PA PERMATA 07 Oktober 2021

Hidup Sebagai Pemilih

(Hari Kesehatan Mental/Jiwa)

Mazmur 1: 1 – 6
Jalan orang benar dan jalan orang fasik

1:1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
1:3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
1:4 Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
1:5 Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
1:6 sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Kemalemen ate si tuhu-tuhu

1:1 Malem me ate kalak si la megiken pedah kalak jahat, si la ngusih perbahanen kalak perdosa si la erteman ras kalak megombang man Dibata.
1:2 Tapi keriahenna e me matuhi Undang-undang TUHAN dingen ngukurisa suari ras berngi.
1:3 Ia seri ras batang kayu si turah i tepi lau anak erbuah i bas paksana, dingen bulungna pe la melus. Sangap ia i bas kerina pendahinna.
1:4 Tapi kalak jahat la bage; ia bali ras segal iembus angin.
1:5 Kerina kalak perdosa iukum Dibata, dingen isirangken i bas bangsa Dibata nari.
1:6 Kalak benar itegu-tegu dingen ikawali TUHAN, tapi si jahat lit i bas dalan ku kebenen.

I. PENDAHULUAN

Kesehatan jiwa sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Setiap tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (World Mental Health Day). Saat kita mengalami masalah dengan kesehatan fisik kita, tentunya kita segera melakukan berbagai tindakan untuk mengatasinya seperti istirahat, minum yang banyak, minum obat, ke dokter, ke rumah sakit, dll. Hal yang sama perlu kita lakukan juga saat kita memiliki masalah dengan kesehatan jiwa kita. Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014: Tentang Kesehatan Jiwa). “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.” (1 Tesalonika 5:23). Tuhan menginginkan kita menjaga seluruh diri kita termasuk kondisi kejiwaan kita.

II. ISI

Nats PA kita membandingkan perjalanan hidup orang yang benar dan perjalanan hidup orang yang fasik (ay.1). Orang benar atau orang saleh adalah orang yang jalan hidupnya bercirikan tanda-tandanya) adalah: kebenaran, kasih, ketaatan kepada Firman Allah, dan terpisah dari persekutuan orang yang kesukaanya berbuat dosa. Tetapi kesukaannya adalah Taurat Tuhan (ay.2). Orang Fasik adalah orang yang tidak tinggal dalam Firman Allah, yang kesukaannya berbuat dosa (dosa adalah melakukan apa yang dilarang Tuhan dan tidak melakukan apa yang diperintahkan Tuhan). Perjalanan hidup orang yang benar dapat diketahui dari apa yang tidak dia lakukan yaitu: tidak menuruti nasehat orang Fasik (jalan orang Fasik), tempat yang tidak mereka kunjungi (orang pencemooh) dan kesukaannya adalah ialah Taurat Tuhan (hidup dekat dengan Tuhan/sekitar Firman Tuhan) dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menaatinya (ay. 2).

Kedua, hasil perjalanan hidup orang yang benar la seperti pohon yang ditanam di tepi air yang menghasilkan buahnya pada musimnya dan tidak layu daunya dan apa yang diperbuatnya berhasil (ay. 3). Orang yang benar menerima sumber hidup yang tidak habis habisnya (Joh 15: 1 – 8 khusus ay. 8: jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan hukumku tinggal di dalam kamu, mintalah saja apa yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanva). Apa yang diperbuatnya berhasil. Bukan berarti tidak pernah akan mempunyai masalah atau kegagalan, tetapi orang benar akan mengetahui kehendak Allah dan berkat Allah (Rm 8:28).

