Renungan Ibadah Minggu 19 Januari 2025

“Tuhan yang Empunya Bumi dan Segala Isinya”

Mazmur 24:1-10

Kedatangan Raja Kemuliaan dalam Bait Allah

24:1 Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. 24:2 Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai. 24:3 “Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?” 24:4 “Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. 24:5 Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia. 24:6 Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.” Sela 24:7 Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! 24:8 “Siapakah itu Raja Kemuliaan?” “TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!” 24:9 Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! 24:10 “Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?” “TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!” Sela

 Dalam mazmur ini Raja Daud memuji Tuhan sebagai Raja yang kekal, Tuhan semesta alam. Mazmur ini secara tradisi dikaitkan dengan pemindahan tabut perjanjian oleh Daud, dari rumah Obed-Edom ke Gunung Sion (2 Samuel 6). Sebuah prosesi akan mengiringi bahtera dengan nyanyian dan musik (1 Tawarikh 15:2–28). Kemungkinan besar, mazmur ini disusun untuk paduan suara. Orang-orang yang beribadah atau paduan suara akan menyanyikan dua bait pertama, dan seorang pemimpin mengajukan pertanyaan yang dimulai dari bait 3. Daud menulis bahwa Tuhanlah pemilik bumi dan segala sesuatu yang ada di bumi dan yang ada di dalamnya, termasuk manusia. “Kepenuhan” bumi mengacu pada seluruh umat manusia. Sebagai Yang menciptakan dunia dan membentuk bentuknya, Tuhan berhak dianggap Penguasa atas semua orang dan segalanya (Mazmur 24:1–2).

Hanya orang benar yang bisa beribadah kepada Tuhan dengan baik di rumah-Nya. Hal ini mencakup memiliki motif yang murni, pendekatan yang jujur, dan tangan yang tidak ternoda oleh kejahatan. Daud menulis bahwa mereka yang menjalani kehidupan yang benar akan menerima berkat dari Tuhan (Mazmur 24:3–6). Daud menyerukan ke seluruh kota Yerusalem,  agar gerbang kota dibuka sehingga Raja Kemuliaan dapat memasuki Yerusalem. Pada ayat 7 diulangi dalam ayat 9, menekankan puisi dan pentingnya momen tersebut. Mazmur ini menggambarkan Tuhan yang kuat dan perkasa, perkasa dalam pertempuran dan Tuhan semesta alam (Mazmur 24:7–10).

Demikian juga kepada kita saat ini, Mazmur ini mengajarkan kita bahwa Tuhan adalah Raja yang berdaulat/ berkuasa atas bumi beserta segala isinya. Tuhan adalah Pencipta dan Pemilik segala yang ada di dunia ini. Tidak ada yang terlepas dari kontrol-Nya. Dalam kesibukan hidup sehari-hari, terkadang kita lupa bahwa kita hanyalah pengelola, bukan pemilik. Segala sesuatu yang kita miliki adalah milik Tuhan, mereka yang hidup dengan kesucian dan kejujuran yang dapat berdiri di hadapan-Nya. Ini menjadi refleksi bagi kita, apakah kita hidup dengan hati yang murni, ataukah kita lebih mementingkan perkara dan harta benda dunia yang sementara?  Pada akhirnya, Mazmur ini mengingatkan kita tentang kedatangan Raja Kemuliaan—Tuhan ini adalah gambaran tentang kemenangan dan kedatangan Mesias yang akan memerintah dengan adil dan mulia. Bagaimana kita menyambut kedatangan-Nya? Ini adalah panggilan untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya, hidup suci, taat/tunduk dan setia dalam kebenaran. (RSL)

Warta Jemaat dapat didownload di sini