“Menjadi Manusia Baru”
Karo: “Jadi Manusia Si Mbaru”
1 Petrus 1: 22 – 25
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
1:24 Sebab: “Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
1:25 tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya.” Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.
Minggu ini kita memasuki Minggu epifanias ke-3 dimana Allah memperkenalkan/ memperlihatkan diriNya sebagai Tuhan dalam diri Yesus Kristus. Dalam 1 Petrus mengingatkan bahwa orang Kristen disebut adalah bangsa pilihan Allah. Walaupun jemaat saat itu merupakan orang-orang pendatang yang tersebar di wilayah Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia kecil dan Bitinia (ayat 1) yang disebut telah dipilih sesuai rencana Allah serta dikuduskan lewat penebusan kristus agar taat kepada Kristus. Pada saat itu jemaat mengalami penderitaan, penganiayaan dan pergumulan oleh karena imannya kepada Kristus. Mereka menghadapi krisis identitas karena mereka kelompok minoritas (1 Petrus 2:12) yang tidak dipandang dan bahkan dianggap kaum marjinal yang disebut hamba (1 Petrus 2:18) dimana tidak ada kelebihan atau hak istimewa yang mereka punya. Ditengah kondisi tersebut Petrus menuliskan suratnya supaya mereka mendapatkan kekuatan dan pengharapan yang baru. Didalam pergumulan itu Petrus mengingatkan jemaat untuk tetap:
- Mampu mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas. Orang Kristen berbuat baik karena kasih. Kata kasih dalam bahasa Yunani yang digunakan dalam 1 Petrus 1:22, ketika ia berbicara tentang “kasih
persaudaraan,” Dalam bahasa Yunani, ada beberapa kata berbeda yang diterjemahkan “kasih”: Filia (persahabatan), eros (cinta kasih suami dan istri), agape (kasih yang murni yang berusaha mencari kebaikan pada
orang lain). Kata yang Petrus gunakan ketika dia menulis “hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi” (1 Ptr. 1:22) berhubungan dengan agape—yang biasanya berarti kasih yang murni yang berusaha mencari kebaikan pada orang lain. Itulah sebabnya ia menambahkan frase saling mengasihi “dengan segenap hatimu” (1 Ptr. 1:22). Kasih seperti ini hanya datang dari Allah; itu bukan hati yang egois, yang berpusat pada diri sendiri. - Kita bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hati. Mengasihi dengan sungguh-sungguh merupakan perintah utama Yesus dalam Matius 22:39 yakni, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Petrus selalu menjaga hatinya untuk memberikan perhatiannya yang benar kepada orang-orang yang bersamanya maupun orang-orang yang belum mengerti kebenaran, dengan antusias Petrus senantiasa menyatakan kesaksian akan Kristus, karena Petrus mengasihi mereka.
Petrus selalu menyarankan agar kita mengasihi dengan sungguh – sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa (1Ptr. 4:8). Petrus menyatakan bahwa kasih sungguh-sungguh hanya terjadi setelah kita menyucikan hati dengan mentaati kebenaran Allah. Bila tidak, kasih kita akan tercampur dengan motivasi dan keinginan yang salah. Karena itu, mari sucikan diri kita melalui ketaatan kita kepada kebenaran TUHAN. Firman Tuhan akan memampukan kita melakukan banyak hal yang tak terbatas. Termasuk di dalam mengasihi walaupun jemaat dalam persoalan, kesulitan dan penganiayaan, Jemaat diminta agar mampu mengasihi tanpa penghalang. Kita mengasihi karena Yesus mengasihi kita dengan sungguh-sungguh dan sudah menjadi manusia baru. Ketika melakukan kasih berlandaskan status sebagai manusia yang baru sekalipun di Tengah situasi yang tidak memungkinkan sekalipun. Dengan iman yang kuat jemaat mampu menunjukkan kasih kepada semua orang karena Kasih merupakan Indentitas dan gaya hidup orang percaya. Mari kita melakukan Kasih dengan sungguh-sungguh menjadi berkat bagi semua orang. (Pdt.Rosliana Sinulingga)