Khotbah Minggu 05 Januari 2020

“Kasih Karunia dan Kebenaran datang oleh Yesus Kristus”
Yohanes 1: 14 – 18

(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa,
penuh kasih karunia dan kebenaran.
(1:15) Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: “Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku,
sebab Dia telah ada sebelum aku.”
(1:16) Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia
dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
(1:18) Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah,
yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Yesus Kristus menyingkapkan dua prinsip penting bagi kehidupan manusia yaitu kasih karunia atau anugerah dan kebenaran. Apakah kasih karunia atau anugerah? Apakah kebenaran? Dua kata penting ini menjadi renungan kita.

1. Kasih Karunia.
Kasih karunia atau anugerah dijelaskan Yohanes 1:14-18 sebagai berikut:
a. Kasih karunia hanya ada pada Yesus Kristus (ay. 14, 17). Kasih karunia tidak ada di luar Tuhan Yesus. Hanya di dalam Yesus Kristus manusia mengerti kasih karunia. Yesus Kristus adalah sumber kasih karunia. Tanpa Yesus Kristus manusia tidak memiliki anugerah.
b. Manusia yang percaya kepada Yesus Kristus adalah suatu anugerah (ay. 16). Yesus Kristus memberi anugerah kepada manusia. Anugerah ini memampukan manusia untuk percaya kepada Tuhan Yesus. Anugerah ini mengangkat manusia yang percaya kepada Yesus menjadi anak-anak Allah.
c. Kasih karunia terus berkelanjutan dalam hidup manusia (ay. 16). Orang percaya hidup dari satu kasih karunia kepada kasih karunia. Anugerah terus menyertai hidup manusia yang percaya kepada Yesus.

Agustinus, bapa gereja, menjelaskan kasih karunia dalam tiga kategori.
a. Anugerah pendahuluan (prevenient grace): anugerah yang mempersiapkan manusia untuk percaya kepada Yesus
Kristus. Anugerah Allah ini telah bekerja dalam hidup manusia sebelum ia percaya kepada Yesus.
b. Anugerah pertobatan: pertobatan adalah pekerjaan dan karya Allah. Tidak ada campur tangan manusia dalam pertobatan. Manusia percaya kepada Yesus merupakan pekerjaan Allah.
c. Anugerah kekudusan: Anugerah membebaskan kehendak bebas manusia dari cengkeraman dosa. Kehendak bebas
itu digunakan Allah untuk pertumbuhan manusia dalam kekudusan.

2. Kebenaran
Kebenaran biasanya dipahami manusia umumnya sebagai keadaan yang sesuai dengan kenyataan. Misalnya, satu jeruk dan satu jeruk menjadi dua jeruk. Dua jeruk adalah suatu keadaan. Faktanya ada dua buah jeruk. Kesesuaian dengan kenyataan atau realitas ini dipandang sebagai kebenaran. Sebaliknya, keadaan yang tidak sesuai dengan kenyataan dipandang sebagai kebohongan. Satu jeruk dan satu jeruk bukan satu jeruk atau tiga jeruk. Keadaan satu jeruk atau tiga jeruk tidak sesuai dengan fakta atau realitas.

Apakah kebenaran hanya ini? Tentu tidak. Satu jeruk dan satu jeruk adalah dua jeruk. Kebenaran ini menunjuk kepada keberadaan lain, kenyataan di luar dirinya. Kebenaran seperti ini tidak sempurna. Yohanes 1:14-18 mengajarkan bahwa kebenaran hanya ada pada Yesus Kristus (ay. 14, 17). Tanpa Tuhan Yesus manusia tidak memiliki dan mengenal kebenaran. Kebenaran itu bersifat personal. Yesus menunjuk kepada diri dan pribadi Allah (ay. 18). Ini kebenaran. Yesus adalah kebenaran. Yesus tidak mengajar manusia suatu kebenaran, melainkan Dia sendiri adalah kebenaran. (Pdt. Maslon Ginting).