Nehemia 5:6-7
Tema: Musyawarah Sidi Warga Jemaat
5:6 Maka sangat marahlah aku, ketika kudengar keluhan mereka dan berita-berita itu. 5:7 Setelah berpikir masak-masak, aku menggugat para pemuka dan para penguasa. Kataku kepada mereka: “Masing-masing kamu telah makan riba dari saudara-saudaramu!” Lalu kuadakan terhadap mereka suatu sidang jemaah yang besar.
Nehemia, berarti: Yahwe Allah itu besar. Dia adalah juru minuman bagi Raja Artahsasta dari Persia, yang mengangkatnya menjadi bupati Yehuda. Ia termasuk salah seorang organisator yang paling kuat dari masyarakat Yahudi dan pulang kembali ke Yerusalem untuk membangun tembok-tembok Yerusalem. Tugas itu dilakukannya dalam waktu 52 hari pad atahun 445 sM, meskipun usaha pembanguan kembali dirintangi dengan perlawanan dari pihak bangsa Samaria dan musuh bangsa Yahudi lainnya Ia membela kepentingan sesama warga negara yang miskin di kampung halamanya itu (Neh 5:1-13.
B. PENJELASAN NATS.
Ada beberapa hal yang perlu diuraikan mengenai kondisi keluhan setelah pembuangan dari Jerusalem yakni
1. Nehemia dan umat yang kembali dari pembuangan sedang disibukkan dengan pembangunan ulang tembok Yerusalem. Sebagai pemimpin rombongan ia dengan hebatnya mengatur strategi pembangunan berdasarkan kualifikasi para ahli dan kemmapuan tiap orang. Namun pembangunan, rupanya tidak berjalan dengan mulus, karena ada beberapa orang menjadi perusuh dan penentang pelaksanakaan pembangunan itu.
2. Pembangunan terus berlanjut. Tetapi rupanya kondisi pasca kembali dari pembuangan, membuat kemmapuan finasial sebagian besar umat tidak mampu membiayai kebutuhan hidup di tanah gersang yang telah ditinggalkan 70 tahun itu. Banyak dari mereka mengalami kelaparan sehingga terlilit hutang dan terjebak dalam sistem jual-beli budak saat itu
3. Rupakanya ada yang mengambil kesempatan di tengah kesempitan orang banyak yang menderita pada ay.5 Demi kelangsungan hidup, akhirnya mereka berhutang pada saudara mereka sebangsa yang memiliki tingkat ekonomi yang lebih baik. Cara berhutangpun dilakukan dengan sitem riba (bunga) yang mencekik para orang miskin tersebut.dan ketika tidak mampu membayar karena bunga yang tinggi, maka keluarga penghutang menjadi jaminan dan kemudian menjadi budak dari saudara sebangsanya sendiri. Jadi apa yang dilakukan oleh Nehemia sebaga seorang pemimpin di masa “kacau” itu:
a. Ketika mendengar keluhan itu, reaksi Nehemia adalah “sangat marah . Nehemia segera berhenti bekerja dan dengan penuh seksama duduk mendengar jeritan golongan tidak mampu yang datang padanya. Mengapa Nehemia sangat marah? Sekian tahun umat Israel menderita oleh bangsa luar. Tanah yang berlimpah susu dan madu itu kemudian dikuasai oleh bangsa lain. Nyatanya ketika Tuhsn membawa mereka pulang dan menikmati kebebasan, justru umat kembali mengalami penindasan dan permudakan, merasan, dan perampasan hak, bukan oleh bangsa lain tapi oleh bangsa sendiri.
b. Tindakan jitu serang pemimpin yang baik adalah tidak langsung bertindak melainkan mengolah informasi yang masuk padanya dengan cara menimbang dengan penuh ketelitian. Itulah yang digambarkan pada awal ayat 7: Ia menggunakan wibawa kekuasaannya dengan memanggil para pejabat dan pemuka sebagai sumber segala masalah tersebut. Tanpa ragu dan kuatir, Nehemia membuka “kesalahan” mereka di depan mata mereka. Nehemia tidak memihak kepada para pejabat itu demi zona nyaman dan tidak enak hati. Ia tidak memilih berdiri di samping para pebisnis kotor yang menyengsarakan rakyatnya. Ia dengan tegas meminta mereka menghentikan perbuatan jahat mereka dan mengembalikan semua orang yang telah terjerat hutang dan sistem perbudakan. Nehemia berhasil menjadi pemimpin yang baik dan berhikmat, ketika ia lebih memihak kepada kebenaran dan kemudian menolong rakyatnya yang mengalami kesengsaraan hidup.
Renungan:
1. Nehemia, sebagai pemimpin ia patut menegakkan keadilan dan kebenaran Taurat Allah di tengah-tengah bangsanya. Ada beberapa kebijakan yang dikeluarkan Nehemia, antara lain: Ia mengajak para pemuka dan penguasa Yahudi untuk mengadakan musyawarah agar persoalan yang sedang dihadapi dapat diselesaikan sehingga tetap terjadi kerukunan, cinta kasih dan pembangunan Tembok dapat diteruskan, maka hasilnya:
a. Adanya pemutihan utang sebagai kesepakatan Bersama.
b. Tanah pusaka yang dirampas, akan dikembalikan seutuhnya kepada pemiliknya tanpa menuntut ganti rugi. Pembelaan terhadap warga miskin inilah yang membawa Nehemia diangkat menjadi bupati tanah Yehuda, sebab ia mampu menegakkan keadilan dan pengharapan yang hidup kepada Tuhan dengan benar.
2. Ingat, Tuhan terus mencari Nehemia-Nehemia masa kini, orang Kristen yang memiliki hati yang terbeban terhadap orang lain dan juga bangsanya. Terbeban di sini bukan hanya merasa kasihan dalam hati tanpa berbuat sesuatu, tapi mengasihi yang diwujudkan dengan perbuatan. Berpikir tentang solusi, maka bukan hanya mampu melihat sebuah masalah, melainkan turut berjuang untuk mencari sebuah solusi demi pemulihan secara Bersama-sama.