Memilih Allah Saat Susah Hati
JAM DOA PERMATA GBKP
1 Tawarikh 21: 1 – 2; 7 – 13
Pendaftaran dan hukuman21:1 Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung orang Israel.
21:2 Lalu berkatalah Daud kepada Yoab dan kepada para pemuka rakyat: “Pergilah, hitunglah orang Israel dari Bersyeba sampai Dan, dan bawalah hasilnya kepadaku, supaya aku tahu jumlah mereka.”21:7 Tetapi hal itu jahat di mata Allah, sebab itu dihajar-Nya orang Israel.
21:8 Lalu berkatalah Daud kepada Allah: “Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini; maka sekarang, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh.”
21:9 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Gad, pelihat Daud:
21:10 “Pergilah, katakanlah kepada Daud: Beginilah firman TUHAN: tiga perkara Kuhadapkan kepadamu; pilihlah salah satu dari padanya, maka Aku akan melakukannya kepadamu.”
21:11 Kemudian datanglah Gad kepada Daud, lalu berkatalah ia kepadanya: “Beginilah firman TUHAN: Haruslah engkau memilih:
21:12 tiga tahun kelaparan atau tiga bulan lamanya melarikan diri dari hadapan lawanmu, sedang pedang musuhmu menyusul engkau, atau tiga hari pedang TUHAN, yakni penyakit sampar, ada di negeri ini, dan malaikat TUHAN mendatangkan kemusnahan di seluruh daerah orang Israel. Maka sekarang, timbanglah jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang mengutus aku.”
21:13 Lalu berkatalah Daud kepada Gad: “Sangat susah hatiku, biarlah kiranya aku jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab sangat besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia.”Sensus
21:1 Merincuh Iblis maba kiniseran man bangsa Israel. Erkiteken si e iajukna Daud erbahan sensus.
21:2 Iperentahken Daud Joap ras peminpin-peminpin Israel nina, “Laweslah ku belang-belang Israel i bas ujung negeri ku ujung si deban jenari beligai rayat e, gelah kueteh beliganna.”21:7 La meriah ukur Dibata kerna kai si enggo ilakoken, erkiteken si e iukumNa Israel.
21:8 Nina Daud man Dibata, “Enggo mesangat dosa si kubahan alu erbahan sensus e! Alemi min dosangku. Motu kal perbahanenku e.”
21:9 Kenca bage nina TUHAN man Gat, nabi si Daud,
21:10 “To dahi Daud janah kataken man bana maka Kubereken man bana telu si man pilihenna. Kulakoken si apai si ipilihna.”
21:11 Lawes Gat ndahi Daud nurikenca man bana kai si enggo ikataken TUHAN nina, “Si apai si ipilihNdu?
21:12 Telu tahun kelihen? Ntah telu bulan kami kiam i bas adep-adepen tentera musuh-musuhndu nari? Ntah telu wari dekahna TUHAN ngelawan kam alu pedangNa, make malekatNa maba kematen ku belang-belang taneh Israel? Apai jabapndu man TUHAN?”
21:13 Erjabap Daud man Gat, “Aku i bas keadan sulit kal! Tapi la ateku manusia si ngukum aku. TUHAN jinelah si ngukum aku. Sabap IA perkuah ate.
Persiapan
- Persiapkan seseorang yang menjadi pemimpin ibadah (MC)
- Mempersiapkan alat musik dan singer
- Mempelajari lagu-lagu dan alur ibadah
- Ruangan ibadah dikondisikan dan ciptakan suasana nyaman dan hening,
(penerangan lilin)
Panggilan Ibadah dan Pujian Penyembahan
MC: Saudaraku yang terkasih, marilah kita mengingat akan jalan kehidupan yang sudah kita
lalui bersama. Ada kebahagiaan, ada kesedihan, ada pengalaman yang manis dan pengalaman
yang pahit. Hingga saat ini, kita masih kuat dan senantiasa dalam anugerah kehidupan yang
datangnya dari Allah Bapa kita. Kasih karunia dari Allah, tiada henti memberikan kita kekuatan
dan penghiburan dalam setiap langkah kehidupan kita. Untuk itu, hendaklah kita mengagungkan
akan namanya yang Kudus dan setia. Marilah kita mempersiapkan hati dan pikiran, untuk
memuji dan memuliakan Allah kita yang Agung.
Bernyanyi: Kami Memuji KebesaranMu…………….
Berdoa (dibawakan MC dengan diiringi musik/piano)
Janji Setia Allah
MC: Saudaraku yang terkasih, marilah kita mengingat janji setia Allah bagi anak- anakNya yang
telah memilih Dia dalam kehidupanya. FirmanNya berkata “dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
J: Ya Tuhan, Tuhan kami. janjiMu sungguh adil dan mulia, ajarlah kami untuk tetap memandang
wajahMu dan memilihMu dalam setiap pergumulan hidup kami.
MC: Ketahuilah, bahwa Allah telah memilih bagiNya seseorang yang dikasihiNya. Dia
mendengarkan yang dipilihNya, apabila berseru kepadaNya.
J: Engkau telah memberikan sukacita kepadaku. Dengan tenteram aku mau membaringkan diri
dan memandangMu yang penuh dengan kelimpahan kasih.
Bernyanyi: Allah itu kasih……………
Pengakuan Dalam Merespons kesetiaan Allah
MC: Saudaraku yang terkasih, marilah kita mengingat dan merenungkan perbuatan kita sebagai
PERMATA GBKP dalam merespons kasih setia Allah.
—– Saat Teduh——
MC: Masih adakah kesetiaan kita memilih Allah, seperti Allah yang tetap setia? Masih adakah
cahaya kebenaran Allah dalam diri kita sebagai generasi muda gereja, seperti Allah yang selalu
memberikan cahaya kebenaran?
