Renungan Minggu 17 September 2023

“Setiap Saat Memberitakan Kabar Baik (Katawari Pe Meritaken Berita Si Meriah)”

FILIPI 1:12-17

Kesaksian Paulus dalam penjara
1:12 Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil, 1:13 sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus. 1:14 Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut. 1:15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik. 1:16 Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil, 1:17 tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara.

Di dalam Kitab Kisah Para Rasul menjelaskan bahwa Filipi merupakan kota yang pertama sekali dikunjungi oleh Rasul Paulus setelah ia menyeberang dari Asia kecil menuju Eropa tenggara (bnd. Kis. 16:11-12). Filipi ini merupakan kota penting di Makedonia dan berada diujung timur dari jalur utama yang dinamakan jalur egnasia. Jalur ini biasanya dipakai oleh para pedagang dan pasukan Romawi untuk membawa barang dan perlengkapan dari wilayah timur. Surat Filipi ini termasuk kelompok surat Paulus yang disebut surat-surat dari penjara. Dalam perikop ini bercerita tentang kesaksian Paulus dalam penjara dan nasihat supaya tetap berjuang dalam pemberitaan Injil.

Paulus mengetahui keprihatinan jemaat yang ada di Filipi pemenjaraan dirinya. Paulus memberitahukan kabar baik kepada mereka. Paulus menceritakan tentang pemenjaraannya justru membawa kebaikan untuk kemajuan Injil. Di mana Kristus diberitakan di dalam penjara dan banyak orang percaya kepada Kristus. Paulus sangat suka memberitakan Injil Kristus. Demi Injil, ia rela melakukan apa saja dan menderita karena Kristus. Apa pun yang terjadi tidak penting lagi baginya asalkan Kristus yang diberitakan. Paulus menyampaikan bahwa apa yang terjadi dalam hidupnya tidak menjadi masalah karena kasih karunia keselamatan dari Yesus Kristus yang sudah diterimanya.  Kisah penderitaan dan penyiksaan dalam hidupnya, itulah yang menjadi motivasi bagi jemaat Filipi semakin semangat dalam memberitakan kabar baik (Injil).

 Pada hari ini kita di ingatkan agar “Setiap Saat Memberitakan Kabar Baik berarti setiap hari harus siap sedialah. Baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah Kabar Baik tentang kebenaran Firman Tuhan itu dengan segala kesabaran dan pengajaran. Memberitakan kabar baik itu bukan sebuah pilihan, tetapi keharusan bagi setiap orang. Terutama hari ini kita memperingati hari ulang tahun PERMATA ke 75 tahun. Pemuda/permata di gereja harus ikut berperan aktif dalam memberitakan kabar baik. Umur 75 disebut Diamond (berlian) berarti PERMATA semakin bersinar, berharga, dan semakin bernilai. Sifat berlian menggambarkan keteguhan yang diberikan untuk bisa menghadapi berbagai kesulitan hidup, semakin matang dalam mengelola dan menghadapi permasalahan dalam kehidupannya. Bertambah umur semestinya mampu untuk berbuat dan mempersiapkan diri dalam memahami panggilan Tri Tugas Gereja yaitu bersaksi, bersekutu dan melayani bersama semua jemaat GBKP dapat mewujudnyatakan kehendak Allah serta terus memberitakan Injil di tengah-tengah gereja, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Selamat ulang Tahun Permata. Tuhan Yesus memberkati. (RS)

Warta jemaat dapat didownload di sini