“Yesus adalah Mesias yang Dijanjikan oleh Allah”
Matius 16:13-20.
Pengakuan Petrus16:13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?”
16:14 Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.”
16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”
16:16 Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!”
16:17 Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”
16:20 Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias.
Dalam surat kabar Saturday Evening Post, Albert Einstein bersaksi, “Ketika saya masih kanak-kanak, saya telah mendapat ajaran agama melalui Alkitab. Walaupun saya orang Yahudi, saya kagum dengan pengajaran Yesus yang jelas sebab tiada orang dapat membaca kitab-kitab Injil tanpa merasakan kuasa dalam setiap perkataan-Nya, pengajaran-Nya, dan kisah hidup-Nya. Ada banyak orang terkenal, namun tidak berarti kita mengenal, mengetahui latar belakang kepribadiannya.Tetapi semua yang ada dalam Alkitab telah dicatat supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup di dalam nama-Nya. (.Yoh 20:31) Tujuan segala perkataan Yesus adalah supaya kita boleh mengenal Dia, percaya kepada-Nya dan melalui iman, boleh menerima hidup yang kekal. Hidup kekal yang bukan hanya nanti, tetapi juga hidup yang dimulai dari sekarang, atas pimpinan-Nya, penyertaan-Nya, pertolongan-Nya dalam hidup kita.
Pertanyaan tentang siapakah Yesus menjadi topik yang hangat pada zamannya, maka Yesus bertanya kepada murid-Nya: “Kata orang siapakah Aku?” jawab mereka: ”Ada yang mengatakan Yohanes Pembaptis, Nabi Elia, Yeremia atau salah seorang dari antara nabi-nabi”—yang semuanya pada waktu itu telah mati. Setelah itu, Yesus bertanya, ’Tetapi menurut kamu, siapa Aku ini?’ Sebagai jawaban Simon Petrus berkata, ’Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Kemudian Yesus mengatakan bahwa Petrus artinya batu, dan di atas batu (pengakuan) itulah Dia akan mendirikan jemaat, (gereja) sebagai milik-Nya. Ia akan menambahkan jiwa-jiwa baru (Kis 2:17), dan membuka hati orang-orang datang kepada keselamatan. (Kis 16:14). Yesus menginginkan kita mengenali Dia dan kasih penyelamatan-Nya. Inilah sebabnya setiap hari kita harus menjawab pertanyaan ini: “Menurut anda, siapakah Yesus? Sewaktu Maria diberi tahu bahwa ia akan melahirkan seorang anak dan menamainya Yesus, anak yang dilahirkan itu disebut kudus, Anak Allah.(Luk 1:30-35). Setan pun bersaksi : “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi?” (Mark 5:7). Dari jawaban-jawaban di atas, menuntut kita tidak hanya sekadar tahu, tapi merupakan sebuah pengakuan dasar iman dan menjadikan Yesus sebagai kebenaran sorgawi yang diterima dan diagungkan oleh setiap orang percaya dalam hidupnya.
Pengakuan setiap orang percaya tentang Yesus berarti kita siap menjadi Petrus, batu-batu kecil yang dipakai Tuhan untuk membangun gereja-Nya. Tidak saja sampai di sana justru Allah memberikan juga kunci kerajaan sorga, sebab apa yang kau ikat di dunia diikat di sorga, dan apa yang kau lepaskan di dunia terlepas di sorga. Artinya kehidupan sorga tidak pernah terlepas dari kehidupan iman dan pengakuan setiap orang percaya. Ini adalah anugerah mahal dari Allah. Oleh karena itu, kita harus meneruskan pekerjaan Kristus melalui persekutuan, kesaksian dan pelayanan-Nya. Renungan: Pengakuan iman akan dinyatakan dalam kehidupan sebagai bukti bahwa hidupku bukannya aku lagi tapi Yesus dalamku. Apakah sifat dan karakter Allah sudah tercermin dalam karakter hidup dan seluruh pelayanan atas pengakuan kita? Marilah kita nyatakan.
(Pdt. Maslon Ginting).