—– Saat Teduh——
J: Ya Tuhan, kami mengaku sebagai generasi muda gereja sering sekali melupakanMu dalam
kegelisahan beban hidup kami. Kami sering mengandalkan pemikiran dan kedagingan kami
dalam mengambil keputusan. Sehingga keputusan kami membawa kepada ketidakbenaran dan
mengakibatkan penyesalan.
MC: Marilah kita kembali mengakukan penyesalan kita dengan bernyanyi
Bernyanyi :”Kuakuken Kerina Salahku (KEE 436:2-3)”
Pengampunan Allah
MC : Saudaraku yang terkasih, kasih setia dan pengampunan Allah akan selalu ada bagi kita
yang mau mengakukan dan mengandalkan Dia dalam kehidupan kita.
Bernyanyi: Tuhan Inilah Hidupku……………
Perenungan Nas Alkitab (Baca: 1 Tawarikh 21:1-2; 7-13)
Dalam situasi kehidupan manusia ketika diperhadapan dalam sebuah pilihan yang rumit, sering sekali jatuh dalam dilema-dilema yang tidak mudah untuk dipecahkan. Dalam keadaan yang dilematis ini, sering sekali dipengaruhi dan dikuasai oleh kedagingan semata. Tanpa pertimbangan matang secara moral dan etika hingga akhirnya jatuh dalam keputusan yang salah dan penyesalan. Apalagi ditambah situasi saat susah hati (galau) pastinya kematangan dalam berpikir sangat berpengaruh tidak baik dalam sebuah keputusan. Situasi sulit ini juga sering terjadi bagi kita orang Kristen khususnya bagi pemuda Gereja (PERMATA GBKP) dalam memilih sebuah keputusan hidup, baik itu dalam mengatur waktu, bersekutu bersama Tuhan, memilih teman bergaul, memilih tempat melanjutkan pendidikan, memilih pekerjaan, dan bahkan juga dalam memilih jodoh. Dalam situasi demikian: Apakah kita pernah pada posisi dilema? Bagaimana cara kita untuk menyikapi situasi tersebut? Siapakah tempat kita berserah pada saat sulit untuk menentukan? Dalam sejarah kehidupan zaman Alkitab, banyak tercatat tokoh-tokoh Alkitab yang juga berada dalam situasi dilematis menentukan sebuah pilihan. Salah satunya adalah Daud, Daud bukanlah seseorang yang asing bagi kita. Dia merupakan tokoh Alkitab yang merupakan pemimpin orang Israel, bahkan dia sangat populer pada masanya. Ketika Allah memilih Daud menjadi raja Israel, Allah memliki kehendak supaya dia tetap taat kepadaNya dan mengutamakan kuasaNya ketika memimpin umat pilihan Allah. Akan tetapi, dalam 1 Tawarikh 21 menceritakan kekeliruan seorang Daud dalam menjalankan amanat dari Allah. Dalam ayat 1-2 Iblis (satan) bekerja dalam diri Daud dengan motivasi yang tidak baik supaya melakukan sensus terhadap orang Israel untuk melihat seberapa besar kekuatan militer bangsa Israel. Iblis dalam cerita ini menggambarkan sifat kedagingan Daud yaitu kesombongan dalam membuat sebuah keputusan. Dalam keputusan Daud tersebut, dia telah menyalahgunakan wewenang/ kekuasaan yang ada pada dirinya. Daud kehilangan kendali dalam menyadari bahwa sebagai umat pilihan Allah, kekuatan Israel bukan terletak pada jumlah pasukan militer yang ada. Tetapi atas kuasa penyertaan Allah sendiri. Sebagai salah satu contoh pada saat pasukan dan alat perang Israel yang terbatas ketika berhadapan dengan pasukan Goliat yang sangat kuat dan lengkap, Allah ikut serta dalam kemenangan Israel. Dengan keputusan Daud tersebut membuat Allah sangat murka kepadanya dan berdampak tidak baik bagi bangsa Israel (ayat 7). Konsekuensi dari keputusan Daud tersebut, membuatnya menjadi merasa bersalah kepada Allah, dan harus memilih satu di antara tiga hukuman yang ditawarkan Allah kepadanya melalui Gad (ayat 10-12).
Meski sulit / sangat susah yang hati dalam memilih satu diantara tiga pilihan tersebut, Daud sebagai pemimpin yang bertanggung jawab lebih memilih untuk jatuh ke dalam tangan Allah. Karena dia tau Tuhan sangat besar kasih sayangNya (ayat 13). Melalui cerita Alkitab ini, mengingatkan kepada kita sebagai kaum muda Gereja. Di dalam menentukan sebuah pilihan hidup, ada kebebasan yang diberikan oleh Allah kepada kita. Ada hikmat yang datang dariNya, Marilah kita memakai kebebasan dan hikmat tersebut dengan tidak mengedepankan keinginan daging yang dapat membawa kepada penyesalan. Tetaplah mengandalkan Tuhan sehingga berada dalam pilihan yang tepat. Perenungan ini juga membawa kita untuk tetap konsisten penyerahan diri kepada Tuhan walaupun dalam keadaan susah hati. Karena kasih Setia Tuhan begitu besar bagi anak-anakNya.
Persembahan
Bernyanyi “Sungguhku Bangga Bapa”
Doa syafaat
- Persembahan
- Tuan rumah
- Permohonan pribadi (supaya PERMATA GBKP tetap memilih Tuhan dalam setiap situasi)
Bernyanyi “Bagai Rajawali”
Doa Bapa Kami
CI. Pdt. Irwanta Tarigan, S.Th