“Tuhan Mendengar Doa Kita”
Masmur 4:2-9
2 Apabila aku berseru, jawablah aku,ya Allah, yang membenarkan aku.Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku.Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!
3 Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai,berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan?
4 Ketahuilah, bahwa Tuhan telah memilih bagi-Nya seorang yang dikasihi-Nya;Tuhan mendengarkan, apabila aku berseru kepada-Nya.
5 Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa;berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam.
6 Persembahkanlah korban yang benardan percayalah kepada Tuhan.
7 Banyak orang berkata: ”Siapa yang akan memperlihatkan yang baik kepada kita?”Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya Tuhan!
8 Engkau telah memberikan sukacita kepadaku,lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.
9 Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur,sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membiarkan aku diam dengan aman.
Setiap kali berpikir maka kita berhak untuk hidup aman dan nyaman, tetapi pada saat yang sama harus juga kita sadar bahwa ada yang salah dengan apa yang ada di dalam hati dan pikiran kita. Ketika kita melihat disekeliling semuanya baik-baik saja, bukankah seringkali kita merasa sesuatu yang buruk terjadi di kedalaman diri. Kenyamanan di cari semua orang, bagaikan sebuah emas murni yang tersimpan di dalam tanah. Ia sangat dalam dan tidak mudah untuk bisa menemukannya. Kenyamanan menjadi tolak ukur makna kehidupan dan bagaimana kita mampu berdiam diri ketika sesuatu terjadi yang dapat membuat marah, tetapi amarah yang berdasarkan pada hikmat Allah.(Invocasio).
Tuhan adalah pribadi yang senang kita andalkan. Dia menyukai kerendahan hati dan kejujuran serta ketulusan. Itulah yang Tuhan temukan dalam diri Daud yang menjadikan Tuhan sebagai sumber kebenaran dan yang membenarkan dirinya bukan karena jasa-jasanya sendiri melainkan hanya oleh karena kasih karunia dari Tuhan. Mengenal Allah dengan benar membuat Daud tetap menggantungkan hidupnya kepada Tuhan. Pada saat menghadapi kesesakan, dia hanya melihat banyaknya orang-orang yang lebih menyukai kepalsuan dan kebohongan serta mencintai hal-hal yang sia-sia dari pada mencari kebenaran dari Tuhan. Daud layak marah, tetapi ia tidak mau membenarkan dirinya tetapi berdiam dan berdoa supaya setiap orang melihat kasih karunia Tuhan yang menjadikannya istimewa. Artinya kebenaran itu harus memancar seperti terang supaya orang-orang yang melihat menjadi percaya dan mengenal kebenaran Tuhan, sehingga mereka dapat mempersembahkan korban yaitu hidup yang benar dan menyenangkan hati Tuhan. Untuk itu, kita harus kembali pada kesadaran bahwa tugas manusia bukanlah pengontrol kehidupan, sebab hal ini bukan bagian kita. Ketika banyak orang berdoa meminta berkat dan kelimpahan, Daud justru menyatakan bahwa Tuhan adalah sumber kebahagiaan dan penghiburan dalam hidupnya bahkan melebihi kebahagiaan orang-orang yang limpah masa panenannya. (Tema). Sehingga dalam keadaan apapun Daud tidak perlu takut sebab ia percaya bahwa meskipun ia seorang diri tetapi Tuhanlah yang membuat hidupnya aman dan tentram. Orang banyak selalu hendak menghancurkannya, tetapi Daud tidak pernah membuat pikirannya jadi terganggu dan tidak berdampak pada ketentraman tidurnya sebab ia yakin bahwa Tuhan selalu menjamahnya, sehingga ia merasakan ketentraman, dan perlindungan dalam setiap keadaan. (Bacaan).
Tuhan adalah sumber keamanan sehingga kita bisa tidur dengan tenteram di tengah segala masalah. Karena itu, janganlah ragu dan takut akan apa yang kita alami saat ini, sebab Tuhan akan memberikan sukacita jika kita setia datang kepada-Nya. Maka dalam setiap kesesakan datanglah kepada Allah, begitu juga dalam suka-duka kehidupan, kita harus berseru kepada Allah dalam doa permohonan dengan iman yang sungguh-sungguh, maka Allah yang penuh kasih itu akan menjawab seruan doa dan menolong serta memberikan kelegaan kepada kita (Minggu Misericordias Domini. Apapun masalah yang kita hadapi saat ini, jangan biarkan masalah mengganggu pikiran sehingga membuat kita tidak nyaman, tetapi akan terlepas dari segala kesesakan dan mendapat perlindungan dari segala macam bahaya. Renungan: Miliklah sikap sebagai seorang pemenang dalam menghadapi persolan hidup, karena kita mengandalkan Allah sebagai kekuatan dan perisai dalam hidup disetiap keadaan. (MG).