Bahan Sermon PJJ 28 Juli 2021

Masmur 112:1-10,
Tema: Si erkemalangen man Tuhan/ takut akan Tuhan.

Pertanyaan yang muncul: Apa sumber kebahagiaan ataukah siapa sumber kebahagiaan hidup manusia? Bila memilih apa, maka kebahagiaan bersumber kepada benda, barang atau materi. Tetapi Masmur 112 memilih pertanyaan siapa berarti sumber kebahagiaan kepada pribadi Tuhan sendiri. Dikaitkan dengan Mat 6:33: carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya yang lain akan ditambahkan kepadamu.

ayat 1 adalah penetapan mengenai sumber kebaha- giaan manusia ada dua, yaitu jika takut akan Tuhan dan jika orang menyukai segala perintah-printah Tuhan . Jika memenuhi kedua ketetapan tersebut maka akan muncul beberapa hasil atau akibat yang tidak hanya berlaku bagi dirinya saja, melainkan juga bagi orang-orang lain di sekitarnya.

Diberikan berkat yakni harta kekayaan
Anak cucunya akan berjaya di muka bumi ini dan rumahnya penuh dengan harta dan kekayaan. Rumah di sini dapat dipahami sebagai kaum keturunan. Jadi jelas berkat itu terus berkelanjutan dan berkepanjangan, sebab juga mencakup kaum bagi keturunan kita selanjutnya. (Ayat 2-3).
Maka kebajikan tetap menyertai dia untuk selama-lamanya, hingga tidak akan pernah dilanda kegelapan. Dan orang seperti ini biasanya adalah penuh kasih dan penyayang, sebab siapa yang menaruh belas kasihan maka ia mengalami kemujuran karena orang seperti ini akan selalu rela membantu dan mau meringankan beban orang lain, dalam hal apapun. (Ayt 4-5).

Ada pepatah: gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belalai. Manusia mati meninggalkan nama. Orang yang menaruh pengharapan di dalam Tuhan, sedikitpun tidak goyah untuk selama-lamanya, dia hidup dengan tenang, walau banyak berita apa pun terjadi, karena ia percaya kepada Tuhan (ay 6-9.).

Tantangan terhadap orang Fasik: Orang Fasik adalah orang bodoh, lemah dan jahat. Hal itu terjadi karena mereka tidak dapat melihat dan menerima keberhasilan orang benar. Mereka menjadi sakit hati dan mencoba menggertakkan gigi, yakni mengancam dan menakut-nakuti,

Hidup orang fasik tidak pernah mengalami sukacita sebab pada akhirnya semua keinginan orang fasik akan mendatangkan kehancuran serta hukuman dari Tuhan, bagi dia dan bagi keturunannya. (ay.10).

Tema: Takut akan Tuhan. Pemeliharaan Tuhan bagi keturunan orang benar adalah pasti. Hidup benar ada harga yang harus dibayar: itulah yang disebut pikul salib. Ketika mempertahankan kebenaran malah kita ditinggalkan dicemooh juga sering dikucilkan dari pergaulan. Contoh: Jakub-Yusuf

Menikmati hidup aman dan tentram. Salah satu bentuk kebahagiaan orang tua jika anak dan cucunya hidup dalam iman dan kebahagiaan. Rasul Paulus dalam Rom 8:31 “Jika Allah ada dipihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Pemazmur dalam mas 62:6 “Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang sebab dari padaNyalah harapanku. Orang–orang percaya dipilih dan dipanggil untuk berhasil dalam segala hal yang diperbuatnya. Kita berhasil bukanlah karena kita hebat, tetapi karena Kristus yang telah menjadikan hidup kita jadi berhasil dan hebat. Daud dipilih jadi Raja.

Takut akan Tuhan: tunduk, hormat, taat dan setia terhadap Firman Tuhan. Bersukacita melakukan kebenaran dan keadilan sebab kesukaannya adalah merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam.


1. Orang benar adalah orang yang telah dipilih dan dipanggil dalam Yesus Kristus,(4-6) dan dampaknya ayt 7-8: taat dan tenang, sebab Firman Tuhan menjadi pelita bagi kaki, dan terang bagi jalan kita. (Mas 119:105).
2. Bagaimana caranya hidup benar: hidup dalam anugerah Allah, dan terus membina hubungan dengan Tuhan sehingga mampu menjadi berkat dalam segala hal.
3. Persoalan, masallah terus datang silih berganti, namun kita tetap percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kita, hingga dunia percaya bahwa kita adalah anak-anak Allah yang dipelihara dan diberkati