Ketiga, hasil perjalanan hidup orang fasik digambarkan dengan tiga gambaran yang mengerikan. Mereka seperti sekam yang ditiupkan angin (ay.4). Ini suatu gambaran berbagai kekuatan yang tidak mereka lihat yang akan menghancurkan perjalanan hidup mereka. Mereka terlepas dari kasil karunia Allah dan berada di bawah penghukuman Allah (bd. Efesus 2:2 kamu hidup di dalamnya (dosa-dosa), karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sedang bekerja diantara orang-orang yang durhaka. Tidak tahan dalam penghakiman dan tidak tahan dalam perkumpulan orang benar (ay. 5). Tidak ada orang fasik yang dapat bertahan saat Allah murka (Mazmur 76:8), dan penghakiman terakhir Mat 25:31-46, khusus ay. 46 dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang yang benar ke dalam hidup yang kekal). Menuju kebinasaan (ay. 6). Alkitab mengajarkan bahwa ada hukuman atas orang yang berbuat kejahatan adalah pasti. Hukuman itu berupa kutukan, penderitaan, dan pemisahan dari Allah tanpa jangka waktu tidak terbatas.

Dari bacaan kita Mazmur 1: 1 – 6 kita dungatkan untuk memilih hidup di jalan yang benar yaitu di dalam Tuhan karena di dalam Tuhan kita mendapatkan ketenangan bagi jiwa kita. Agar tetap kita memilih jalan Tuhan, kita harus dekat dengan Firman Tuhan itu sendiri (dekat dengan Allah = sahabat Allah = menyenangkan Allah). Apa yang kita rasakan, pikirkan dan lakukan harus sesuai (sejajar) dengan Firman Allah, untuk itu Roh kuduslah yang berkuasa dalam hati kita (bd. Ibr, 3:15, suara Tuhan memanggil untuk melakukan kehendakNya.

Kehidupan kita tidak terlepas dari tantangan/ persoalan hidup yang cenderung membuat mental dan rohani kita sakit. Itu semua membuat kita sering keluar jalur, dan tidak lagi menjadi orang benar di hadapan Allah kehidupan ini menuntut segala sesuatu yang lebih cepat yang menyebabkan munculnya berbagai tekanan dalam hidup. Masalah di tempat kerja, kuliah, sekolah dan keluarga yang menuntut suatu penyelesaian menyebabkan seseorang dalam keadaan frustasi dan tertekan sehingga memunculkan berbagai gejala stres. Sebenarnya stres dalam jumlah yang kecil dan singkat bisa membuat performa kita menjadi lebih baik, contoh: stres dalam tugas di kantor membuat kita lebih giat menyelesaikan sehingga kemampuan dan keterampilan kita menjadi meningkat, stres karena akan menghadapi ujian membuat seorang mahasiswa belajar dengan lebih sungguh dan mengatur waktu sebaik -baiknya.

Jadi stres ada 2 bentuk, yang positif (disebut juga eustress) membuat seseorang menjadi pribadi yang lebih baik, dan ada juga yang negatif (distress) yang menyebabkan munculnya berbagai masalah psikologis yang menyebabkan terganggunya fungsi dan produktivitas. Setiap orang akan memberikan respon stres yang berbeda dalam menghadapi stresor yang terjadi dalam hidupnya. Respon stres ini sebenarnya bertujuan menyelamatkan kita, memberikan kita kesiapsiagaan dalam menghadapi suatu tantangan. Pada saat sedang stres, tubuh mengeluarkan berbagai hormon seperti kortisol dan adrenalin yang membuat jantung berdetak lebih cepat dan kuat, meningkatkan aliran darah, mengencangkan otot otot, dan menyiagakan seluruh panca indera. Ini semua terjadi bertujuan agar kita siap menghadapi ancaman/tantangan yang ada di depan kita. Ini membuat kita kuat berdiri saat presentasi, membuat kita bisa lebih konsentrasi dalam belajar daripada menonton TV, membuat kita berlari lebih kencang dalam sebuah perlombaan. Jadi sebenarnya stres cukup baik juga ya bagi hidup kita?. Tetapi stress ternyata juga bisa berdampak negatif apabila terjadi dalam porsi yang lebih besar dan waktu yang lebih lama serta kurangnya baiknya manajemen stres yang dimiliki oleh seseorang. Tidak jarang stres yang berdampak negatif ini berujung pada masalah/gangguan kejiwaan.

