Bahan sermon PJJ 21 Oktober 2020

Tema: Tek ras Erberita.
Johanes 4:39-42
Minggu Zending.

4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: “Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.” 4:40 Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di situ dua hari lamanya. 4:41 Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya, 4:42 dan mereka berkata kepada perempuan itu: “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.”

 Minggu zending= ningetken semangat pelayanan dalam penginjilan sibenaken oleh zending  di Desa Buluh Awar sampai berdiri sebuah gereja dan berkembang sampai sekarang. Pdt Eka Darmaputra: kita gagal melaksanakan misi pekabaran injil jika gereja tidak berhasil membawa jemaat dan orang lain kepada pertobatan dan membimbing dan membawa mereka kepada kehidupan yang kekal. Karena itu gereja tidak bisa berhenti untuk memberitakan injil keselamatan. Melalui nats ini juga bahwa Yesus memperlihatkan tugas pelayanan yang harus dilakukan oleh murid-muridNya dan bagi semua orang yang telah mendengar dan menjadi orang percaya.  

  1. Perempuan Samaria. (Diberu perdenggal/ Diberu jalang mencari uang dengan menjual diri).

Datang ke sumur Jakub pada waktu siang hari (diharapkan tidak ada orang di sana), tetapi Yesus ada sambil menunggu murid-muridNya yang telah pergi membeli makanan siang mereka. Dari pertemuan dan dialog mereka maka perempuan Samaria telah mengenal dengan benar siapakah Yesus. Ia mengaku dosanya dan telah bertobat hingga diperbaharui. Maka ia meninggalkan tempat itu karena ia telah memiliki air hidup, dan ia langsung menyampaikan berita rohani kepada orang-orang lain di kampungnya dan bersaksi tentang pengalamannya yang menggetarkan perjumpaannya dengan Kristus. Ayat 30. orang-orang  kampung itu terkesan mendengar berita itu, dan mereka pergi bersama perempuan itu pergi ke sumur Yakub dan berjumpa dengan Yesus.

  1.  Menjadi percaya:

Ayat 39, awalnya  mereka percaya karena perkataan perempuan tersebut, barulah mereka pergi mencari dan menjumpai Yesus, dan menjadi orang percaya, baru meminta kepadaNya untuk tinggal lebih lama lagi (ay. 40). Akhirnya Yesus menyanggupi untuk tinggal dua hari di Samaria, dan semakin banyak orang yang percaya  karena perkataan Tuhan Yesus sendiri (ay. 41). Jelas bahwa perempuan Samaria tersebut telah menjadi alat Tuhan bagi kotanya, dan bagi kaumnya, yaitu kaum Samaria. Padahal   kita akan mengetahui bahwa orang Samaria dari kerajaan Israel bagian Utara dan Selatan adalah Jahudi yang sangat membenci orang Samaria karena perbedaan agama dan kebiasaan,  sehingga  orang Yahudi  bermusuhan bahkan tidak bisa bergaul dengan orang Samaria (Yoh 4:9).

Tema: Tek ras Erberita.

  1. Tuhan menghendaki agar semua orang menjadi percaya kepada Yesus, tapi pada sisi lain, Tuhan juga ingin memakai anak-anakNya menjadi saksi-saksi Tuhan agar semakin banyak orang yang percaya kepadaNya. Pertanyaannya, Sudahkah kita menyampaikan Firman Tuhan kepada orang lain, sama seperti perempuan Samaria yang telah bersaksi kepada orang-orang sekotanya? Bagian kita adalah melakukan apa yang kita lakukan, selebihnya adalah bagian Tuhan. Emaka brita simeriah e labanci ngadi ibas kita tetapi harus mengalir kepada orang lain supaya menjadi percaya. Dalam memberitakan Injil jangan hanya memberitakan kepada orang yang saudara anggap berpotensi, tapi juga bagi orang-orang sederhana, miskin, bodoh, dsb.  
  1. Ada apa dengan Yesus, maka orang banyak datang kepadaNya, dan mau berkorban bahkan meninggalkan pekerjaan dan keluarganya? 
  • Satu kebahagiaan sejati yang tidak terkira, bila kita bahkan anak-anak Israel bisa melihat wujud Yesus sendiri seperti yang dinebuatkan oleh nabi-nabi di PL. Contoh: Hana dan Simeon  (Luk   ) setiap hari berada di Bait Allah menunggu kapan saatnya Mesias itu datang, dan Ketika bertemu bersedia untuk mati. (kebahagiaan yang tiada taranya). 
  • Seorang pendosa, betapapun buruknya, ia tetap bisa menjadi saluran berkat keselamatan bagi banyak orang,   jika ia mau datang kepada Yesus dan hatinya telah dipuaskan oleh kebenaran sehingga  akan memancarkan  kasih-karunia itu kepada  orang lain.   Dari pembaharuan oleh Injil, ia tidak lagi dibelenggu  kesalahan dan dosanya pada masa lalu, tetapi telah mejadi manusia baru, menjadi penyembah rohani yang tidak terbatas  lalu ia mengabarkan pula kepada orang-orang lain untuk menjadi penyembah rohani yang sama dengan dirinya dan datang kepada Tuhan Yesus untuk diselamatkan. Tentu cara dan metodenya tergantung kemampuan rohani dan karunia-karunia iman yang diberikan kepada kita. Mulailah dari keluarga, (Jerusalem), gereja (Judea) masyarakat (Samaria), dan dunia ini.  Kis 1:8. Dan yang harus diberitakan adalah apa yang telah diterima dan menjadi percaya baru itulsh ysng diajarkan bagi orang lain sampai dia menjadi percaya dan di babtis. (Mat 28:18-20.)