Bahan Sermon PJJ 8 Februari 2023

Nats: Amsal 3:19-22,
Tema: Kepentaren mereken kegeluhen.

  1. Apakah hikmad: Hokma / Shoma/ Wisdom: Pengertian atau kebijaksanaan. Jadi hikmat bukan kemampuan dari cara berpikir tapi berkaitan dengan sikap hati untuk bertindak (1 Raja 3:9), yang
    membuat seseorang menjadi berpengertian, dan menjadi bijaksana, sehingga keputusannya seringkali melebihi kepintaran dan kekuatan manusia.
  2. Hikmad itu sendiri adalah Allah dan dari Allah, sebab segala sesuatu bersumber dari Allah Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan (Ams 1:7, Maz 111:10). Itu berarti bahwa Tuhanlah, yang
    memerintah karena memiliki kuasa dan otoritas atas segala sesuatu yang Dia ciptakan.
  3. Bila dilihat dari nats PJJ kita maka kita dapat memahami bahwa tujuan Allah menciptakan segala sesuatu yang ada di bumi ini adalah agar manusia memahami dan memiliki hikmad Allah bahwa:
  • Segala yang diciptakan oleh Allah semuanya memiliki DNA Allah itu sendiri. ( ada kesejajaran).
  • Manusia selaku ciptaan yang tertinggi tidak boleh berlaku bebas atau sewenang-wenang terhadap ciptaan lainnya tetapi selalu menggunakan pendekatan dengan hikmad Allah itu sendiri.
  • Semua yang telah diciptakan adalah sebagai jantung dan karya Allah, maka manusia sebagai ciptaan yang mulia harus menjaga keharmonisan, keindahan, dan keberlangsungan semua makhluk agar
    terus berkesinambungan secara terus menerus. (Tema tahun 2022).
  • Itulah sebabnya kitab Amsal selalu mengajarkan kita untuk hidup berhikmat sebab hal itu berguna baik untuk hidup ketika masih di bumi maupun juga untuk kehidupan kita yang kekal.
  1. Bila ketidaktaatan terjadi maka menjadikan manusia semakin jauh dari hikmad Allah, sehingga demi sebuah kepentingan, manusia dapat dengan mudah melakukan segala sesuatu yang tidak saja
    merugikan tetapi memberi dampak negative, kesusahan dan penderitaan, serta mematikan kehidupan. Salomo menyebutnya sebagai ‘kebinasaan orang fasik’ Contoh: Penggunaan racun rumput (Rondap),
    Penggundulan hutan (banjir bandang, lalat buah). Artinya satu sisi sangat menguntungkan tapi pada sisi yang lain lebih banyak yang merugikan.

Tema: Kepentaren mereken kegeluhen/ Hikmat memberikan kehidupan.

  1. Kita tidak bisa menghindari apalagi menghentikan ‘kebinasaan orang fasik’. Apa yang dapat kita lakukan hanyalah tetap hidup dalam hikmat , selebihnya serahkan kepada kedaulatan Tuhan.
    Di dalam kedaulatan-Nya Tuhan memerintah dan mengatur segala sesuatu menurut kehendak-Nya. Dan salah satu kehendak-Nya adalah menghindarkan kita dari jerat kebinasaan orang fasik. Jangan
    karena semua peristiwa yang tersaji di depan mata menjadikan iman kita lemah. Tetapi biarlah iman kita bertambah kuat dan semakin mampu bersandar kepada Tuhan. Sebab bukanlah menumenu kenyamanan atau kondisi yang ada, membuat kita sejahtra, tetapi memiliki hikmat itu sendiri, sehingga kita mampu menerobos semua jalan-jalan kefasikan itu.
  2. Ketika kita hidup dalam Allah berarti menjadikan hikmat itu akan menjadi terang dan kekuatan, maka yakinlah bahwa disetiap jalan kehidupan yang dilalui walaupun berliku-liku, pasti kita tidak akan pernah tersesat sebab kita selalu disertai oleh terang dalam kebenaran Allah sendiri. Dengan demikianlah maka ada terus kesadaran untuk menata, melestarikan alam sebagai rumah dan tempat tinggal yang nyaman dan aman bagi kita bersama. Dengan demikian kita tidak hanya tau dan mampu berbuat, tetapi apa yang kita lakukan memiliki estetika yang bernilai tinggi. (program tahun 2023). Walau usia terus tambah, kondisi berubah-ubah tapi kita terus berkarya dan berkreatifitas.