Bahan Sermon PJJ 15 Maret 2023

Kisah Para Rasul 5:1-11,
Tema Bujur ibas Perbeliten.

  1. Kehidupan yang dengan penuh manipulasi hanya akan mendatangkan hukuman Tuhan,
    Ananias dan istrinya: Safira. Pasangan suami istri yang sebenarnya adalah suami istri yg baik. Ananias: Tuhan adalah murah hati dan Safira: cantik, indah. Tapi mereka: menjadi contoh dalam hal Negative.
  2. Jemaat mula-mula: (Kis 2:41-47, 4:32-37)
    Mereka adalah orang-orang Yahudi diaspora yang berasal dari minimal 15 daerah dengan bahasa yang berbeda-beda (Kis 2:9-11). Mereka semuanya hidup yang telah diikat oleh Kasih Kristus, ‘Sehati, sepikir dan sejiwa (Kis 4:32). Itulah sebabnya dalam banyak hal mereka hidup berbagi dalam ketulusan, hidup dalam kasih karunia yang berlimpah-limpah. (Kis 4:33). Bila ada yang menjual tanah atau rumahnya, semua hasilnya diserahkan pada rasul-rasul, hingga tidak ada yang berkekurangan, bahkan hidup berkelimpahan. Persekutuan kuat, bertekun dalam doa, mendengarkan pengajaran secara bersama-sama.
  3. Apa yang disaksikan oleh Yusuf yang disebut Barnabas yakni menjual ladang miliknya, (kis 4:36-37) maka Ananias dan Safira juga sepakat menjual tanahnya dan hasilnya diberikan untuk jemaat itu sendiri.
    Persoalan yang nyata adalah: (ay.1a-2)..Aninas menahan sebagian dari hasil penjualan itu, sebab mereka memang memberi tetapi untuk mengambil. Disini kita melihat : mereka telah melanggar suatu ketetapan bahwa segala sesuatu yang ada adalah milik bersama (4:32), dan menghianati pekerjaan Roh Kudus. Mereka memberi untuk mendapatkan penerimaan upah atau pujian dari jemaat. Ini sesuatu yang direncanakan (kis 5:4). Pemberian Ananias dan Safira lahir dari keinginan egois untuk mengambil keuntungan dan ini adalah kebohongan. Dosa kebohongan akan merusak persekutuan umat Allah (Koinonia). Petrus menegor Ananias, “Mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, itu tetap kepunyaanmu dan setelah dijual hasilnya tetap dalam kuasamu? Engkau bukan mendustai manusia tetapi mendustai Allah.” (ay. 2-4). Akibatnya mereka mati.
  4. Mendustai Roh Kudus’ secara implisit menyatakan bahwa Roh Kudus adalah satu Pribadi dalam Allah. Ketika Petrus menyatakan bahwa Ananias telah mendustai Roh Kudus, dan Ananias dan isterinya mengalami murka Allah, secara implisit menunjukan bahwa Roh Kudus adalah satu Pribadi, bukan sekedar benda atau kuasa. Secara teologis, hal ini ketika Yesus menampakkan diri kepada Saulus menuju Damaskus, “Mengapa engkau menganiaya Aku?” (lih. Kis. 9:4). Yesus menganggap Paulus telah menganiaya diri-Nya, seperti halnya Ananias dan Safira mendustai Roh Kudus ini.
  5. Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.
    Apa yang terjadi pada Ananias dan Safira ini mengingatkan kita terhadap apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus “Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” Jika kita memang
    benar-benar mau memberikan hidup kepada Tuhan, maka kita harus sepenuhnya memberikan diri kepada Tuhan, bukan setengah hati. Orang yang setengah hati mengikut Yesus maka bisa seperti Ananias dan Safira ini, yang diperbuatnya hanyalah kemunafikan dan menyalahgunakan nama Tuhan untuk mendapat pujian bagi diri sendiri.Kita mau di ajar, bahwa Tuhan tidak dapat didustai, apa yang kita lakukan secara tersembunyi di hadapan manusia semuanya terlihat jelas di mata Tuhan. Kita bisa saja mengelabui atau menutupnutupi apa yang ada dalam hati kita di hadapan sesama kita manusia, namun tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan,
  6. Tema: Bujur ibas Perbeliten/ jujur dan benar dalam menggunakan uang/ harta.
    Ananias dan Safira secara sadar dan bebas memilih untuk mendustai Roh Kudus. Daud berpesan agar Salomo mengenal Allah dan beribadah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan rela hati sebab Tuhan menyelidiki hati dan mengerti segala niat yang ada. (1Taw. 28:9). Dosa selalu memiliki potensi merusak seluruh sendi-sendi persekutuan dalam gereja. Titus 2:10 dan merujuk pada Onesimus yakni budak yang mencuri dari majikannya sendiri. Tidak semua orang yang berada dalam kumpulan orang percaya, memiliki hati yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Hati yang tidak beres selalu berhasrat pada hal-hal yang berseberangan dengan Allah dan cenderung untuk tidak menghormati Allah, bahkan suka mencuri kemuliaan Allah. Inilah kondisi hati Ananias dan Safira, sehingga mereka terlihat rohani dari luar, tetapi sesungguhnya hatinya sangat jahat. Mat 12:31: dosa yang tidak dapat diampuni adalah menghujat Roh Kudus. Maka jangan pernah menghianati atau mendurhaka pada pekerjaan Allah dalam hidup kita.
  7. Roh Kudus berhak mendapatkan penghormatan dan pengagungan dari setiap kehidupan orang percaya. Setiap kebenaran yang telah dipahami, tetapi dengan sengaja dan sadar memilih untuk melanggarnya adalah sama dengan mencobai Tuhan. Ingat, Tuhan memberikan hukuman demikian tegas untuk menyatakan kesucian-Nya yang tidak dapat kompromi dengan dosa. Tuhan menghukum Nadab dan Abihu di awal pemanggilan-Nya atas Israel. Tuhan menghukum Akhan pada awal periode Yosua masuk ke Kanaan. Setiap penghukuman yang Tuhan berikan berarti mampu memandang ketinggian kekudusan-Nya. Tidak seorang pun boleh mempermainkan Allah. Maka tetaplah tanamkan ketaatan dan kejujuran itu sendiri, dimulai dari keluarga dan dari hal-hal yang kecil.(Luk 16:10).