Bahan Sermon PJJ 8 September 2021

Matius 27:3-4, Jeremia 29:11
Tema: Tuhan erbahanca kita senang/ tenang

Ketika kita sadar telah mengambil Langkah atau jalan yang keliru, pasti menyesal. Tetapi, tidak semua orang mampu belajar dari kesalahan dan kegagalan menjadi lebih baik. Yudas sangat menyesali kekeliruannya, tapi sayang, ia memilih jalan bunuh diri untuk membayar kesalahannya. Sesungguhnya, penyesalan adalah sebuah kesempatan dan anugerah dari Allah untuk bertobat. Masing-masing kita pernah membuat kesalahan dan menimbulkan rasa bersalah. Namun Allah menghargai penyesalan kita dan sanggup memakai kesalahan itu untuk menyatakan rencana-Nya yang besar melalui pertobatan.

Orang berdosa akan dikejar oleh perasaan hati nurani yang selalu mengganggunya. Setelah Yudas melakukan dosa maka sekarang hati nuraninya berkata : engkau telah membunuh orang benar! Engkau sangat jahat! Engkau akan dihukum oleh Tuhan, jauh lebih kejam daripada Yesus? Hal ini yang membuat tidak ada damai sejahtera dalam hidupnya.

Ingatlah bahwa segala bentuk pemberontakan kepada Tuhan akan mengorbankan hal yang baik dan merusak seluruh jaringan hidup. Apakah kerusakan hidup merupakan harga yang pantas untuk apa pun tawaran dosa yang menggiurkan itu? Bagi Judas jalan untuk mnyelesaikan pergumulannya adalah dengan mati secepat mungkin.

Dalam kehidupan sekarang, angka kematian bunuh diri cukup tinggi dan banyak faktor faktor penyebabnya:

  1. 77 % penyebabnya rumah tangga/ keluarga yang tidak bahagia. (broken home)
  2. 67 % kegagalan orang tua dalam pendidikan spiritualitas anak-anaknya.
  3. Lemahnya mentalitas dalam menghadapi pergumulan hidup, sehingga banyak dicari solusi yang dianggap menolong tetapi semakin hancur. (miras,narkoba, dsb)
  4. Banyaknya tawaran yang menggiurkan terhadap kesuksesan hidup dan pemuasan akan keinginan daging, tapi muaranya pada kehancuran.
  5. Cara hidup dalam mencapai tujuan, lebih banyak fokus kepada jalan pintas, sehingga selalu menghalalkan berbagai cara.
  6. Masih banyak manusia menganggap dirinya selalu lebih hebat dan mampu dalam banyak hal daripada Tuhan dan sesamanya.

Tema: Tuhan membuat kita senang dan tenang
Tujuan: Hari pencegahan bunuh diri./ mengakhiri hidup dengan sengaja.

Yudas menyesal, tetapi terlambat. Dia sudah melewatkan teguran, firman, kasih, dan kesabaran yang telah ditawarkan Yesus sebelumnya.
Yudas adalah satu-satunya murid selalu mempermain-mainkan imannya. Dia kurang percaya bahwa Yesus adalah Mesias! Itulah sebabnya dia memiliki hati yang tumpul dan hanya tergiur dengan tindakan dosa. Hati-hati : Banyak orang menipu dirinya oleh penampilan, yang hanya mengutamakan apa yang baik didepan orang, bukan dihadapan Tuhan. Yudas sama dengan murid lain tetap bersama Yesus tapi ia kurang peduli terhadap pengajaran tentang kebenaran Firman Allah. Terlalu banyak menciptakan penjara bagi hidupnya melalui kemampuan pikiran dan rancangannya akibat pengaruh iptek yang berkembang.

Karena itu kita harus belajar dan bertekun dalam panggilan kepada rancangan Tuhan atas kehidupan dengan langkah-langkah iman.
Kita selalu dibentuk dan diproses melalui tahapan kehidupan agar kita mengalami kepenuhan, dalam pengenalan, pemahaman, pengertian akan karya Tuhan, sehingga kerohanian semakin tumbuh dan dewasa. Dalam segala keterbatasan, kita harus menyadari bahwa masa depan penuh harapan selalu tersedia bagi orang percaya dengan syarat bersedia diproses serta memahami cara kerja Tuhan bagi kita.Hidup dan mati adalah milik Tuhan, karena itu, yang berbahagia adalah orang yang memelihara hidupnya dengan Firman Allah. Damai sejahtera adalah buah Roh yang keluar dari dalam hati oleh iman, bukan dari keadaan dan situasi disekitar kita, terjadi oleh relasi dengan Tuhan.
Bandingkan Matius 5:3-12.