Renungan Khotbah, Minggu 24 Mei 2020

“Berseru Kepada Tuhan”

Matius 20: 29 – 34

Yesus menyembuhkan dua orang buta
20:29 Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya keluar dari Yerikho, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia.
20:30 Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!”
20:31 Tetapi orang banyak itu menegor mereka supaya mereka diam. Namun mereka makin keras berseru, katanya: “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!”
20:32 Lalu Yesus berhenti dan memanggil mereka. Ia berkata: “Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?”
20:33 Jawab mereka: “Tuhan, supaya mata kami dapat melihat.”
20:34 Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia.

Pasti kita semua pernah mengalami yang namanya pergumulan atau mengalami hari kesesakan. Yang jadi pertanyaan adalah kepada siapa kita datang? Hanya kepada Tuhan lahkita berseru meminta pertolongan Tuhan, dan jangan pernah datang kepada yang lain. Alkitab berkata dalam Pemazmur : Apabila orang-orang benar itu berseru -seru Tuhan mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya (Maz 34:18). Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang benar itu? Orang-orang benar adalah orang yang hidupnya melakukan firman Tuhan dan apa saja yang diperintahkan Tuhan.

Yesus dan murid-murid tiba di Yerikho dan melaluinya untuk mencapai Yerusalem. Di situ ada dua orang buta yang terus berteriak-teriak memanggil Yesus. Orang buta itu terus berseru-seru kepada Yesus. Seruan yang mengganggu orang banyak yang menyertai Yesus. Mereka menyuruh kedua orang buta itu untuk diam karena dua orang buta yang tidak berarti itu mengganggu kepentingan orang banyak. Siapakah dua orang ini? Dua orang ini tidak berarti. Hanya pengemis buta yang tidak berguna. Tetapi, mereka hidup di tengah-tengah masyarakat. Mereka seharusnya diperhatikan oleh masyarakat di mana mereka ada. Tetapi orang banyak itu menyuruh mereka diam. Namun Yesus telah mendengar seruan mereka, Dia segera memanggil mereka dan bertanya kepada mereka seperti seorang hamba bertanya kepada tuannya. Inilah yang dimaksudkan “datang untuk melayani” (ay. 28). Inilah yang dimaksudkan “siapa yang mau menjadi yang terbesar harus menjadi yang terkecil” (ay. 26). Tuhan bertanya, “Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Ini merupakan pertanyaan yang begitu menghormati dua pengemis buta itu. Tuhan menghargai apa yang tidak dianggap oleh orang dunia ini. Dia menghargai orang kusta yang disingkirkan masyarakat. Dia berbicara penuh hormat kepada dua pengemis buta. Dia mengasihi manusia karena Dia adalah kasih, bukan karena manusia layak dikasihi. Yesus menjamah mata mereka karena tergerak dengan belas kasihan. Dia mengasihani mereka dan memberikan apa yang mereka minta. Apakah Tuhan menyembuhkan mereka karena iman mereka? Bagian ini tidak menekankan hal itu. Yang ditekankan adalah belas kasihan. Alasan Yesus menyembuhkan mereka adalah karena Dia berbelaskasihan kepada mereka. Tuhan menyentuh mata mereka dan menyembuhkan mereka.

Dunia ini penuh dengan berbagai-bagai kesulitan dan sengsara yang harus dialami semua orang. Meskipun semua orang harus mengalami kesulitan dan sengsara, tetapi kesulitan dan sengsara masing-masing orang pasti berbeda. Ada yang sulit karena menderita secara fisik. Ada yang sulit karena tinggal di negara dengan keadaan yang rusuh. Ada yang sulit karena keluarga yang jahat. Ada yang sulit karena kehilangan orang-orang yang dikasihi. Ada yang sulit karena penyakit. Sering kali keadaan-keadaan ini membuat orang meragukan kedaulatan Tuhan atau motivasi Tuhan menciptakan dunia ini. Berserulah kepada-Ku maka Aku akan menjawab engkau “(Yer 33:3).
Renungan: Kalau pun sampai saat ini doa belum mendapat jawaban, terus minta jangan putus asa. Doa orang yang benar, bila dengan yakin di doakan sangat besar kuasanya (Yak 5:16b) itu berarti doa dan permohan kita dijawab, ingat saudara pertolongan Tuhan datang tepat pada waktu-Nya. Tetaplah percaya dan setia dalam menanti jawaban dari Tuhan.

Pdt. Maslon Ginting

Warta Jemaat dapat diunduh pada link berikut: Momo 24 Mei 2020