Renungan Ibadah Minggu 11 Juni 2023

“Menjalankan Perintah Yesus.”
Matius 28:16-20

Perintah untuk memberitakan Injil
28:16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. 28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. 28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Kunci keberhasilan dalam penginjilan adalah adanya generasi keberlanjutan dalam penginjilan itu sendiri kepada generasi berikutnya. Penginjilan tidak boleh hanya menjadi sebuah sejarah, tetapi harus menjadi kesaksian yang terus menerus terjadi, sebab bila sebuah gereja tidak bersaksi maka gereja itu akan mati. Apalagi menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang semakin dekat maka penginjilan menjadi sesuatu yang relevan bagi setiap Generasi. Karena itu gereja harus terus berbenah agar semua orang-orang yang percaya menjadi pelaku penginjilan itu sendiri. (Tema). Seperti Kisah Para Rsl 1:8: Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.(Invocasio).
Para murid berangkat ke Galilea menuju sebuah bukit yang ditunjukkan oleh Yesus. Galilea adalah wilayah dimana mereka pertama dipanggil menjadi-murid Yesus. Di Galilea mereka banyak melihat tanda-tanda mujizat yang dilakukan Yesus, disana juga mereka mendengar berbagai pengajaran-pengajaran, termasuk peneguhan misi untuk selalu siap mengikuti kemanapun Yesus pergi memberitakan Injil. Namun sejak peristiwa penangkapan, penyaliban dan kematian Yesus, hal itu semua membuat semangat dan tekad mereka menjadi kendor. Hidup mereka penuh ketakutan, kecemasan, kebimbangan dan keraguan yang terus berkecamuk dalam hati, pikiran dan perasaannya. Yesus sengaja menyuruh mereka ke Galilea agar mereka dapat mengingat atau mengenang kembali kisah tentang keterpanggilannya sebagai murid, dan juga merenungkan kembali bahwa mereka pernah berkomitmen untuk menjadi murid yang setia melayani. Maka pada saat berjumpa tentunya masih ada yang ragu-ragu, karena itu Yesus dengan tegas berkata: kepadaKu telah diberikan segala kuasa yang ada di sorga dan di bumi, artinya para murid-muridNya jangan ada lagi rasa takut, cemas, bimbang dan ragu untuk melaksanakan perintah Allah, karena Dia punya kuasa dalam melakukan pekerjaan itu. Ada 3 tugas penting dalam perintah Yesus untuk dilakukan murid-muridNya : Pertama: Jadikan semua bangsa menjadi murid-Ku. Kedua: Dan Baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ketiga: Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Ku perintahkan kepadamu. Yesus ingin memberi penegasan kembali untuk menyingkirkan segala ketakutan dalam melaksanakan perintahNya, karena itu Dia berkata: Aku menyertai kamu untuk selama-lamanya. Kata menyertai mengandung arti bahwa dimanapun murid-muridNya berada, maka disitu juga Yesus ada. Kata senantiasa artinya penyertaan Yesus bukan hanya di waktu tertentu atau saat-saat tertentu tetapi penyertaan-Nya terjadi terus di sepanjang kehidupan. Tentunya sebagai umat pilihan dan yang telah menjadi harta kesayangan Allah dalam Yesus Kristus, maka kita akan dijaga dan dilindungi-Nya, sekaligus diberi tanggung jawab untuk menjadi pelaku firman dan terus bersaksi tentang nama-Nya. (Bacaan).
Ketika Injil diberitakan dan hal itu dimengerti oleh orang yang mendengar dan mereka menjadi percaya maka baptislah mereka dalam Bapa, Anak dan Roh Kudus. Lalu bagi para murid diingatkan untuk terus memperlengkapi dengan mengajarkan ajaran tentang kebenaran, yakni: kasih Allah, keadilan, suka cita, damai sejahtera, pengampunan agar terus dihidupi bagi setiap mereka yang telah percaya. Karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk menolak dalam menjalankan amanat agung yang langsung dari Tuhan sendiri. Bukankah Yesus sendiri sudah menjanjikan akan penyertaan-Nya? Kalau begitu kurang apa lagi? Renungan: Panggilan Tuhan lewat amanat agung berlaku bagi semua anak-anakNya. Karunia, Talenta, keistimewaan, yang diberikan Tuhan janganlah disia-siakan, namun semua itu harus dipergunakan untuk mewartakan berita keselamatan dalam menjalankan panggilan kita sebagai orang percaya. (MG).

Warta Jemaat dapat didownload di sini