Renungan Ibadah Minggu 2 Maret 2025

“Raja Yang Benar Tempat Berlindung”

Yesaya 32:1-8

 

Raja yang adil

32:1 Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan, 32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus. 32:3 Mata orang-orang yang melihat tidak lagi akan tertutup, dan telinga orang-orang yang mendengar akan memperhatikan. 32:4 Hati orang-orang yang terburu nafsu akan tahu menimbang-nimbang, dan lidah orang-orang yang gagap akan dapat berbicara jelas. 32:5 Orang bebal tidak akan disebutkan lagi orang yang berbudi luhur, dan orang penipu tidak akan dikatakan terhormat. 32:6 Sebab orang bebal mengatakan kebebalan, dan hatinya merencanakan yang jahat, yaitu bermaksud murtad dan mengatakan yang menyesatkan tentang TUHAN, membiarkan kosong perut orang lapar dan orang haus kekurangan minuman. 32:7 Kalau penipu, akal-akalnya adalah jahat, ia merancang perbuatan-perbuatan keji untuk mencelakakan orang sengsara dengan perkataan dusta, sekalipun orang miskin itu membela haknya. 32:8 Tetapi orang yang berbudi luhur merancang hal-hal yang luhur, dan ia selalu bertindak demikian.

 

Dalam dunia yang penuh dengan ketidakadilan, kejahatan, dan penderitaan, kita sering kali merasa kehilangan arah dan perlindungan. Namun, di tengah-tengah segala kekacauan ini, Tuhan melalui nabi Yesaya memberikan pengharapan tentang seorang “Raja yang Benar” yang akan datang untuk memerintah dengan keadilan dan kebenaran. Raja ini adalah sumber perlindungan yang sejati bagi umat-Nya. Mari kita menyelami pesan ini dengan mendalam, agar kita dapat memahami betapa pentingnya memiliki Raja yang benar sebagai tempat perlindungan kita.

1) Raja yang Memerintah dengan Kebenaran dan Keadilan (Yesaya 32:1-6)

Pada saat Yesaya bernubuat (sekitar abad ke-8 SM), Kerajaan Yehuda dipimpin oleh Raja Ahas, yang terkenal dengan kebijakan yang cenderung berpihak pada politik luar negeri yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Ahas bersekutu dengan Asyur untuk mengatasi ancaman dari Israel utara dan Aram. Namun, alih-alih mencari perlindungan pada Tuhan, Ahas lebih mengandalkan kekuatan politik asing, yang akhirnya membawa kerugian bagi kerajaan Yehuda dan menambah penderitaan bagi rakyat.

Yesaya menyampaikan nubuat tentang masa depan yang lebih baik, ketika Tuhan akan mengirim seorang raja yang benar, berbeda dengan para penguasa yang tidak adil dan tidak setia kepada Tuhan. Secara rohani, bangsa Israel dan Yehuda sedang mengalami kemerosotan moral dan rohani. Mereka jauh dari Tuhan, terjerat dalam penyembahan berhala, dan ketidaksetiaan terhadap perjanjian mereka dengan Tuhan. Penyembahan berhala dan praktik tidak adil semakin berkembang di kalangan pemimpin dan rakyat, sehingga menyebabkan ketidakadilan sosial dan ketidakamanan dalam masyarakat. Yesaya menyatakan bahwa seorang raja yang benar akan memerintah dengan kebenaran dan keadilan.

Dalam dunia ini, kita sering melihat pemimpin yang memerintah dengan ketidakadilan, yang menindas orang lemah untuk kepentingan pribadi mereka. Namun, Yesaya memberikan gambaran tentang pemerintahan yang berbeda, sebuah pemerintahan yang membawa damai dan perlindungan bagi rakyatnya. Seorang raja yang benar adalah pemimpin yang tidak hanya mengutamakan dirinya, tetapi juga melindungi dan memajukan kesejahteraan rakyatnya. Sebagai orang Kristen, kita percaya bahwa Yesus adalah Raja yang benar itu. Dalam kehidupan-Nya, Yesus menunjukkan pemerintahan yang penuh dengan kebenaran, membawa damai dan keadilan bagi mereka yang lemah dan tertindas. Dia adalah tempat perlindungan sejati bagi kita semua, terutama ketika kita menghadapi kesulitan dan ketidakpastian dalam hidup. Pemerintahan yang adil dan benar membawa perubahan nyata dalam kehidupan masyarakat. Orang-orang yang dulunya bodoh akan menjadi bijaksana, yang dulu tidak peka akan menjadi peka. Pemerintahan yang dipenuhi dengan kebenaran memberi dampak positif dalam kehidupan pribadi dan spiritual seseorang.

Begitu juga, ketika kita hidup dalam kebenaran Kristus, kehidupan kita akan dipenuhi dengan pengertian dan hikmat. Kita bisa melihat dengan jelas jalan-jalan Tuhan, dan telinga kita akan peka terhadap suara-Nya. Sebagai umat Tuhan, kita dipanggil untuk hidup dalam kebenaran Kristus, untuk menjadi agen perubahan di dunia ini. Dalam setiap tindakan kita, kita harus memancarkan kebenaran dan keadilan yang datang dari Tuhan, agar orang lain dapat merasakan kehadiran Tuhan yang membawa kedamaian dan keselamatan.

2) Raja yang Benar sebagai Tempat Perlindungan yang Sejati (Yesaya 32:7-8)

Yesaya memberikan gambaran yang sangat indah tentang bagaimana Raja yang benar menjadi tempat perlindungan bagi rakyat-Nya. Raja yang benar bukan hanya seorang pemimpin yang baik, tetapi juga menjadi pelindung yang sejati. Di dunia ini, kita sering mencari perlindungan di tempat-tempat yang salah: harta, kekuasaan, hubungan, atau bahkan penghiburan sementara. Namun, Yesaya mengingatkan kita bahwa satu-satunya tempat perlindungan yang sejati adalah di dalam Raja yang benar, yaitu Yesus Kristus. Di dalam Kristus, kita menemukan kedamaian yang sejati, yang tak tergoyahkan oleh apapun. Marilah kita datang kepada-Nya, mencari perlindungan di bawah naungan-Nya, dan hidup dalam kebenaran-Nya. Ketika kita hidup dalam kebenaran Kristus, kita juga menjadi saksi bagi dunia akan iman kita serta akan terbentuk kerajaan-Nya yang penuh dengan keadilan dan damai sejahtera. Tuhan memberkati kita semua. (RSL)

Warta Jemaat dapat didownload di sini