Ibadah Minggu 29 Mei 2022

“Selidikilah Aku Ya Tuhan”
Masmur 17: 1-6

Diburu dengan tak bersalah
17:1 Doa Daud. Dengarkanlah, TUHAN, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu. 17:2 Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat apa yang benar. 17:3 Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjur. 17:4 Tentang perbuatan manusia, sesuai dengan firman yang Engkau ucapkan, aku telah menjaga diriku terhadap jalan orang-orang yang melakukan kekerasan; 17:5 langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang. 17:6 Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.

 Pada masa sekarang ini, dunia sekitar kita sering mengangkat suatu kebohongan guna memecah belah  persatuan.  Dalam dunia politik tidak ada ikatan persekutuan yang langgeng, setiap saat koalisi dapat dibuat dan dibubarkan. Pihak-pihak yang berseberangan pun bisa   bersatu, semuanya ini adalah oleh karena kepentingan untuk mendapatkan kuasa. Tetapi , semuanya itu hanyalah sementara saja. Daud walaupun terus saja dikejar-kejar oleh Saul namun ia tetap berdoa agar hatinya tidak dikuasai sijahat tetapi setia dalam kasih dan  hidup dalam iman. Oleh karena ia tau  hidup yang dikehendaki oleh Allah bukanlah untuk mendapat  simpati, tetapi membuktikan kuasa dan kemulian Allah tetap ada  sepanjang zaman. (Invocasio).  

Daud adalah pribadi yang mau belajar hidup berkenan kepada Allah, dalam doanya   dengan kejujuran dan ketulusan, baik menyangkut kepribadiannya, orang-orang di sekitarnya, termasuk juga orang-orang fasik dan orang-orang yang memusuhinya. Sebenarnya Daud bisa saja melawan dan menggunakan kekuasaannya, tetapi  ia telah belajar bahwa cara-cara instan tidak akan pernah menyelesaikan masalah, justru  semakin buruk. Daud menunjukkan bukti imannya bahwa sejak kecil ia sudah bergaul intim dengan Tuhan sehingga tahu betul siapa Tuhan. Waktu menghadapi Goliat, dan waktu berperang melawan musuh-musuh Israel   Daud tahu  bahwa Tuhan sangat terbukti kuasa-Nya dan tetap dapat diandalkan sebagai tempat perlindungan.   Allah itu adalah Tuhan yang mahatahu,  Ia berhak menguji dan menyelidiki hatinya. Ia tahu bahwa dalam semua tindakannya tidak  mau berbuat curang atau melakukan kejahatan baik dari hatinya maupun dari     mulutnya, sebab Daud selalu berpegang pada firman-Nya. (Tema). Ia senantiasa menjaga perilakunya terhadap jalan orang-orang yang melakukan kekerasan dan kejahatan.  Dengan demikian, Tuhan Allah kita memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya.   Ada dua hal yang  diperlihatkan Daud, yakni:                                1. Carilah Tuhan dalam setiap keadaan, mintalah agar Tuhan senantiasa menyelidiki hati, pikiran dan  tindakan kita agar terus diterangi oleh Roh Kebenaran. Belajarlah untuk mendengarkan suara Tuhan, sehingga jalan-jalan kebenaran akan menjadi jalan  kehidupan kita.

2.  Setia mengikuti jejak Tuhan. Melalui firman-Nya, kita bisa memahami ke mana  arah dan tujuan  dari kasih-Nya, teladan-Nya,   kehendak-Nya. Mengikuti  jalan Tuhan membuat kehidupan kita semakin kuat sehingga tidak mudah goyang oleh berbagai masalah dan tekanan yang mendera. 

Daud tahu pasti bahwa jika ia hidup menurut petunjuk Tuhan, kakinya tidak akan   terjebak pada langkah yang salah.  Itulah sikap yang diambil oleh orang yang telah lama sakit di kolam Betesda, yakni bukan lagi meletakkan pengharapan pada air kolam tapi pada kuasa Allah dalam Kristus. (Bacaan).

Marilah selalu menaikkan doa, pujian, syukur, seruan dan permohonan kepada Tuhan di setiap   kehidupan, terutama masa kesesakan, penderitaan, sakit penyakit dan keadaan yang tanpa harapan pun.  Biarlah kehendak-Nya yang jadi dalam hidup kita semua. Kehendak dan rencana-Nya, itulah yang terbaik dan terindah bagi kita.  Saat Dia ada di dalam hidup kita, Ia pasti membangun segala aspek kehidupan  sehingga hidup kita dapat menjadi berkat dan berbuah lebat bagi kemuliaan-Nya. (Eksaudi). Renungan: Berserulah pada Tuhan, letakkan pengharapan kepada-Nya, dan bersyukurlah dalam segala keadaan. (MG)