Renungan dan Ibadah 6 Februari 2022

Menjadi Pengikut Kristus

Markus 1:16-20

Tuhan Yesus menghendaki bahwa orang-orang percaya akan ditransformasi dan diperlengkapi  agar mampu   pembawa kabar baik bagi dunia ini. Gereja adalah persekutuan orang-orang yang dipanggil keluar dari kegelapan kepada terangNya, untuk memberitakan perbuatan-perbuatan Allah  yang ajaib.  Melaui panggilan ini kita akan memberitakan kebenaran bahwa manusia berdosa memerlukan Yesus sebagai Tuhan dan juruslamat.  Seringkali kita merasa bahwa mengikut Yesus, pastilah semuanya akan baik-baik saja, namun jika kita menelaah lebih jauh,  percaya justru semakin bertumbuh ketika  mengikut Yesus begitu banyak “kerikil dan ketidaknyamanan” yang harus  kita hadapi.  Jadi dengan melayani bukan berarti supaya dilihat orang tetapi supaya orang melihat Kristus dalam kehidupan kita.  (Invocasio)

Undangan untuk masuk ke dalam  panggilan dan pemilihan bukan berasal dari inisitaif manusia tetapi  inisiatif  Allah sendiri.   Panggilan Yesus kepada mereka untuk mengikutiNya adalah sesuatu hal yang tidak biasa dalam tradisi Yahudi, sebab manusialah yang datang kepada rabinya. Panggilan yang diberikan Yesus agar tetap mereka belajar untuk tetap berjalan di dalam jalan Tuhan dan hidup sesuai dengan imannya.  Tuhan Jesus memanggil murid-muridNya   secara langsung dan mengatakan “ Aku akan  menjadikan kamu sebagai penjala manusia. Panggilan Yesus bukanlah panggilan yang perlu diragukan, atau panggilan yang membawa  penderitaan  tetapi mewujudkan rancangan Tuhan ke dalam diri orang yang dipanggilNya.  Yesus tidak memanggil orang yang ragu, orang yang tidak bahagia,  atau orang yang tidak tahu apa pekerjaannya, tetapi Yesus memanggil orang yang rajin bekerja, orang yang berbahagia yang mempunyai karakter kepastian dalam hidupnya.  Simon, Andreas, Jakobus, Johanes adalah orang mempunyai pekerjaan dan kebahagiaan.  Tuhan Yesus sendiri sebagai teladan datang melayani tanpa menunggu   tetapi, Ia datang  langsung melihat kebutuhan  atau permasalahan   dan membuat solusi terhadap masalah  itu sendiri yakni pembebasan dari  kebinasaan yang diciptakan manusia  oleh karena dosanya.  Tuhan Yesus mengajar  berdialog   tentang kehidupan  dengan  harapan  supaya manusia datang kepada undangan  masuk ke dalam Kerajaan-Nya  di mana Tuhan Yesulah adalah Raja atas Kehidupan. Panggilan ini menjadikan hidup berkomitmen sebab harus meninggalkan  keluarga bahkan pekerjaannya, untuk mengikut Yesus. Hal yang sama juga dilakukan Yesaya agar umat Israel tetap percaya dan setia menyembah Allah. (Bacaan).  

  Setiap orang yang percaya kepada Yesus   maka mereka menyerahkan hidupnya hanya kepada Yesus.Artinya tidak ada yang bisa terjadi kepada kehidupan pengikutNya tanpa seijin Tuhan Yesus.  Jadilah pengikut Yesus yang setia, taat dan setia lagi selamanya. Tuhan meguatkan, Tuhan memperlengkapi segala kebutuhan dan keperluan  semua orang yang bersedia jadi  anak-anakNya.  Kiranya setiap kali kita melayani Tuhan tidak pernah lepas dari hati yang murni dan cinta akanTuhan, dedikasi serta komitmen  kepada pelayanan sebab kita tahu Tuhan sudah berkorban bagi GerejaNya. (Epiphanias) Firman Tuhan menjadi firman yang berotoritas yang mempengaruhi hidup kita  dan menjadi harta warisan  yang dapat membawa setiap orang keluar dari kematian menuju  kehidupan kekal. Renungan:  Dengan hidup melayani bukan berarti hidup mencari berkat tetapi hidup untuk menjadi berkat. (MG).

Link momo dapat di download di sini