“Bernyayilah Bagi Tuhan”
Keluaran 15: 19-21
Gereja tanpa nyanyian ibarat sayuran tanpa garam. Bagaimana
rasanya kalau dalam sebuah ibadah di Gereja tanpa ada nyanyian
dikumandangkan ? Efesus 5:19-20: Dan berkata-katalah seorang
kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian
rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap
hati. Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus. Nyanyian adalah salah satu sarana untuk memuji dan memuliakan nama-Nya, oleh karena kebesaran dan kuasa-Nya terus memberikan sukacita dalam kehidupan kita. (Invocasio)
Perjalanan bangsa Israel menuju ke tanah Perjanjian adalah gambaran perjalanan hidup orang percaya yang tak lepas dari tantangan demi tantangan yang harus dilewati. Salah satu tantangan besar yang dihadapi Bangsa Israel adalah tatkala berhadapan dengan laut Teberau. Secara mata jasmaniah mereka menghadapi jalan buntu dan mengalami ketakutan hebat, tapi ketika Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, terjadilah mujizat: air laut itu terbelah. Umat Israel pun dapat berjalan di tengah-tengah laut yang kering, dan setelah selesai menyeberanginya Musa kembali men gulurkan tangannya, maka berbaliklah segera air laut itu. Dalam kel 14:28: Berbaliklah segala air itu menutupi kereta dan orang
berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang
Israel itu ke laut; seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka.
Kemenangan yang dialami oleh bangsa Israel oleh karena
pertolongan Tuhan, dimana bala tantara Mesir dengan kekuatan
yang besar, pasukan yang gagah perkasa disertai persenjataan
yang lengkap datang mengejar umat Israel untuk membawa
kembali menjadi tawanan. Dalam situasi demikian, Tuhan hadir
untuk memberi pertolongan kepada mereka. Bala tantara bangsa
Mesir diporak-porandakan, dimusnahkan di Laut Teberau. Apa
yang dilakukan bangsa Israel ketika mendapatkan pertolongan
Tuhan? Mereka menaikkan pujian syukur kepada Tuhan dengan
menyanyi dan menari. Pernyataan ungkapan syukur
membuktikan bahwa tanpa pertolongan Tuhan, mereka pasti
dihancurkan. Mereka memuji Tuhan karena kelepasan dari
perbudakan dan menang dengan gemilang. Bangsa Israel
bersyukur bukan hanya karena Tuhan menyelamatkannya dari kejaran musuh, tetapi juga karena banyak menerima berkat berkat yang Tuhan nyatakan bagi hidup umat-Nya. Mereka bersyukur dengan menyaksikan imannya bahwa hanya Tuhanlah sebagai sumber kekuatan dan kemenangan ditengah-tengah pergumulannya. (Tema)
Harus disadari bahwa setiap saat kita memerlukan perhatian dan
pertolongan-Nya. Hidup, keselamatan, dan segala yang diperlukan
ada dalam kuasa Tuhan dan Dia sanggup menyediakannya bagi
kita. Bukan saja bagi segala mahluk yang ada di dunia saja tetapi
bagi segala mahluk di surga juga tetap memberi pujian dan
mengakui kekudusan, kekuasaan, kekekalan Allah serta
kedahsyatan Allah (Bacaan). Lalu bagaimana meresponi
kebaikkan-Nya atas semua yang telah Ia hadirkan dalam hidup
kita? Tentu dengan mengucap syukur, menaikkan pujian, taat dan
setia menyembah-Nya. Bernyanyilah untuk kemuliaan nama-Nya,
dan berserulah dengan sepenuh hati dan nyatakan kerinduan kita
kepada-Nya. Renungan: Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan
dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta
segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. (Yes
42:10.) MG.