“Merasakan Kebaikan Tuhan”
1 Petrus 2:1-5
Yesus Kristus batu penjuru
2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. 2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, 2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan. 2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. 2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah pahlawan-pahlawan iman yang sungguh-sungguh mengajarkan kepada kita tentang arti iman yang kokoh, bertumbuh, dan pada akhirnya berbuah lebat. Dengan iman yang luar biasa, mereka tidak pernah kecewa sekalipun mungkin Tuhan tidak menolongnya, tetapi tetap setia menyembah Allah meski mereka harus ada di dalam tungku perapian. Iman yang seperti inilah yang pada akhirnya akan bertumbuh sampai berbuah lebat , sehingga dapat membangun cara hidup yang akan membawa kita kepada kedewasaan iman yang selalu bertumbuh. (Invocasio).
Petrus memberikan peneguhan kepada semua orang yang telah percaya, yang walaupun mengalami berbagai penderitaan akibat penganiayaan yang terjadi namun harus diingat mereka adalah bangsa Israel yang baru. Sebagai umat pilihan akan mewarisi segala sesuatu yang telah dijanjikan Allah kepada umat-Nya. Identitasnya harus jelas, bahwa mereka telah dilahirkan kembali, telah disucikan. Karena dalam psl 1:16: kuduslah kamu, sebab Aku kudus, eartinya jemaat telah ditebus dari kehidupan yang lama dan telah menyucikan diri dalam kebenaran sebagai dampak dari kelahiran kembali melalui firman kebenaran dengan demikian kita perlu terus bertumbuh dalam kebenaran secara terus-menerus. Bagaimana kita dapat bertumbuh dalam iman? Tentunya jelas kita harus seperti bayi yang baru lahir yang selalu merindukan susu yang murni dan yang rohani. Keinginan akan susu yang murni tersebut bukan saja keinginan biasa saja, tetapi keinginan yang begitu besar terhadap pertumbuhan, yang menjadi taruhannya adalah tetap bergantung terhadap susu murni tersebut. Sebagai bayi rohani membutuhkan pertumbuhan, apa yang memberi pertumbuhan? Jelas! Firman Tuhan, yakni sebagai batu yang hidup (ay. 4 ) yang dapat membangun dalam proses pembentukan hidup, karena itu datanglah kepada-Nya. Maka disana dibutuhkan kesediaan kita untuk datang kepada-Nya, sebagai bagian dari penghargaan atas kebaikan yang telah kita terima.(Tema) Maka lihatlah dan kecaplah kebaikan Tuhan, sebab dari sanalah kita sadar dan tahu darimana asalnya kehidupan ini. Karena itu karena Yesus sang anak domba Allah pernah dibuang tetapi kemudian dipilih dan dihormati sebagai batu yang hidup dan bertujuan menjadi rumah rohani, dan mempersembahkan persembahan rohani (ay. 5). Artinya oleh karena percaya kepada Yesus -lah, identitas itu merupakan kebaikan Tuhan yang tiada taranya. Sebab Tuhan berfirman: ”Sungguh, merekalah umat-Ku, dan hanya Tuhanlah menjadi Juruselamat mereka. (Bacaan).
Orang-orang yang sudah mengalami kebaikan Tuhan pasti selalu ingin memahami isi hati Tuhan. Semakin memahami firman Tuhan berarti semakin memahami kebaikan-kebaikan lain yang sudah disiapkan Allah. Terkadang Allah mengizinkan kita melewati tantangan dan kesulitan agar kita dapat dibentuk menjadi apa yang dikehendaki-Nya. Dia menanti agar kita keluar dari pencobaan hidup dalam keadaan sempurna. Dengan tetap berakar dalam Yesus, kita dapat bertekun melewati semua tantangan apa pun, kita bertumbuh lebih kuat, dan akhirnya mengizinkan buah Roh Kudus berkembang. Sebab melalui hikmat-Nya, akan terus memberikan nutrisi yang kita butuhkan agar mampu bersungguh-sungguh hidup dalam pertumbuhan dan perkembangan iman. Renungan: Hanya oleh kekuatan iman yang kokohlah kita akan terus bertumbuh dan berbuah bagi kerajaan Allah. (MG)