuan untuk menjaga mulut, hati dan  mampu menyelamatkan nyawanya.

 Pasal 15:20

  Kebajikan atau kebodohan   atas sikap seorang anak, tidak akan dapat dipungkiri bahwa ita adalah sebagai hasil  Pendidikan dari orang tuanya  dan Tuhan.
•Budaya Jahudi=Menganut Kebapaan: Ayah : Guru hikmad dalam keluarga, dan pemimpin yang Tangguh.  Ibu    : menyuapi, menyusui: membangun  kerangka dasar, mendorong dan memperlengkapinya dengan hikmad yang benar. Maka jelas jika anak yang bijak: mendengarkan ayahnya= mampu membawanya kepada jalan benar yakni mempersiapkan jadi pemimpin yang tangguh tetapi bila tidak, maka apa krangka dasar yang dipersipkan oleh ibunya jadi runtuh.
• Anak yang berhikmad mencintai kebenaran dan kejujuran, tetapi pencemooh, bebal: selalu meruntuhkan dengan kejahatan dan dosa.

Tema: Mereken ajar/ memberikan pengajaran.

•  Sebagai orang tua memiliki tanggung jawab yang besar dalam Pendidikan karakter kehidupan anak-anak  . Artinya menjadi ayah berarti memiliki hati yang bijaksana, perencanaan yang matang/ arsitek •Terlibat dalam kehidupan anak-anaknya : selalu memberi waktu untuk bermain dan duduk bersama  untuk saling mendengar dan berbagi.
•Ayah yang selalu konsisten, jangan memberi peluang untuk  melanggar terhadap  perjanjian dan kesepakatan yang telah ditetapkan bersama.  disini banyak orang tua menciptakan akar pahit bagi jiwa anak, padahal bagi orang tua adalah hal biasa saja, perlu hati-hati dan sikap terbuka.
Mengenal secara mendalam karakter anak-anaknya. Setiap pribadi  anak berbeda dan unik, maka kenali dan masuklah ke dalam jiwanya. 
•Menjadi teladan,  dan hidup dalam pengajaran, agar mampu memutus mata rantai kegelapan, melalui persekutuan kelguarga dengan Tuhan

  PERENUNGAN/ Goal yang ingin dicapai?

1.Anak-anak seperti apakah   yang diharapkan oleh orang tua dalam keluarga. Perencanaan/ pondasi
2.Langkah-Langkah apakah yang telah dibuat, ditetapkan sebagai tahapan dalam mendidiknya.
3.Bagaimana kesetiaan dan keseriusan kita sbg orang tua dalam melakukan tahapan ini.
4.Kalau jujur: mana yang lebihbanyak ditekankan/ utama: persiapan dan pembekalan terhadap Pendidikan formal atau imannya?


Ingat,  orang tua adalah sebagai  wakil Tuhan dalam keluarga, yang hadir sebagai: Gembala, Imam, Guru, dan orang tua. Ingat hukum ke 5, tujuan Allah adalah agar kita bersama-sama tetap setia beribadah dan percaya kepadanya sepanjang masa. Tuhan tak pernah janji jalan selalu rata, namun ia berjanji selalu menyertai kita selamanya.

Pdt. Maslon Ginting