“Pikirkanlah yang Baik”
Filipi 4:6-8
4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Kita tidak dapat menyangkal bahwa realita yang kita hadapi sebagai orang Kristen ternyata hidup itu penuh perjuangan. Dan kita harus menjadi pejuang yang tidak mudah menyerah sebab Allah telah memberi jaminan kemenangan. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana kemenangan itu bisa terus terwujud dalam kehidupan kita?. Yaitu dengan memiliki hubungan yang berkualitas dengan Tuhan, sebab kematangan iman terlihat dan terbuktikan ketika persoalan hidup datang dan menyerang kita. Pada hakekatnya, ketika kita dalam situasi yang sulit Tuhan dapat melihat apakah kita sungguh-sungguh mengasihi-Nya atau tidak. Bukan berarti Tuhan tidak melihat hati kita, tetapi justru Tuhan mempergunakan kesempatan itu untuk melatih iman kita supaya benar-benar iman yang murni dan tumbuh secara meyeluruh dalam kehidupan kita.
Hidup dalam hikmat adalah kemampuan rohani seseorang untuk dapat melihat, menilai hidup dengan berbagai permasalahannya dari sudut pandang Ilahi, dan memilih untuk melakukan segala sesuatu sesuai kehendak Tuhan. Ingalah kisah Yusuf (Kej 50). Hikmat ini hanya kita dapatkan ketika tetap haus akan kebenaran Firman Allah. Itulah yang disaksikan Paulus ketika ia dalam penjara terhadap jemaat di Filipi. Dalam situasi ini yang menjadi dasar pengharapannya adalah hanya percaya akan pekerjaan Tuhan dan jalan yang harus dilalui adalah perjalanan yang akan menuju keselamatan. Oleh karena itu, berfokuslah pada Tuhan lebih dari masalah kita. Kita akan melihat kuasa Tuhan jauh lebih besar dari apapun. Saat kita hanya berfokus pada masalah kita akan terpuruk dan semakin sulit melihat kuasa Tuhan. Percaya dan berpengharapan adalah salah satu kunci untuk dapat melihat kuasa Tuhan dan berbahagialah bagi kita yang percaya walaupun tidak melihat. Dampak dari hal inilah kita mampu menyatakannya dalam doa dan permohonan sehingga damai sejahtera Allah, yaitu Roh penghiburan akan memelihara hati dan pikiran kita. Damai sejahtera Allah membuat hidup kita menjadi tenang dan terkendali serta tidak mudah diombang ambingkan oleh amarah, walaupun hidup penuh dengan pergumulan. Salah satu kekuatan dalam menghadapi pergumulan iman supaya kita tidak jatuh dalam kekhawatiran adalah berdoa dalam Roh. Inilah teladan iman Paulus yang menjadikan kekuatan utama dalam menghadapi segala perkara sehingga kesaksiannya menjadi berkat bagi jemaat dan dunia ini.
Dalam hidup ini kita perlu memiliki mental dan sikap sebagai seorang pemenang yang tidak mudah pesimis namun selalu maju untuk meraih kemenangan. Bahkan tetap berdiri teguh di tengah situasi apapun, sebab di saat kita kuat, kita akan melihat kemenangan. Apapun masalah kita saat ini percayalah kepada Tuhan sebab Ia tidak akan membiarkan kita bergumul sendirian namun Yesus selalu memberi kekuatan dan kemenangan kepada kita Renungan: Milikilah ketaatan dan kerendahan hati, kita dengan sadar mengakui bahwa manusia memiliki banyak kelemahan dan kekurangan dan tentunya kita membutuhkan kuasa Tuhan untuk memulihkan serta memberikan kemenangan bagi kita. Tetaplah berserah kepada Tuhan dan janganlah mudah menyerah, tangan Tuhan akan membawa kita kepada kemenangan. Semuanya hal itu terjadi ketika cara pandang dan cara kita berpikir tertuju kepada kebaikan dan kemurahan Allah.
Pdt. Maslon Ginting