Berikut ini adalah gejala-gejala STRES, yaitu:

  1. Gejala kognitif:
    a. Masalah memori
    b. Sulit berkonsentrasi
    c. Membuat keputusan yang buruk
    d. Hanya melihat dari sudut pandang yang negatif
    e. Rasa cemas terhadap berbagai hal yang terus menerus muncul
  2. Gejala fisik:
    a. Gatal/nyeri di berbagai bagian tubuh
    b. Diare / sulit buang air besar
    c. Mual dan pusing
    d. Nyeri dada dan jantung berdebar
    e. Hasrat seksual yang menurun
    f. Terasa dingin di ujung jari
  3. Gejala emosi:
    a. Mood yang labil
    b. Mudah emosi/marah/tersinggung
    c. Gelisah, tidak bisa tenang
    d. Merasa sendirian dan terisolasi
    e. Depresi, sedih, perasaan tidak gembira
  4. Gejala perilaku:
    a. Nafsu makan meningkat / menurun
    b. Sulit tidur / terlalu banyak tidur
    c. Tidak mau bersosialisasi/bergaul
    d. Menunda-nunda pekerjaan dan tanggung jawab
    e. Menggunakan alkohol, merokok, narkoba untuk mencoba rileks
    f. Perilaku cemas: menggigit kuku, mondar mandir, melirik kiri kanan

Menurut WHO (2018), masalah kesehatan jiwa di kalangan anak muda adalah:

  • Bullying
  • Adiksi game/internet
  • Gangguan emosional (cemas, depresi, frustasi, marah)
  • Gangguan makan (anoreksia, bulimia)
  • Psikosis
  • Suicide – Self Harm
  • Narkoba

Faktor-faktor yang menjadi penyebab meningkatnya masalah kesehatan jiwa di kalangan anak muda antara lain adalah :

  • A modern-day diagnosis“,
    Sebelum tahun 1980 para profesional kesehatan jiwa ragu menegakkan diagnosis depresi
    pada remaja karena menganggap bahwa perubahan mood pada anak remaja masih hal yg wajar
    di usianya. Tetapi saat ini sudah lebih jelas kriteria depresi pada remaja sehingga angka
    kejadiannya terlihat meningkat.
  • Hyper-connected and overstimulated
    Tidak bisa dipungkiri remaja di era milenial ini terhubung dengan internet dan media
    sosial setiap saat. Ini dapat menimbulkan efek negatif pada kondisi psikologisnya karena banyak
    remaja merasa berharga hanya dari komen dan likes yang mereka dapatkan di media sosial.
  • Uncertain times,
    waktu yang tidak menentu, bahaya yang terus mengancam disadari oleh anak remaja
    sehingga terjadi inskuritas, perasaan tidak aman dari waktu ke waktu. Kapanpun mereka merasa
    dapat terjadi hal yang buruk seperti bullying. kecelakaan, perampokan, dll. Ini sangat
    mempengaruhi kondisi depresi pada remaja
  • Not enough sleep“,
    Kurangnya kuantitas dan kualitas tidur banyak dialami oleh remaja saat ini. Penyebabnya adalah
    banyaknya tugas dan koneksi internet yang tak bisa dikendalikan. Tidur yang kurang akan
    berdampak pada kondisi fisik dan psikologis remaja.
  • Lack of community“,
    Hidup di tengah jaman yang serba cepat dan penuh stres tentunya tidak mudah. Sayangnya saat ini kurang sekali komunitas yang positif dan suportif untuk perkembangan kesehatan jiwa remaja. Ini berdampak pada mudahnya depresi terjadi karena kurangnya dukungan bahkan dari orang terdekat seperti orang tua, keluarga dan guru.

