Ringkasan Khotbah 2 Februari 2014

“Pentar Ngantusi Perbahanen Dibata”
(Mikha 6:1-8)

Jika kita ingin mengetahui  apa kehendak atau keinginan seseorang kepada   kita agar kita tahu keinginanya apa yang kita lakukan? Ya pertama kita bertanya kepada orang tersebut apa keinginanya  kita yang aktif. Atau yang kedua orang tersebut mengatakan kehendaknya kepada kita tampa kita tanya sehingga kita dapat mengerti apa keinginanya. Pada bacaan kita kita dapat melihat bagaimana Allah sudah menyatakan kehendaknya, keinginanya kepada bangsa Israel  ia telah berbicara dan bertindak melalui Musa dan juga menolong bangsa Israel di dalam perjalanan di padang gurun. Juga menjaga bangsa tersebut dari bangsa-bangsa yang ada di sekitarnya sewaktu mereka melintasi padang gurun salah satunya adalah Balak Raja Moab yang meminta kepada Bileam untuk mengutukin bangsa Israel  tapi Tuhan tetap menjaga dan memakai Bileam memberkati Bangsa Israel. Begitu besar berkat dan perbuatan Allah kepada bangsa isarel dan Ia meminta agar bangsa tersebut hidup berkenan dan setia serta taat menjalankan perintahNya. Tetapi bangsa ini tidak taat dan setia mereka melakukan dosa dan hidup tidak setia kepada Allah Samaria dan Yehuda berdoasa para pemimpin agama juga pemimpin pemerintahan(Mik 1,2dan3) Oleh sebab itu Allah menggugat bangsa tersebut . Nats ini seperti sebuah pengadilan dimana Allah mengugat bangsa Israel yang telah ditolong, dijaga dan diberkati tetapi tidak hidup sesuai dengan kehendaknya. Bangsa ini bersalah dan tidak ada cara menebus kealahan tersebut walaupun dengan mempersembahkan anak sulung sekalipun. Bangsa ini seharusnya dihukum tapi Allah tetap kasih, Ia ingin bangsa ini diselamatkan yaitu dengan kedatangan Mesias yang dijanjikan(Mik5).

Dari nats renungan kita ada beberapa hal yang dapat kita pelajari yaitu:

1. Allah tetap bekerja di dalam kehidupan kita Ia tetap memberkati kita sampai saat ini. Ia tidak hanya memberkati tetapi melalui kejadian kejadian yang terjadi disekitar kita Allah sedang bekerja melindungi kita bahkan menasehati kita. Jalankan keadilan dan Agar kita tetap hidup sesuai dengan kehendaknya.

2.Seperti bencana bencana yang terjadi   di Negara kita sebenarnya Tuhan sedang bekerja menggugat kita dan mengingatkan kita agar kita kembali hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Mari  kita tanggapi ini dengan positif dan tidak mencari siapa yang salah. Allah memakai bencana ini menegur kita agar kita sadar akan kesalahan kita. Dan pada sisi yang lain agar kita menjadi manusia yang bertanggung jawab menggunakan semua yang Tuhan telah berikan bagi kita manusia.

3.Tuhan sudah menunjukan  teguranya mari kita merenungkanya dan meresponya dan bahkan kalau teguran ini kurang jelas mari kita tanya Ia sehingga kita dapat mengerti akan kehendakNya dan rencanaNya. Teguran ini harus direspon dengan serius dan kita dituntut untuk kembali berlaku adil,setia dan juga rendah hati. Ketika kita tidak melakukan ini  maka sia sia semua walaupun kita rajin beribadah bahkan meberikan persembahan yang besar-besar Tuhan tidak berkenan kepada  semua ittu jika kita tidak hidup sesuai dengan kehendakNya.

4. Jangan kita seperti  bangsa Israel yang terkenal tegar tengkuk dan keras kepala.Juga minta hikmat dari Tuhan untuk memahami apa kehendakNya bagi hidup kita.

5. Walupun bencan terjadi Tuhan tidak meninggalkan kita, Ia selalu setia dan bersedia menolong kita anak anakNya di dalam kehidupan kita. Untuk mengatasi bencana ini kita juga minta kepintaran yang datangnya dari Tuhan. (LT)