PJJ Tgl 05 Mei 2021
Tetap ersada ibas Kristus
1 Korintus 1:10-17
( Menghindari dampak negative sosial).
Voice Recording= klik di sini
Perpecahan dalam jemaat
1:10 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir. 1:11 Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu. 1:12 Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus. 1:13 Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus? 1:14 Aku mengucap syukur bahwa tidak ada seorangpun juga di antara kamu yang aku baptis selain Krispus dan Gayus, 1:15 sehingga tidak ada orang yang dapat mengatakan, bahwa kamu dibaptis dalam namaku. 1:16 Juga keluarga Stefanus aku yang membaptisnya. Kecuali mereka aku tidak tahu, entahkah ada lagi orang yang aku baptis. 1:17 Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil; dan itupun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia.
Korintus, adalah kota metropolitan yang terkemuka pada zaman Paulus. Korintus menjadi kota yang angkuh secara intelek, kaya secara materi, dan bejat secara moral. Segala macam dosa merajalela di kota ini yang terkenal karena perbuatan cabul dan hawa nafsu. Menurut Kisah P Rsl. 18, Paulus tinggal selama 18 bulan di Korintus;ia berkenalan dengan Akwila dan Priskila. Dia melayani dan membaptis Krispus, seorang kepala rumah ibadat sinagoga bersama seisi rumahnya.Paulus juga membaptis Gayus dan Stefanus beserta keluarganya, dan berbagai pelayanan lainnya. Setelah Paulus meninggalkan Korintus, Apolos datang dari Efesus. Apolos adalah seorang Yahudi Aleksandria yang terpelajar, ia fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. Salah satu kebanggaan diKorintus pada umumnya sangat bangga akan kemampuan intelektual yang mereka miliki. Kalau kita perhatikan 1Kor. 1:18 dan seterusnya, maka kita akan melihat bahwa semakin tinggi kemampuan intelektual seseorang, dia akan semakin dihargai oleh masyarakat. Akibatnya, muncul beberapa golongan di dalam jemaat Korintus.
- Golongan Paulus. Mereka mengidolakan Paulus, dan menjadi bapa rohaninya. Mayoritas kelompok ini adalah orang non-Yahudi yang terkesan dengan khotbah Paulus tentang kebebasan Kristiani.
- Golongan Apolos. mayoritas adalah orang-orang yang memiliki intelektual yang tinggi dan menyukai filsafat; Mereka kagum akan kemampuan berkhotbah dan retorika dari Apolos. Apolos dianggap sebagai orang yang berperan penting dalam pertumbuhan jemaat Korintus karena dia yang mengajar dan membuat jemaat menjadi besar.
- Golongan Petrus dan Kefas. adalah orang-orang Yahudi yang tetap taat dan patuh kepada pengajaran judaisme yakni pengajaran tentang hukum Taurat.
- Golongan Kristus. Mereka adalah kumpulan orang-orang yang menganggap diri mereka lebih benar dari kelompok lain dan mengklaim memiliki hubungan khusus dengan Kristus.
Paulus hanyalah alat yang dipakai Tuhan untuk memberitakan Injil, dan yang disalibkan itu adalah Kristus. Adaengsn demikian Kristuslah yang telah melakukan segalanya untuk jemaat, maka sudah seharusnya jemaat hanya setia mengikut Kristus, bukan berpaling kepada para pemimpin rohaninya. Jika itu yang diutamakan maka pasti timbul perselisihan dan perpecahan. Inilah akibat dari perangkap semangat favoritisme.=dampak negative sosial. Olehkarena itu sebagai jemaat harus memahami dengan benar menerima Firman Tuhan, dan sebagai pemberita injil, kita juga harus tau apa fungsi dan tujuan berita kabar baik yang disampaikan, sehingga aiapapun dia, bagaimanapun cara/ metodenya tujuannya tetap satu yakni injil keselamatan diberitakan, dan semakin banyak orang diselamatkan. Dengan demikian, semua orang dapat menjadi saksi Kristus, dan dapat merawat kesatuan tubuh Kristus, dalam bersekutu, bersaksi dan melayani, sebab :
- Gereja adalah Tubuh Kristus dan Milik Allah Jemaat adalah tubuh Kristus, yang tidak bisa dilepaskan dari hubungannya dengan Kristus sebagai Kepala ( Rom 12:4 ; 1 Kor 12:12-17), Gereja sebagai tubuh Kristus dipahami dalam rangka kesatuan dari berbagai anggota (orang-orang
yahudi dan bukan Yahudi) dan karunia yang berbeda-beda, tetapi ada dalam satu kesatuan dan hidup solider dengan anggota lainnya. Atau sama seperti Kawanan domba Allah (Yoh 10:1-18) Gereja harus taat kepada perintah gembala yang baik (Yesus sendiri). Bila tidak maka Gereja akan tersesat dalam hidupnya, sama seperti domba yang terhilang. - Kudus. Persekutuan dalam jemaat haruslah kudus. Kata yang dipakai= Kadosh diasingkan, dikhususkan supaya dipakai menjadi alat dalam karya penyelamatan Allah. Paulus menjelaskan bahwa orang percaya harus berbeda dan terpisah dengan orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Perselisihan merupakan pola kehidupan orang yang tidak percaya sehingga Paulus menjelaskan bahwa mereka harus berbeda dalam pengertian “tidak boleh berselisih seperti hal yang biasa
dilakukan oleh orang yang tidak percaya. Tetplah hidup dipimpin oleh Roh Allah. - Tetap menjaga persatuan dalam Tuhan dengan hidup sehati sepikir yakni memiliki persekutuan bersama dengan sempurna, yang diikat dalam kasih Kristus. Hal inilah dapat memperkaya kita bahwa dengan belajar rendah hati, mau berkorban maka persekutuan dalam jemaat terus menjadi kuat.
- Kol. 1:18, “Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.” Kristus harus menjadi yang terutama dalam kehidupan orang yang kita layani, bukan kita. Memandang kepada Kristus, menjadikan Firmannya menjadi terang dan kekuatan dalam menghadapi tantangan dunia ini. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2 Tim 3:16, Mas 119: 105)