Bahan Sermon PJJ 3 November 2021

Kerina Erdahin-Gotong Royong.
(GBP GBKP)
Keluaran 17:10-16

Tema : Membuka diri untuk diperlengkapi oleh kekuatan orang lain.
Dalam nats diperlihatkan:

  1. Peperangan dengan bangsa Amalek. Musa memilih Yosua sebagai pemimpin perang, lalu menyuruh untuk memilih orang-orang yang bisa berperang. Pertempuran ini adalah merupakan konflik besar satu lawan satu, suatu pergumulan antara hidup dan mati; dan akhirnya Yosua mengalahkan Amalek dan bukan semata-mata dengan berdoa, tetapi ‘dengan mata pedang’.
  2. Di puncak bukit Musa melakukan bagiannya yakni mengangkat tangan dan tongkat; Yosua berperang di bawah dengan pedang yang tajam, bersama-sama dengan orang pilihan berperang dengan Amalek.
  3. Musa bersaksi bahwa mereka berharap bukan pada manusia tetapi kepada Allah. Musa mempunyai teman jadi penolong yakni Harun dan Hur yang menopang tangannya karena kelelahan
  4. Musa naik ke puncak bukit dan duduk diatas batu untuk bisa melihat peperangan. Musa mendasari peperangan itu dengan Firman Tuhan (batu), di damping imam (harun), dan dukungan keluarga (Hur). Musa , Harun, Hur, berdoa syafaat terus menerus dari pagi sampai sore, dan Israel mampu mengalahkan musuhnya, oleh karena kuasa Tuhan bukanlah oleh karena kehebatannya mengandalkan pedang.
  5. Setelah kemenangan terjadi maka umat Israel memberi jawaban nyata yakni dengan bersyukur kepada Tuhan dan membuat suatu tanda, yakni mendirikan sebuah mesbah=Tuhanlah panji-panjiku= karena tangan Tuhanlah yang telah memberikan kemenangan bagi umatNya. Dalam kuasa Allah, Musa, Yosua, Harun, Hur dan umat Israel menang berperang melawan orang Amalek. Karena itu setiap kali kalau Tuhan sudah menjawab doa-doa kita, jangan pernah lupa bersyukur dan membuat suatu tanda peringatan bahwa Tuhan senantiasa menolong orang-orang yang mengandalkan Dia! Tema: Kerina Erdahin (Gotong Royong).

Tongkat yang ada di tangan Musa melambangkan kehadiran dan kuasa Allah. Musa dan Yosua memang hebat, tetapi kalau tidak mengandal-kan kuasa Tuhan maka harapan untuk menang dalam peperangan sangat kecil. Jadi Kemenangan bukan karena “tongkat”, tetapi karena tangan dan kuasa Allah.

Ada kerjasama dan saling menopang, itulah Tim yang solit. Musa tentu sebagai manusia mudah lemah, dan lelah. Karena itu, ketika Musa lelah, Harun dan Hur harus menopang kedua belah tangannya, supaya tongkat Allah tetap teracung ke atas. Bekerja dengan gotong royaong, kita berdiri dalam visi dan misi yang sama, saling percaya dengan tugas yang dilakukan, bekerja sama dan bersinergi untuk mencapai tujuan, mau belajar dan terus membangun komunikasi epektif. Ingatlah bahwa melalui tugas yang dipercayakan, bekerjalah dengan maksimal, jangan hanya melihat perbedaan, beban kerja, tapi terus berjuang dalam doa

Kita hidup saling membutuhkan, maka sebagai orang percaya kita harus terus berbagi dan juga menerima dukungan.

Melalui satu team, pekerjaan akan semakin lebih baik. Karena itu, ingatlah, kita adalah bagian dari tim rekan doa, bagi keluarga, jemaat dan gereja. Menjadi pendoa syafaat yang tekun, kita akan bertumbuh makin kuat dalam perjuangan, makin teguh dalam iman, dan makin serupa dengan Kristus

Yosua tahu bahwa peperangan itu bukan dimenangkan dengan pasukan yang hebat, tetapi dengan kuasa Tuhan. Maka bersyukurlah melalui kata dan tindakan nyata, sebagai bukti iman kita tumbuh dan berbuah.

Goal yang dicapai:
GBP adalah petunjuk arah maka:

  1. Kita harus mampu membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan banyak orang.
  2. Kita dipilih menjadi tim pendoa syafaat bagi, keluarga dan jemaat, terutama menjalankan program-program gereja yang sedang dan akan berjalan. Mari lakukan tugas kita untuk Tuhan.

Pdt. Maslon Ginting