Mehamat man sienggo metua. Menghormati orang yang lebih tua.
Imamat 19:1-3, 32
19:1 TUHAN berfirman kepada Musa: 19:2 “Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus. 19:3 Setiap orang di antara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya dan memelihara hari-hari sabat-Ku; Akulah TUHAN, Allahmu. 19:32 Engkau harus bangun berdiri di hadapan orang ubanan dan engkau harus menaruh hormat kepada orang yang tua dan engkau harus takut akan Allahmu; Akulah TUHAN.
Dalam Pasal 19 Musa memberi peraturan tentang hubungan social ditengah-tengah Israel maupun bagi bangsa-bangsa diluar Israel. Dalam melakukan terobosan ini Musa mengingatkan bahwa kita ini adalah umat sebagai milik Tuhan dan hidup untuk memuliakan Tuhan. Karena itu:
Ayat 2. Hidup Kudus. Allah menghendaki kita terus hidup kudus, Yohanes Calvin: “Kekudusan hidup merupakan suatu target yang mesti diusahakan dan diperjuangkan. Orang percaya dituntut untuk memiliki martabat hidup yang lebih tinggi yaitu kekudusan dari masyarakat di sekitar yang biasa hidup dengan kejahatan dan kenajisan. Seperti: perzinahan, perselingkuhan, perceraian dengan begitu mudah. Padahal Tuhan memanggil kita menjadi jemaat-Nya, bukanlah untuk melakukan yang cemar, melainkan apa yang kudus (.I Tes. 4:7). Melalui hidup kuduslah kita tau dan memahami cara hidup yang benar, terutama menghargai dan menghormati keluarga. Ayat 3: Memelihara dan mendidik anak dalam keluarga dengan FirmanTuhan, diibaratkan seperti menabung di Bank. Setiap hari atau minggu, bulan terus ditabung maka di saat tuan anti kita dapat menikmatinya. Demikian juga kehidupan keluarga, Ketika anak-anak hidup dan takut akan Tuhan maka kita akan menikamati kasih Allah melalui anak dan cucu, pada saat kita telah tua nantinya. Karena itu Pendidikan spiritual dan intlektual harus terus-menerus ditanam sejak dari kecil, maka Ketika sudah menjadi besar mereka juga mampu menunjukkan sikap hormat dan taat kepada Tuhan. Jika anak-anak sejak dini diajar untuk menghormati orang tuanya, maka dia lebih berkemungkinan untuk tetap menghormati perintah-perintah Tuhan. (Ayt 32). Contoh anak yang menghormati orang tua:
1. Daud (I Sam 16:11-23)Daud sudah diurapi menjadi Raja, tetapi ia masih menjalani tugas menggembalakan kambing domba milik ayahnya. Daud adalah orang yang menghormati orang tuanya dan Raja Saul sebagai pemimpinnya.
2. Yesus (Lukas 2:51) Yesus adalah anak Allah, tetapi Ia mau menempatkan diri sebagai seorang anak yang butuh bimbingan dan asuhan dari orang tuanya yaitu Yusuf dan Maria. Sekalipun Dia sebagai Anak Allah tetapi ia masih mau diasuh. Kalau seseorang tidak mau berada dalam asuhan orang tuanya, Ia berada dalam dosa pemberontakan.
3. Yusuf (Kej 48:12) Sekian tahun ia menjadi orang penting, punya jabatan dan kekayaan, tetapi waktu bertemu ayahnya ia sujud kepada ayahnya sampai ke tanah. Yusuf tidak melupakan orang tuanya meskpun ia memiliki segala-galanya. Yusuf tetap menghormati orang tuanya meskipun sekian tahun ia tidak bertemu dengan ayahnya.
Penghormatan kita bukanlah pada saat orang tua berada di peti mati, namun pada saat mereka masih hidup, tidak berdaya, namun bisa merasakan kita berjuang merawat dan mengasihi mereka. Mengapa anak-anak harus menghormati orangtua? Bagaimana cara mereka menghormati orangtua? Perintah Allah melalui Musa dalam PL,“Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkankepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu danbaik keadaanmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu” (Ul 5:16; Kel 20:12), diulangi lagi dengan tegas oleh Paulus dalam Ef 6:2-3, “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi”. Lebih tegas lagi : Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati” (Mat 15:4; 19:19; Kel 21:17).
1. Anak perlu mendengar dan memperhatikan apa yang disampaikan orangtuanya (Ams 1:8) Baik ajaran maupun nasihat orangtua harus sungguh-sungguh didengar, diperhatikan dan dilakukan maka hal itu akan menjadikan anak-anak berpengertian dan berhikmat dalam menjalani kehidupan.
2. Anak harus bersikap santun dan berlaku sopan kepada orangtua dan juga orang-orang yang lebih tua lain.Dengan bersikap dan berlaku demikian membuat orangtua merasa senang dan dihargai (Roma 13:13).
3. Anak wajib menaati orang tuanya (Kolose 3:20). Manaati orangtua adalah sistem kehidupan yang paling indah. Setelah menghormati Tuhan, tidak ada yang lebih indah dalam kehidupan ini selain dari anak-anak yang buruk dalam kehidupan.
4. Anak wajib berbakti kepada orangtua. “Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah”. (1 Timotius 5:4).
Ingatlah, Allah tidak menghormati mereka yang tidak menaati perintah-Nya untuk menghormati orangtua mereka. Kalau kita mau menyenangkan Allah dan diberkati, kita harus menghormati orangtua kita. Menghormati tidaklah mudah, tidak selalu menyenangkan, namun menghormati adalah jalan yang pasti untuk tujuan hidup kita, yaitu memuliakan Allah. “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan” (Kol 3:20). Menghormati orangtuanya, anak-anak akan mendapatkan berkat yaitu: umur panjang, bahagia dalam menjalani kehidupan, sejahtera atau keadaan baik, serta menjadi teladan bagi generasi berikutnya.Jangan sebut kita mengasihi Tuhan, jika kita tidak mengasihi orang tua kita.