Bahan Sermon PJJ 12 Mei 2021

Voice Recording Bahan Sermon PJJ= Klik di sini

 Pehagalah Kristus selaku Tuhan
1 Petrus 3:14-22

Bentuk Ibadah : Meditatif: (Keheningan bersam Tuhan).

Menunujuk Moderator/ MC/ Host, Narator/ Pembawa Firman.  Masing-masing jemaat menyiapkan meja dan lilin. (Acara PJJ: Tuan Rumah, penyimpul, persembahan dan doa syafaat) diteruskan acara meditasi sesuai dengan Panduan bimbingan PJJ.  (Bila tidak meditatif, acara seperti PJJ biasa. 

 LB: Surat Petrus, jemaat mengalami tekanan dan penderitaan  yang berat sebagai pengikut Kristus, di Asia kecil/ perantauan, namun harus mampu memperlihatkan identitasnya sebagai orang kristen sejati, yaitu melakukan aksi kasih melalui perbuatan baik dengan tidak pernah ragu dan gentar. Hal yang demikian  dapat menjadi keteladanan dalam memberitakan Injil dengan bijak, dan tidak mau berkompromi dengan kejahatan,  sehingga walaupun ada penderitaan, itu semua adalah misteri dan hikmat Allah.

  1. Karya hidup Kristus menjadi teladan (ayt. 14-18). Kita adalah duta Kristus, atau seperti buku yang terbuka, yang siap memberi pertanggungan jawaban  tentang iman pada Kristus. (2Tim 4:17). Dengan mengikuti teladan Kristus, menjadikan Dia sebagai role model, sehingga dapat menjadi jalan masuk kepada Allah dalam Yesus Kristus, bahwa Ia telah menebus kita dengan tersalib di Golgota.  Kita  dapat melihat janji Allah dalam Yesus yang telah dibangkitkan dan hidup dalam kemenangan  maka akan sama seperti janji-Nya bahwa kita akan menang kalau setia mengikut Dia. Cont: Stafanus yang mati dilempari batu oleh orang-orang yang membenci Kristus, akan tetapi ketika ia hendak mati, rohnya melihat Anak Manusia, Yesus Kristus, berdiri di sebelah kanan Allah Bapa menyambutnya, dan itu sungguh merupakan kebanggan bagi kita orang percaya. (Kis 7:54-60).   Kesaksian Rasul-rasul dan Paulus sendiri, bahwa penderitaan bukanlah hukuman, melainkan sebuah kesempatan pengorbanan yang diperkenankan oleh Allah untuk memurnikan iman  terhadap umat yang dikasihi-Nya 
  2. Pemberitaan Injil ke dunia orang mati (ayat 19-20). Yesus disalipkan dan mati tetapi pada hari ke tiga ia dibangkitkan. sungguh   kalimat yang susah dipahami.  Para Penafsir mengatakan pemberitaan Injil dilakukan Yesus sesudah mati, yakni masa antara tiga hari sebelum kebangkitan-Nya, Ia turun ke dunia orang mati dan memberitakan kasih karunia kepada roh-roh yang dipenjara di dunia orang mati. Hal ini dimungkinkan sebab meski tubuh-Nya mati, Roh Kristus itu tetap hidup dan berkuasa dalam melakukan pemberitaan penebusan bagi mereka yang terlebih dahulu mati (band. Mat 27:52, Ibr 11:39; Ibr 12:23). Dengan pernyataan Rasul Petrus bahwa Roh Kristus berbicara di masa lalu melalui para nabi termasuk Nuh (2Pet 1:20-21),  bahwa Kristus pergi ke dunia alam maut (Hades) secara umum untuk menyatakan kemenangan-Nya sebagai sebuah proklamasi, pemberitaan dan pengumuman umum, dan menyatakan penghukuman final kepada para malaikat-malaikat yang jatuh yang dihukum sejak masa Nuh (2Pet 2:4  Melalui nas ini kita menemukan poin penting, yakni:

(1)     Allah berkuasa dan berbicara. Kita  dapat melihat bahwa Allah berbicara kepada dunia orang hidup dan dunia orang mati (band. 1Pet 4:6).

(2)     Allah menang dalam kebangkitanNya. Kemenangan Kristus diwartakan, memperlihatkan kuasa-Nya, pengendalian-Nya, dan penguasaan-Nya atas seluruh ciptaan.

(3)     Allah menyelamatkan. Allah berusaha untuk menyelamatkan orang percaya dan berharap pada-Nya.

3. Diselamatkan oleh hati nurani yang baik (ayat 21-22)

Petrus berkata bahwa Nuh diselamatkan oleh air (bah) adalah simbol baptisan.  Melalui pengakuan dan baptisan, kita juga memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah, yang   sudah ditahirkan oleh kebangkitan Yesus Kristus  untuk menyerahkan hidup seluruhnya dalam kendali-Nya.   Penyerahan diri atau rasa takluk dalam hal ini  

(1). Bersifat hubungan, yakni pengakuan kasih terhadap yang lain sebagai pribadi yang percaya.

(3). Bersifat timbal balik, yakni memperlihatkan saling menguntungkan dan kerjasama dengan kerendahan hati satu sama lain.

(4). Bersifat universal, yakni pengakuan oleh gereja atas ke-Tuhanan dari Yesus sebagai anak Allah.  Hal inilah yang membawa orang percaya hidup dan berjalan kepada keselamatan dalam Kristus.  

Tema:

  1. Mempermulian: Makna hari Raya Gereja menjadi kekuatan iman dalam memberitakan kemulian Allah, walaupun harus mengahdapi berbagai penderitaan dan tantangan karena iman, namun semuanya tetap membawa kepada pengenalan kepada kasih Allah  yang semakin sempurna, tentunya membawa kita dalam pengharapan hidup dalam kemenangan kekal.
  2. Kita adalah orang-orang pejiarah, yang diperkenankan tetap menerima berbagai anugerah Allah, namun semuanya itu haruslah dipertanggung jawabkan kepada Allah sendiri. Karena itu tetaplah hidup dengan hati nurani yang bersih  dan bersaksi dengan benar melalui berita pengampunan, berita hidup saling menasihi dan saling melayani