Menjadi Tua itu Anugerah
Hari Ulang Tahun SAITUN GBKP KE-8 Tahun (15 April)
Mazmur 71: 9 – 18
71:9 Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.
71:10 Sebab musuh-musuhku berkata-kata tentang aku, orang-orang yang mengincar nyawaku berunding bersama-sama
71:11 dan berkata: “Allah telah meninggalkan dia, kejar dan tangkaplah dia, sebab tidak ada yang melepaskan dia!”
71:12 Ya Allah, janganlah jauh dari padaku! Allahku, segeralah menolong aku!
71:13 Biarlah mendapat malu dan menjadi habis orang-orang yang memusuhi jiwaku; biarlah berselubungkan cela dan noda orang-orang yang mengikhtiarkan celakaku!
71:14 Tetapi aku senantiasa mau berharap dan menambah puji-pujian kepada-Mu;
71:15 mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan keselamatan yang dari pada-Mu sepanjang hari, sebab aku tidak dapat menghitungnya.
71:16 Aku datang dengan keperkasaan-keperkasaan Tuhan ALLAH, hendak memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja!
71:17 Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib;
71:18 juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang.
Agar PERMATA GBKP:
- Memahami bahwa Allah tetap melindungi manusia sepanjang hidupnya sesuai dengan nas penghormatan dengan memberikan
- Menyatakan kasih dan perlindungan kepada Saitun
Metode: Sharing (Memanggil salah seorang Saitun: Pengalaman hidup)
I. PENDAHULUAN
“Hari lepas hari betapa-tapa indahnya, hari lepas hari saya cinta pada-Nya selamanya. Yesus cinta saya ku nanti kedatangan-Nya, hari lepas hari betapa- tapa indahnya. Syair lagu ini mengingatkan kita bahwa hidup di dunia ini adalah sebuah anugerah yang kita terima dari Allah, yang harus kita syukuri, kita nikmati dan kita hargai”. Menjadi tua adalah sebuah kesempatan yang diberikan oleh Tuhan agar senantiasa terus bertumbuh di dalam iman dan pengharapan. Seiring bertambahnya usia membuat seseorang mengalami banyak perubahan dalam hidupnya, mulai dari daya ingat yang menurun, penglihatan yang berkurang, tenaga yang berkurang sehingga mempengaruhi semua tingkat ketahanan tubuh dan sudah mulai rentan terhadap sakit penyakit. Sehingga ada kalanya masa tua itu memiliki rasa takut tersendiri untuk menjalaninya. PA PERMATA GBKP minggu ini mengajak PERMATA GBKP agar tetap menghargai, menghormati, menunjukkan kasih dan memberikan perlindungan kepada Saitun dalam kehidupannya sehari-hari. Sepanjang kehidupan, seharusnya kita mempergunakan setiap waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita anak-anakNya termasuk menghormati orang tua kita yang sudah lanjut usia.
II. ISI
Kitab Mazmur merupakan pembuktian iman Raja Daud yang merupakan himpunan mazmur, bernyanyi dan doa. Banyak sekali pengalaman-pengalaman yang tertulis dalam kitab Mazmur dalam bentuk nyanyian, puisi dan doa. Terkhusus pada Mazmur 71:9-18 merupakan sebuah doa meminta perlindungan di masa tua. Banyak orang dihinggapi rasa cemas dan kuatir ketika mereka menginjak masa tua. Masa tua menjadi menakutkan karena ada perasaan ditinggalkan Tuhan. Itulah sebabnya pemazmur meminta agar Tuhan tidak meninggalkannya sampai masa tua dan rambutnya memutih. Memang harus kita akui bahwa menjadi tua bukanlah pilihan tapi kepastian. Persoalannya adalah bagaimana kita mengisi hari-hari di masa tua yang menjadi pilihan itu. Tak sedikit yang akhirnya terjebak dalam perasaan seolah- olah dibuang ketika usia makin bertambah. Rasa cemas atau kegelisahan ini juga sempat menyerang Daud karena ia tahu benar bahwa tak mungkin seseorang tetap muda dan tetap perkasa. Namun pada akhirnya Daud yakin benar bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan orang yang dikasihiNya. la mengerti benar bahwa satu-satunya tempat bersandar adalah Tuhan saja. Daud tidak takut ditinggalkan oleh anak-anaknya dan tak pernah berharap kepada anak-anaknya. Yang ditakutkan adalah bahwa ia ditinggalkan oleh Tuhan. Itulah sebabnya Daud memohon, “Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis”.
