Renungan Ibadah Minggu 21 Agustus 2022

“Ayah Yang Takut Akan Tuhan”
Masmur 128:1-6

Berkat atas rumah tangga
128:1 Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! 128:2 Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! 128:3 Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! 128:4 Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN. 128:5 Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu, 128:6 dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel!

Dalam membangun mahligai perkawinan setiap pasangan pasti memiliki impian-impian yang hendak diwujudkan bersama pasangannya.  Impian itu adalah sebuah keluarga yang harmonis, diberkati dan dipenuhi oleh kebahagiaan.  Memang untuk mewujudkan impian tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun hal itu juga bukanlah perkara yang mustahil asalkan kita mau menapaki hari-hari kehidupan dalam keluarga yakni hidup setia bersama Tuhan. 

 Dalam Mazmur 128, pemazmur memberikan dasar utama untuk  hidup menjadi keluarga yang diberkati dan berbahagia, yakni hidup takut akan Tuhan. Tanpa rasa takut/ hormat maka seseorang akan cenderung berpikir, berbicara dan berbuat menurut kehendak diri sendiri.  Alkitab memperingatkan,  “Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan;”  (Ams 3:7).  Rasa takut akan Tuhan itu tumbuh ketika seseorang menyadari akan kekudusan, keadilan, dan kebenaran Tuhan, sehingga ia akan memandang Tuhan dengan penuh kemuliaan dan rasa hormat.  Jika pondasi ini sudah mengakar dan mandarah daging maka  ada beberapa berkat yang disediakan oleh Tuhan bagi keluarga kita, yakni: 

1. Ayat 1,4: Ayah/ bapak sebagai kepala keluarga dalam setiap pekerjaannya akan  memberikan hasil  dan selalu menikmatinya  Orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang hidup dalam perjanjian berkat yakni hidup bukan dari apa yang dunia sediakan, tetapi dari apa yang disediakan oleh Bapa Sorgawi. 

2. Sang istri akan seperti pohon anggur yang subur. Semakin lama usia pernikahannya, semakin banyak menikmati kebahagian dan sukacita dalam rumah tangga.

3. Anak-anak akan seperti tunas pohon zaitun.   Anak-anak akan kuat dan kokoh dalam iman karena telah melihat teladan yang baik dari kedua orangtuanya. Itulah hasil  buah iman dari orang tua yang senantiasa mengandalkan Tuhan dalam setiap  gaya  hidupnya.  (Invocasio). Dengan demikian  anak-anak tidak mudah lagi diombang-ambingkan oleh berbagai penyesatan yang berkembang di zaman ini

  Keluarga yang takut akan Tuhan adalah keluarga yang senantiasa menerapkan prinsip-prinsip firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga suasana rumah  benar-benar sebuah tempat tinggal yang dapat memberi kenyamanan, damai, penuh kasih, dan suasana kekeluargaan  yang  baik. Jika semua anggota keluarga hidup rukun dan penuh kasih, artinya mampu menerima saat-saat dimana orang tua harus berjuang untuk mendidik, mengajar, bahkan mendisplinkan anak-anak sehingga kekuatan iman tetap menjadi kuat. (Bacaan). Renungan: Kekayaan dan kehormatan bukanlah segala-galanya, tapi ingat bahwa yang utama  adalah hidup takut akan Tuhan, maka kekayaan dan kehormtan akan menjadi bonus dalam   rumah tangga kita. Dengan demikian keluarga yang diberkati dan menjadi bekat bukan sekedar impian tetapi akan menjadi kenyataan. Hanyalah bersama Tuhan kita mampu mewujudkannya. (MG).  

Warta Jemaat dapat diunduh di sini