III. APLIKASI

Saat kita memiliki masalah dengan kesehatan jiwa kita/stres, langkah pertama adalah menyadari dan menerimanya (awareness and acceptence). Berikutnya barulah kita mulai mengatasinya. Dari bacaan kita Mazmur 1:1 diingatkan untuk MEMILIH hidup di jalan yang benar yaitu di dalam Tuhan karena di dalam Tuhan kita mendapatkan ketenangan bagi jiwa kita. Manajemen stress adalah cara kita menghadapi dan mengelola stresor yang sedang kita hadapi, yang dapat dilakukan dengan cara : 4A

  1. Avoid (hindari): apabila memungkinkan kita hindari sumber stresor yang menyebabkan kita stres.
  2. Alter (rubah) : apabila kita tidak bisa menghindarinya maka kita bisa coba merubahnya, coba libatkan orang lain dalam menghadapi stresor yang sedang kita hadapi, atur prioritas, delegasikan tugas.
  3. Adapt (beradaptasi): Saat stresor tidak bisa dihindari dan dirubah maka kita bisa mengatur respon kita terhadap stresor tersebut ke arah yang lebih positif. Fokus pada hal-hal yang menggembirakan dan menyenangkan dari pekerjaan kita tersebut
  4. Accept (terima): belajar untuk menerima suatu keadaan dalam hidup kita meski itu rasa menyakitkan dan menyedihkan, tetapi itulah bagian warna warni kehidupan kita. Pelajari hikmah yang kita dapatkan dari kejadian ini. Hidup tidak selalu menang, berhasil, bahagia tetapi kalah, gagal dan sedih adalah juga bagiannya

Beberapa tips yang bisa dilakukan dalam mengelola stres adalah

  • Lakukan relaksasi otot dan mengatur pernafasan sehingga tubuh terasa rileks setiap kali merasa stres.
  • Lakukan olah raga yang teratur 30 menit setiap hari.
  • Makan makanan yang sehat dan bergizi, hindari makanan dengan banyak bumbu penyedap, pengawet dan pewarna yang berlebihan. Perbanyak makan sayur, buah dan ikan. Jauhi junk food.
  • Tidur yang cukup setiap harinya, jangan melihat layar (TV laptop, hape) 1 jam sebelum tidur.
  • Miliki sudut pandang yang positif dan rasional terhadap berbagai hal.
  • Lakukan diet media sosial, games dan internet.
  • Miliki teman dan komunitas yang suportif.
  • Beribadah dan berdoa akan membuat kita merasa tenang dan jauh dari stres.

Mari kita kenali gejala stres dan lakukan manajemen stres yang baik agar hidup tetap bisa berwarna dan ceria. Semangat menjalani hidup dan jauh dari efek negative stres.

Teknik GROUNDING adalah teknik yang dapat dilakukan saat kita stres, langkahlangkahnya adalah:

  1. Duduk tenang
  2. Tarik nafas dalam dan hembuskan nafas perlahan lahan (lakukan 5x)
  3. Lihat 5 benda yang ada di sekitar kita, tunjuk dan sebutkan namanya
  4. Ambil dan pegang 4 benda yang ada di sekitar kita, deskripsikan bentuk, ukuran, ujungnya, kekerasannya.
  5. Dengarkan 3 suara yang ada sekitar kita dan sebutkan suara apa itu.
  6. Cium aroma yang kita hirup dengan hidung kita, sebutkan aroma apa saja itu.
  7. Makan permen, roti atau minum teh/kopi dan rasakan serta nikmati rasanya di mulut, lidah dan bibir.

Dengan melakukan teknik GROUNDING ini maka kita akan terlepas dari pikiran dan perasaan yang berat dan mulai fokus pada keadaan saat ini (present moment, here and now).

IV. USULAN LAGU

  1. KEE. 200 – O Tuhanku Babai Min Dalanku
  2. KEE. 307 – O Tuhanku Kam Me Permakanku
  3. KEE. 320 – Susah Entah Senang Gia

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. (Yohanes 14:27)
(It’s OK to Not be OK)

dr. Lahargo Kembaren, SpKJ

Psikiater, Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial RS Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor, Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, Guru KA/KR GBKP Runggun Bogor