1 Kor 15:3-7
Yesus keke ibas simate nari.
1) Paulus memperingatkan jemaat Korintus agar tetap berdiri teguh dalam injil, dan tidak cepat tertarik terhadap pengajaran baru yang ditawarkan oleh pengajaran yang menyesatkan (bdk. 15:12,23,33). Jemaat Korintus memang cenderung menggemari hal-hal baru sampai mengabaikan imannya sehingga Paulus berkali-kali perlu menegaskan bahwa apa yang ia ajarkan tentang Kristus yang bukanlah berita dikarang-karang. Berita tentang Yesus Kristus yang telah dimulai dalam kitab nabi-nabi, Mas 16:8-11;110:1, Hos 6:2, Para rasul-rasul, dan setelah kebangkitanNya, selama 40 hari Ia menyaksikan kebangkitanNya kepada 500 orang lebih. Pengajaran ini juga dapat menjawab tuduhan terhadap orang yang mengatakan bahwa kekristenan (injil) didirikan oleh Paulus tetapi sebenarnya adalah oleh Yesus Kristus. Maka Paulus sangat berhutang pada kematian dan kebangkitan Kristus.
2) Paulus benar-benar menegaskan bahwa berita yang paling penting (terutama) adalah injil. Injil yang benar berbicara tentang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Itu adalah kabar baik yang sungguh-sungguh baik! Kematian dan kebangkitan Kristus terjadi bukan karena kesalahanNya, tapi sebagai jalan Tuhan untuk menebusi dosa manusia. 2 Kor 5:21: Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah, itulah kemenangan pertama. Dan kemenangan ke dua: pada hari ke tiga ia telah bangkit dari kematian. Dengan kebangkitan itu, adalah menjadi satu bukti bahwa Yesus telah menaklukkan musuh manusia yang paling besar yakni kematian.
3) Penegasan tentang realita kematian Kristus diteguhkan melalui ayt 4 “pada hari ketiga” Dalam tradisi Yahudi, seseorang dikatakan benar-benar sudah mati tidak terbantahkan jika ia sudah berada dalam kubur selama tiga hari. Dan kebangkitan pada hari ketiga menunjukkan perkenanan Allah atas Kristus. Bukti-bukti sejarah dan kitab suci, adalah pemberitaan dari Allah, untuk dipercayai orang Kristen.
4) Kematian dan kebangkitan Kristus tidak boleh dipisahkan. Tanpa kematian, tidak mungkin ada kebangkitan. Tanpa kebangkitan, kematian menjadi tanpa makna. Kematian-Nya menyelesaikan persoalan terbesar umat manusia, yaitu dosa, dan juga kematian atau maut. Kematian dan kebangkitan-Nya memberi kelepasan dan kemenangan sempurna dalam kehidupan kita. Karya penebusan Kristus bagi kita bukanlah sekadar konsep teoritis, bukan pula sekadar pokok iman yang buta tanpa realita. Iman pada kematian dan kebangkitan Kristus harus dilandaskan pada dasar yang kokoh. Dan melalui kebangkitanNya meneguhkan keilahianNya, bahwa Ia adalah Tuhan (Roma 1:4).
5) Tema: Yesus keke ibas simate nari.
a) Berita tentang kebangkitanNya adalah meterai yang sah sebagai korban pendamaian dengan Allah yang sempurna. Di dunia yang menakutkan ini, dimana eskalase kejahatan, kehancuran moral dan etis meningkat, kuasa kebangkitan Kristus memberi kita kekuatan dan daya transformatif. Kuasa kebangkitanNya memberi pengharapan bagi ketidakpastian, keresahan, ketidakadilan, dan kehancuran, serta memampukan kita membawa spirit dan perubahan yang membangun dan memulihkan. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya…, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Jaminan atas kehidupan bagi orang percaya.
b) Kebangkitan Kristus harusnya membawa kita kepada pembaharuan hidup dan terus memelihara iman serta tetap berpegang teguh pada Injil.Kebangkitan Kristus harus membuat kita menyadari bahwa dalam Injil ada keselamatan, ada perubahan hidup, ada harapan yang baru. Karena itu kemalasan jangan dipelihara tapi digantikanlah dengan kerajinan. Kebohongan harus dibuang, jangan digaungkan. Hawa Nafsu harus dikuasai jangan diumbar dengan vulgar. Nafsu Jahat harus bisa dikendalikan jangan dibiarkan bebas menari dalam hati dan pikiran kita. Keserakahan jangan dinikmati tapi harus berganti dengan kemurahan hati.
c) Berita tentang kebangkitan dimulai dari :
Kamis Putih: masuk ke Jerusalem, perjamuan, pembasuhan kaki, dan taman Getsmane. Hidup murid-murid penuh dengan kekacauan, kegelapan, ketakutan setelah Yesus ditangkap.
Jumat Agung: 7 Ucapan Yesus di salip: kesetiaan terhadap rencana dan jalan Allah bagi diriNya.
Sabtu pengharapan: Antara kematian dan kebangkitan: kecemasan terhadap janji Allah. Energi untuk mampu melewatinya adalah: Pengharapan.
Paskah: Sukacita jadi sempurna, kita telah menang karena Yesus, maka jangan mempermain-mainkan iman dan pengharapan itu, Jangan beriman asal-asalan, atau pembunuh karakter sukacita orang lain, tetapi jadi alat pemberi semangat dan sukacita, maka berita injil semakin terberita.
d) Kebangkitan Tuhan Yesus berbicara mengenai pengharapan akan hidup. Dunia sekarang ini tidak memiliki kebenaran. Sekalipun kita mencari keadilan, kita bisa saja diperlakukan tidak adil, padahal kita sudah benar. Maka jangan taruh pengharapan kepada hal-hal dunia, karena kita bisa menjadi orang yang paling malang. Dunia ini akan hancur tapi kita taruh pengharapan kita di langit baru, bumi yang baru, dan Yerusalem yang baru, sebab disanalah tempat kediaman kita yang kekal.