Tema : Berpegang teguh kepada Tuhan dalam segala keadaan.
Tujuan: membangun semangat orang percaya yang sedang menderita dari berbagai pencobaan sehingga hidup jemaat tetap menjadi benar dan tindakan yang dilakukan mereka selalu mendatangkan kebaikan.
Manusia adalah makhluk social yang sangat rentan dengan konflik dan pertengkaran. Pertanyaannya dari mana sumber masalah? Ya dari hawa nafsu yang saling berjuang di dalam tubuh. Hawa nafsu: doro-ngan hati yang kuat untuk berbuat hal yang kurang baik. Hal ini terjadi: karena kurang berdoa, serta motivasi hidup yang salah yakni bersahabat dengan dunia ( keinginan daging) dan akhirnya jadi tidak setia lagi= berselingkuh dalam kerohanian). Hidup iri hati berarti menjadikan hidup jadi musuh Allah/ mengedepankan kepentingan ego, padahal Mat 6:33: Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya.
Kecondongan hati pada dosa menyebabkan kita condong pada iri hati (ay 5), tetapi pemberian kasih karunia dari Tuhan bisa mengatasi hal itu sebab mendidik kita jadi orang yang rendah hati.Ay 6.
Jadi apakah yang harus kita lakukan agar dapat menjadi rendah hati? 1)Tunduk kepada Allah (ay 7).
2)Memberi perlawanan terhadap Iblis dan harus membenci dosa!
3) selalu mendekat kepada kebenaran Allah! Ay 8
4)Menyucikan seluruh kehidupan lahiriah kita, yang dibuktikan melalui hati, pikiran, dan motivasi dalam segala tindakan kepada kebenaran. 5)Tidak hanya mencakup sebagai suatu perintah untuk merendahkan diri (ay 10a), tetapi juga mencakup janji Tuhan bahwa Ia akan menerima orang yang mau mengaku dosa dengan sungguh-sungguh (ay 10b).
6)Jika hal itu dilakukan maka kita menjadi rendah hati, sehingga akan diberikan kasih karunia dari Allah untuk mengalahkan hawa nafsu / keinginan hati karena dikendalikan oleh kekuatan hati yang percaya.
Memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan hal ini diperlihatkan: Hidup tunduk kepada Allah.kata bijak : “Kita tidak akan pernah berdiri di hadapan Allah jika kita tidak pernah sujud di hadapanNya” Artinya ialah langkah pertama yang harus kita lakukan ketika mengikuti Yesus “tunduk kepada Allah. Tunduk kepada Allah berarti: selalu berkata setiap hari :bukan kehendakku yang jadi tetapi kehendakMulah terjadi, menyerah-kan hasratku kepada hasratMu, impianku kepada impianMu artinya mampu menyerahkan segenap diri, jiwa, kepada kendali Allah”
2. Tunduk kepada Allah berarti melawan iblis, sebab iblis, adalah bapa segala dosa sebab ia tidak tunduk kepada Allah. Jika kita memutuskan untuk melawan iblis, berarti Iblis tidak berkuasa atas kita melainkan kita yang berkuasa atas iblis Luk 9:1; Mark 16:17. Namun kenapa kita masih terus jatuh dalam dosa? Jawabannya: “kita tidak melawan, punya senjata tetapi tidak di pakai “pedang Roh(firman Allah Ef 6:17) wajarlah kalah.
Berjuang untuk terus mengalahkan dosa dengan iman dalam kuasa Roh Allah.
Roh memang penurut hanya daging lemah, karena itu, tetapi dengan mendekatkan diri kepada Tuhan/ tunduk kepada Tuhan akan menuntut perjuangan yang tinggi sebab peperangan antara hawa nafsu dengan hidup benar dalam Tuhan belum selesai. Karena itu kita harus terus-menerus setia dalam: berdoa, mengucap syukur dalam segala hal.
Dan ingatlah bahwa setiap tanggung jawab menuntut kesetiaan kepada Tuhan sebagai ibadah dan persembahan yang hidup.
Goal:
1. Jangan beriman dengan cara mendua hati, yakni hidup dalam dunia dosa dan juga hidup dalam hadirat Allah.=suam-suam kuku.
2. Ingatlah bahwa dengan tinggi hati dapat membawa kita semakin jauh dari perkenanan hati Tuhan