Bahan Sermon PJJ 30 Maret 2022

Tema: Meriah ras kerina kalak.
Roma 12:14-21 (Komunikasi).      

Kehidupan kekeristenan di Roma sangat dibenci bahkan ditentang baik oleh Paham Jahudi maupun Pemerintah.  Itulah sebab-nya banyak penganiayaan, pembunuhan, bahkan  pemusnahan terhadap jemaat.

Dalam nats ini Paulus menasehatkan: bagaimana hidup dalam kasih bagi orang-orang di luar komunitas iman. Paulus memberikan dua nasihat:
1. Negatif: larangan: kata jangan  ayat 17, 18,21
2. Positif : perintah dan nasihat adalah “berbuat baik” 14-16, 18.

Paulus setuju bahwa keadilan perlu ditegakkan, namun dengan cara pembalasan bukan identik  terhadap melenyapkan kejahatan.

Agen pembalasan bukan hak kita sendiri, melainkan Allah (ayat 19). Murka Allah akan turun atas mereka yang berbuat jahat. (Ul. 32:35). Pembalasan kita seringkali tidak dilandasi  kasih. Hanya Allah yang mampu melakukan hukuman dengan penuh cinta kasih.

Dalam kenyataan bahwa pembalasan seringkali lebih kejam daripada kejahatan pada saat awal. Apa yang dianggap sebagai obat bagi suatu penyakit justru menimbulkan efek samping yang lebih buruk daripada penyakit yang ingin disembuhkan. Itulah manusia!

a. Yesus sendiri telah membuktikannya pada saat Ia ditangkap, disiksa, dicemooh bahkan saat di salip: Dia berdoa: ya Bapa, ampunilah mereka…sebab dia sendiri tidak tau apa yang mereka perbuat. 
b. Berbuat baik kepada semua orang dan juga terhadap musuh (ay. 20a). Memberi makan dan minum kepada musuh merujuk pada segala macam bentuk kebaikan. Ada banyak hal positif yang bisa dilakukan terhadap musuh, bahkan  sebelumnya  sudah menyinggung tentang memberkati orang yang menganiaya kita (ay 14). Paulus mengutip nasihat yang sangat bijaksana dari Amsal 25:22. Dengan melakukan kebaikan kepada lawan, kita telah “menumpukkan bara api di atas kepalanya”. Dengan demikian kita justru mendekatkan orang tersebut pada penghakiman ilahi.

Tema: Meriah ras kerina kalak (Komunikasi). Berkat datang dan sering dipakai Tuhan dari teman dan sesama kita.

Johanes 3: 16. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,….supaya setiap orang yang percaya tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal.

Hukum yang menjadi utama dari Hukum Taurat: Mengasihi Allah dengan segenap Hati, segenap jiwa, dan segenap hidup dan mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri.  Karena itu:
1. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.  Kejahatan dalam beragam bentuk  dan tidak sedikit dari antara kita yang menjadi korban dari kejahatan. Firman Tuhan menegas-kan bahwa kita justru dimotivasi untuk tidak membiarkan diri dikalahkan  justru mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Hanya dengan kasih dan kebaikanlah maka kejahatan dapat ditaklukkan. Maka mari buktikan bahwa semua orang diluar diri kita adalah anak-anak Allah yang harus dimenangkan dalam Kristus.
2. Jagalah hati agar tetap diterangi oleh Roh Kudus.
Ams 4;23 :Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” Hati perlu dijaga dengan baik, sebab hidup selalu dikelilingi oleh kejahatan. Hati yang dijaga dengan baik, akan memancarkan kehidupan dan selalu  membawa kedamaian bagi hidup sesama. Jika kita konsisten dengan kebaikan, maka kebaikanlah yang akan mendatangi kita. Namun, jika kita tergoda untuk bermain-main dengan kejahatan, maka kejahatan akan mengikuti kita ters me- nerus. Ingat orang fasik akan roboh dalam bencana” – Amsal 24:16b.

Goal yang dicapai:
1. Hidup adalah doa, maka berdamailah dengan Tuhan dan sesama , sebab orang yang tidak mampu mengampuni, kita sendiri pun tidak akan diampuni oleh Bapa kita disorga, sehingga doa tidak akan terjawab.
2. Ingat: Kejahatan dan kebencian hanya dapat ditaklukkan oleh pengampunan.