Dalam Mazmur 71:9-18 ini terlihat pemazmur hendak menjadikan hidupnya berarti bagi Tuhan hingga masa orang tuanya. Pemazmur merindukan masa orang tuanya menjadi masa yang produktif untuk terus meliput pribadi dan karya Tuhan yang telah dikenalnya sejak kecil. Yang menakutkan bagi pemazmur di hari orang tuanya bukannya kondisinya yang lemah dan sakit tetapi tidak adanya penyertaan Allah dalam dirinya. Pemazmur meminta kepada Tuhan supaya Tuhan tidak meninggalkannya. Perjalanan hidupnya yang telah ia lalui, tidak mudah dan banyak kesesakan-kesesakan yang dihadapinya, tetapi semuanya bisa dilaluinya berkat pertolongan Tuhan. Ia menyaksikan sendiri kebesaran, kesetiaan dan keadilan Tuhan. Pada ayat 15 Daud akan menceritakan keadilan dan keselamatan yang telah ia terima dan begitu banyak kasih Tuhan yang ia rasakan sehingga ia sendiri tidak dapat menghitung kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Mulai dari Daud kecil selalu merasakan kebaikan Tuhan dan sampai hari orang tuanya, Daud memohon agar Allah tidak pernah meninggalkannya. Ia berdoa agar Tuhan terus hadir untuk menyatakan kuasa Tuhan kepada semua orang yang akan datang.
III. APLIKASI
Allah senantiasa melindungi anak-Nya di dalam setiap situasi kehidupannya sehingga kasih setia Allah selalu menyertai anak-anakNya. Seorang yang telah memasuki usia lanjut tentu sudah mempunyai banyak pengalaman dalam hidup mereka baik pengalaman suka maupun duka, pengalaman senang maupun susah sehingga dari pengalaman tersebut mereka mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. Sepanjang kehidupan yang mereka alami senantiasa kasih Tuhan selalu menyertai mereka sehingga walaupun mereka mendapatkan banyak pencobaan dan penderitaan mereka berpengharapan kepada kasih Tuhan. Dalam masa tua Allah tetap menemani dan menunjukkan kasih-Nya kepada yang menerima-Nya dalam hidupnya. Memasuki usia lanjut memiliki tantangan yang besar bagi orang tua kita Saitun. Banyak sekali perubahan yang terjadi dalam kehidupan Saitun yang membuat Saitun merasa minder dan kurang dihargai salah satunya adalah mereka tidak bisa lagi seproduktif sewaktu usia mereka muda. Sebagai PERMATA GBKP kita harus menyadari bahwa usia lanjut itu adalah sebuah anugerah dari Tuhan yang harus kita hargai. Oleh karena itu sebagai PERMATA GBKP walaupun kita masih muda hendaknya kita senantiasa peduli, memperhatikan, memberikan kasih sayang dan peka terhadap apa-apa saja yang senantiasa menjadi pergumulan orang tua kita Saitun.
Di usia Saitun yang telah lanjut usia hendaknya PERMATA GBKP menjaga dan menghormati Saitun di tengah situasi kehidupannya yang tidak sekuat waktu mereka masih muda. PERMATA GBKP harus mampu melihat bahwa usia tua merupakan sebuah anugerah yang datangnya daripada Tuhan yang harus senantiasa di isi dengan hal-hal yang berkenan kepadaNya. Pada tanggal 15 April 2023 ini merupakan perayaan ulang tahun kategorial Saitun yang ke 8 tahun. Sebagai Saitun tentunya banyak sekali pergumulan yang telah dihadapi sepanjang hidupnya. Banyak pengalaman Saitun yang bisa PERMATA GBKP lihat sebagai motivasi, menjadi teladan, rajin dan aktif dalam kegiatan gereja. Sehingga harapan kita kedepannya PERMATA GBKP lebih mampu untuk menunjukkan sikap yang membuat Saitun merasa bangga memiliki anak-anak PERMATA GBKP yang takut akan Tuhan.
IV. METODE: BERBAGI
- PERMATA GBKP mengundang satu orang Saitun untuk menceritakan pengalaman hidupnya, baik pengalaman suka maupun duka serta bagaimana PERMATA GBKP juga bisa belajar bagaimana Saitun mampu bertahan dan berjuang di dalam menghadapi setiap pergumulan yang datang di dalam kehidupannya
- PERMATA GBKP mensharingkan pengalamannya bersama Saitun yang ada di keluarganya
V. USULAN LAGU
Hidupmu Berharga Bagi Allah